Hari ini Mark mendapat sekretaris baru. Sebut saja sekretaris Huang. Usianya hanya beda 2 tahun dengan Mark. Mark berumur 25 tahun, sedangkan sekretaris Huang 23 tahun. Mark mendapatkan sekretaris baru itu sebagai sekretarisnya dari ayahnya. Sekretarisnya yang lama mengundurkan diri dan kebetulan ayahnya punya teman yang memiliki anak yang hampir seumuran dengan anaknya dan membutuhkan pekerjaan.
Dan disinilah sekarang sekretaris Huang berdiri. Menghadap atasannya yang hanya lebih tua 2 tahun darinya.
"Annyeong haseo, Huang Renjun imnida.."
Mark melihat ke arah Renjun yang membungkuk di depannya. Anak ini manis juga. Hey dia tidak boleh terlibat cinta lokasi seperti dulu lagi. Kejadian yang lalu cukup untuk membuatnya sedih dan tidak mau kehilangan kekasih lagi.
"Halo Renjun.. Selamat datang di hari pertama bekerja.. Mulai sekarang kau jadi sekretarisku.. Kau harus menuruti semua permintaanku.."
Pernyataan pertama dari Mark sudah cukup membuat Renjun sedikit bergidik ngeri. Bagaimana jika tiba-tiba pria ini meminta sesuatu yang aneh?
"Baiklah Presdir.." Renjun membungkuk kembali.
"Kau boleh keluar.."
Setelahnya Renjun undur diri dan keluar dari ruangan Mark. Ia berharap hari pertamanya bekerja bisa berjalan baik.
.
.
Hari itu sudah malam. Mark ada pertemuan dengan clientnya namun anehnya pertemuan itu berlangsung di sebuah klub.Ini hari pertama Renjun bekerja dan sudah harus melaksanakan tugas untuk menemani atasannya ke sebuah klub. Renjun harus ikut karena ia harus membawa berkas yang dibutuhkan atasannya itu. Renjun keluar dari mobil Mark begitu pula Mark. Mereka berjalan beriringan dan memasuki klub tersebut.
"Presdir.. Kau tidak salah kan? Kenapa kita ada meeting disini?" Renjun bertanya sebelum keduanya memasuki klub.
Mark menengok ke arah Renjun. "Memang tidak salah. Aku stress. Aku hanya ingin bersenang-senang."
Jawaban Mark membuat Renjun sedikit membelakan matanya. Apakah ini artinya bukan urusan pekerjaan?
"Tunggu Presdir.. Kau bilang kau ingin bersenang-senang.. Itu berarti ini bukan urusan pekerjaan? Kenapa kau mengajakku Presdir?!" Renjun sedikit meninggikan nada bicaranya.
Mark hanya tersenyum. "Aku hanya butuh seseorang untuk mengawasiku supaya aku tidak melakukan hal memalukan ketika aku mabuk. Ya sudah! Ayo masuk!" Pernyataan Mark tidak bisa Renjun bantah. Ia hanya bisa diam terpaku begitu melihat Mark sudah melenggang masuk ke klub.
Dengan berat hati akhirnya Renjun melangkahkan kakinya mengikuti Mark.
.
.
Suara bising menyambut pendengarannya begitu melangkahkan kakinya masuk ke dalam klub. Ia langsung bisa melihat Mark sudah berbincang dengan orang-orang disana dan segelas alkohol di tangannya. Mark tertawa riang dan terus meminum akoholnya. Tidak terhitung sudah berapa gelas Mark menghabiskan alkohol itu malam ini. Renjun rasa atasannya ini akan segera mabuk.'Sreet'
"Yak!"
"Eh maaf Tuan.."
Benar saja. Ada seseorang yang menumpahkan minuman ke jas Mark dan langsung menyulut emosi Mark.
Mark hendak berdiri dan ingin meninju orang yang menumpahkan minuman itu. Namun sebelum Mark berhasil meninju orang tersebut, Renjun menghampiri Mark dan menahan tangannya.
"Yak Presdir! Jangan!"
"Dia menumpahkan minum ke jasku!"
"Tapi dia tidak sengaja!"
Renjun menahan tangan Mark yang masih ingin meninju sang penumpah minuman. Renjun memberi isyarat agar sang penumpah minuman pergi.
"Yak Huang Renjun! Kenapa kau membiarkannya pergi?!"
Mark tak terima ketika sang pelaku penumpah minuman pergi begitu saja.
"Dia tidak salah! Dia tidak sengaja! Dia tidak berhak di pukul!"
"Huang Renjun kenapa kau berani berteriak kepadaku?!" Mark yang masih mabuk tidak terima kalau Renjun berteriak padanya.
"Presdir kurasa kita harus pulang.." Renjun tidak punya pilihan lain. Mark akan semakin menjadi-jadi jika lebih lama disini.
.
.
Dengan sekuat tenaga Renjun mendorong Mark keluar dari klub dan mengajaknya menaiki mobil.Renjun yang harus menyetir malam ini. Tidak ada pilihan lain. Atasannya itu sedang mabuk dan tidak mungkin menyetir.
Renjun merogoh saku jas milik Mark. Mencari kunci mobil dan dompet yang mungkin ada kartu nama dan tertera alamat dimana ia tinggal.
Mark yang masih setengah sadar tiba-tiba berbicara pada Renjun. "Heyy, apa yang kau lakukan?"
"Mencari kunci dan dompetmu." Renjun masih merogoh saku jas Mark.
Mark menghentikan pergerakan Renjun dengan memegang tangan Renjun dan menatapnya.
Sontak hal itu membuat Renjun menghentikan aktivitasnya dan balik menatap Mark.
"Heyy.. Kau mirip mantan pacarku.."
Perkataan tiba-tiba Mark membuat Renjun tersentak. Mark kembali berhalusinasi, pikirnya.
"Kau sangat manis.." Masih dengan raut wajah Mark yang mabuk. Mark perlahan membelai pipi mulus Renjun. Sementara Renjun hanya diam terpaku.
"Heyy bolehkah aku menciummu?" Atasannya sudah benar-benar gila! Baru saja tadi orang ini marah-marah karena ada yang menumpahkan minuman ke jasnya dan sekarang apa? Flirting?
Renjun masih diam. Tidak bisa bergerak ketika satu tangannya di tahan Mark dan matanya dikunci dengan pandangan Mark.
Mark perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Renjun. Mencium bibir ranum itu ketika ia telah sampai menggapainya.
Renjun membelakkan matanya kaget. Dengan cepat ia mendorong Mark dan melepas ciuman itu.
"Apa yang kau lakukan?!"
Mark masih dengan pandangan mabuk. "Kau benar-benar mirip mantan pacarku.. Aku merindukannya.."
"Tapi kenapa kau harus menciumku?!" Renjun masih tak terima dengan perlakuan Mark.
"Kenapa? Tidak boleh?" Jawab Mark tanpa rasa bersalah. Orang ini benar-benar!
Dengan tak peduli Renjun kembali merogoh saku jaket milik Mark dan berhasil menemukan kunci dan dompetnya.
"Sekarang kita pulang!"
Renjun berusaha melupakan hal yang terjadi barusan. Ia baru saja mendapatkan first kissnya di hari pertama ia bekerja. Bahkan dengan orang yang baru dikenalnya. Sudah gila kan?!
Tapi Renjun hanya bisa berharap ia bisa melewati hari-hari berikutnya dengan baik.
.
.
.
To be continued
.
.
.
Author's note :
Haloo.. selamat bertemu lagi.. Maaf ya baru beberapa hari aku mau menghilang eh tiba2 muncul lagi hahaha hiatusnya cuma 2 hari. Ya Allah hujat aja aku emang labil banget huhu ketawain aja aku. Aku memutuskan balik karena beberapa alasan. Dan aku ingin menikmati detik2 terakhir markren bersama 😭😭😭 ini ff bersambung pertamaku.. semoga suka.. InsyaAllah aku akan update setiap hari senin dan kamis.. jadi di tunggu ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekretaris Huang [MarkRen] ✔
FanfictionBerawal dari hubungan atasan dan bawahan. Hingga cinta bersemi diantara keduanya.