Sequel

11K 1K 33
                                    

Warning! Semi-mature!
.
.
.
Sudah menginjak hampir 1 tahun hubungan Mark dan Renjun. Sejak Mark dan Renjun menjadi sepasang kekasih, Mark memutuskan untuk selalu mengantar Renjun pergi ke kantor bersama dan mengantar Renjun pulang. Seperti saat ini Mark sudah ada di depan pintu apartement Renjun dan memencet bel pintu tersebut menandakan bahwa Mark sudah datang.

Renjun membuka pintu dan tersenyum mendapati Mark menyapa penglihatannya begitu ia membuka pintu.

"Sudah siap?"

"Tentu saja." Renjun keluar dan menutup pintu apartementnya. Ia bersiap berjalan namun Mark menahan langkahnya.

"Hey, kau lupa perjanjian kita?" Tanya Mark dan menahan Renjun untuk berjalan.

"Perjanjian?"

Mark menunjuk bibirnya saat Renjun menunjukkan raut bingung.

"Eeyy kau ini ingat saja.."

Renjun menengok ke kanan dan ke kiri memastikan kalau tidak ada siapun dan kemudian menangkupkan pipi Mark.

CUP

CUP

Renjun mengecup bibir Mark dua kali sebagaimana perjanjian mereka untuk mengecup 2 kali sebelum berangkat dan pulang kerja. Aneh memang, siapa lagi kalau bukan Mark yang mengusulkan "ritual" itu.

Mark menggenggam tangan Renjun kemudian memasukkan ke dalam saku coatnya karena hari itu musim dingin.

Mereka pun berangkat bersama menuju kantor.
.
.
"Hyung? Kau memanggilku? Ada apa?" Renjun sudah tidak sungkan lagi memanggil Mark dengan sebutan 'hyung' karena status mereka sekarang. Ia sudah ada di ruangan Mark karena Mark menyuruhnya ke ruangannya.

Mark bukannya menjawab pertanyaan Renjun, ia justru berdiri dari duduknya dan berjalan melewati Renjun menuju pintu ruangannya. Ia meraih kunci yang tergantung disana dan kemudian mengunci pintu tersebut.

Renjun yang heran melihat arah pergerakan Mark, mengernyitkan dahinya.

Mark kemudian berbalik dan berjalan terus menuju Renjun. Berjalan terus hingga Renjun tidak bisa mundur lagi karena sudah mencapai meja.

"H--hyung a-ada a-pa?" Tanya Renjun gugup.

Mark menatap Renjun dengan tatapan menggodanya kemudian memegang dagu Renjun. "Bolehkah aku," kemudian pandangannya turun ke bibir dan jarinya menyentuh bibir Renjun, "Menciummu?"

"Astaga Mark hyung kita masih di kantor!"

"Kenapa memang? Kita ada di ruanganku dan aku sudah mengunci pintunya. Tidak akan ada orang yang masuk."

"T-tapi hyu-hmmmppp" Belum sempat Renjun melontarkan protesannya, sepasang bibir telah menempel dengan bibirnya. Mark langsung melumatnya tanpa babibu. Renjun sedikit kewalahan karena Mark yang sangat menuntut dalam ciuman itu.

Mark membuka mulutnya dan mengeluarkan lidahnya membuat Renjun ikut membuka mulutnya dan beradu lidah dengan Mark.

Mark semakin mendorong Renjun hingga Renjun kini setengah berbaring dengan punggungnya yang bertumpu pada meja.

Mark mengunci tangan Renjun dengan menggemgamnya di sebelah kanan dan kiri wajah Renjun.

Mark semakin menuntut dalam ciuman. Seakan terbuai dengan bibir kekasihnya itu.

Renjun tidak bisa berontak semenjak tangannya di kunci Mark.

Mark tidak mau melepas tautannya, tapi leher Renjun juga menggodanya. Langsung saja Mark memindahkan daerah jajahannya pada leher Renjun.

Sekretaris Huang [MarkRen] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang