CLBK

13 1 0
                                    

Aku kembali membangun cinta walaupun ku bangun bukan dengan keikhlasan hatiku menjalani.  Ya yay hari2ku bernuasa dia. Dia yang memiliki hariku sepenuhnya di sekolah. bernaungan 1 atap dalam belajar. Sedikit demi sedikit ku ungkir kisah bahagia dengan dirinya. Ya aku lupakan niatan awalku untuk sekedar membalas dendam. Aku terjebak dengan perasaan yang sesungguhnya.  Begitu pun dia sudah terjebak dengan cinta sesungguhnya.

Pukul 05.00 pagi membangunkanku untuk mengerjakan kewajibanku sebagai umat muslim. Ku lirik ponselku tertera sebuah nama My Enemy. Ya my enemy adalah panggilan sayang kami.

inbox
Enemy
"Saya jemput yah"

Send Enemy
"Ngak usah"

From Enemy
"Baiklah"

Aku pun berangkat sendiri tanpa membebankan dia untuk menjemputku. Sesampai di sekolah ku lakukan aktivitas seperti biasa belajar dan berkumpul bersama teman-teman. Bel 3 bahasa berbunyi menandakan jam istirahat. Kantin kami berbeda antara kaum hawa dan adam. Setelah istirahat aku menuju kelasku. Dan dia belum datang. ku duduk di kursi sambil mengerjakan tugas fisikaku. Rendra menghampiriku.

"Pacar kamu kemana? "

"Masih di kantin mungkin"

"Ku temani yah"

"Ha...ha...ha biasa aja lah. Seperti biasakan"

Kami tertawa bersama seraya mengerjakan tugas fisika yang akan di periksa setelah istirahat. Afdal menghampiriku.
"Hmmm..hmmm"

" Lama amat"

"Lama,, supaya kamu bisa berduaan dengan orang selalu ambil kesepatan saat saya tidak ad !"

"Apan sih. Kan sekelas jadi biasa aja deh."

Rendra pamit
"Zyl aku kantin dlu yah!"

"Baiklah..."

Rendra memang selalu ada untuk saya. Sejak saya baru menginjak kaki di kelas itu. Dia yang selalu ada. Dan berkata kamu ikut aku pun ikut. Jadi selama itu saya tidak pernah ragu bersamanya walaupun hanya sebatas teman saja.

Walaupun Rendra telah berlalu sikap posesif Afdal mulai muncul lagi. Ya dia masih marah kejadian tadi siang. Begitu pun bel  pulang sekolah berbunyi dengan lagu anak kecil yang terdengar dari speker sekolah dan dia masih saja mendiami ku.

"Sampai kapan km marah? Nggak bosan?"  sambil aku mengejar dia keluar kelas

"Itu karena kamu juga. " masih memasang muka asem di.hadapanku

"Aisshh... gitu aja cemburu. Terserah deh aku mau pulang. "

" Hari ini aku latihan teater "

"Baiklah. Awas yah...
kamu anteri pulng mantanmu! ku hajar kamu"

"Siap bosku. Hati-Hati"

Aku berlalu dari hadapannya meninggalkan dia yang akan sibuk dengan organisasinya. Dari kejadian itu dia tak pernah lagi bertegur sapa dengan Rendra. Saling mendiami itulah yang terjadi.

###Happy readyy
muachh



My Personal Diary (COMPLITE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang