Jadian

11 1 0
                                    

Mentari sudah beristirahat kemudian  bulan dengan hiasan bintang yang memenuhi langit malam. Suara jangkrik yang menemaniku dalam lamunan. Suara deringan telpon memecahkan kesunyianku dengan kebisingan aplikasi canggih. Ku lirik ponselku sebuah nomor baru tertera.
Aku mengangkat telponku masih dengan gaya angkuh.

"Hallo??"

"Hallo"

"Maaf yah kalau nggak penting nggak usah nelpon !" ya tekanan suaraku berubah kasar. Aku memng tak suka dengan nmor baru.

"Aku Afdal ! aku mau minta jawaban tadi"

"Och kamu kirain siapa!" Jangan tanya kenpa aku tidak punya nomornya karena memng aku tdk pernh komunikasi dengannya sebelum hari ini.

"Mau nggak? yang tadi di kelas?"

"Mmmmm" aku menimbang dulu memikirkan dia dengan mantannya yang baru beberapa hari putus.

"Ayolah" Dia mulai memohon

" Gimna dengan mantanmu ?"

"Aku sudah putus kemarin dan dia punya cowok lain di luar sana!"

"Baiklah..Aku terima"

Komunikasi terus berjalan. Kemudian dia mulai menanyakan tentang hubunganku dengan sahabtnya.

"Kenapa bisa kamu putuskan sahabatku"

"Dia  saja takut duluan. Belum menghadapi temanku dia malah takut duluan"

"Iyakah?"

"Dia ma baru di gertak  sama sahabatku udah nggak bisa jawab"

"Baiklah"

"Sudah dulu ya aku mau tidur"

"Baiklah, sampai ketemu di sekolah. Good night"

"Night"

Kami mengakhiri hubungan telpon itu dengan melanjutkan aktivitas.
Hubunganku sudah berjalan selama tiga hari. Tetapi desas desus mulai terkuat tentang taruhan itu. Ya aku di jadikan taruhan semata olehnya.  Dia menemuiku menjelaskan semua itu dan akhirnya aku memutuskan hubunganku dengannya.

"kamu taruhan dengan yang lain"

" Rencana awal begitu tapi sekrang tidak lagi" Dia menjelaskan tentang taruhan itu .

" Terserah, kita putus"

3 Hari sudah berlalu setelah keputusan putus itu. Bel 3 bahasa berbunyi mengharuskan berhentinya  pelajaran berlangsung. Dia datang menuju mejaku.

"Mau nggak balik? sumpah Zhyl aku beneran sayang"

"Masa?"

"Beneran selama kita putus saya mikirin kamu trus"

" Aku belum bisa mengambil keputusan sendiri. Aku harus bertanya dengan sahabatku"

"Baiklah"

Ku menumui tiga makhluk yang slalu bersemayan di kehidupanku. Siapa lagi kalau bukan tiga sahabatku.

"Gimna nih? Afdal ngajak balikan?"

" lo tau kan dlu lo jadiin bahan taruhannya?" Bintang sambil makan makanan kesukaannya masih saksama mendengarkan penuturanku

"iya sih makanya aku ragu" aku mengaruk kepalaku walaupun tak gatal

"Putusin nanti kalau udh tamat pasti dia sayang banget"

"Jadi balas dendam?"

"Bukan sih, cuma peringatan"

Kami pun tertawa bahagia membayangkan bagaimna cerita ini menjdi indah dan akhirnya  berakhir luka. Itulah skanario yang ku buat juga dengan temanku. Membalas skanario dia yang gagal.

###Happy Reading. Gimana yah pembalasan dendamnya. Akan ka sya juga terjebak dengan cinta itu??? Happy Reading..

Bintang

Komen

My Personal Diary (COMPLITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang