Mereka telah selesai membuat kue. Sekarang Mark dan Renjun sudah ada di meja makan untuk menyantap kue buatan mereka.
"Kemana Chenle?"
"Dia menginap di rumah neneknya.."
"Ahh begitu.."
Keduanya kembali terdiam beberapa saat. Merasa canggung dengan hanya ada mereka berdua.
"Anu.." Keduanya berbicara berbarengan.
"Kau dulu.." Renjun mempersilahkan.
"Mengenai ciuman itu.. Maafkan aku ya.. Aku sungguh tidak bermaksud.." Mark terpaksa membawa topik ini lagi. Tidak ada pilihan lain. Ia harus meminta maaf.
Renjun berdeham. "Ekhmm.. Iya tidak apa-apa.."
Keduanya kembali diam. Hingga Mark kembali membuka mulutnya untuk memecah keheningan.
"Hmm malam ini.. Maukah kau main ice skating denganku?"
Renjun sedikit terkejut dengan ajakan Mark. Ada apa tiba-tiba atasannya ini mengajaknya bermain ice skating?
"Kenapa tiba-tiba?"
"Hanya sedang ingin saja.. Temani aku ya.."
Renjun menimang. Tak ada salahnya juga. Toh adiknya juga sedang tidak ada dirumah.
"Baiklah.."
Mark tersenyum senang. "Baiklah kalau begitu nanti malam aku jemput ya..."
.
.
Dan malam pun. Mark sudah kembali ke rumah Renjun lagi untuk menjemput Renjun. Renjun sudah bersiap dan keluar dari apartementnya bersiap berangkat ke tempat ice skating.
.
.
Mereka telah sampai di tempat ice skating. Keduanya memakai peralatan ice skating dan memulai bermain ice skating.Dimulai dari Mark yang mencoba berdiri tapi ia selalu jatuh.
Renjun tertawa melihatnya. Atasannya ini benar-benar. Mengajaknya bermain ice skating tapi dia sendiri tidak bisa. Ckckck.
"Hey kau tidak bisa bermain ice skating?" Renjun seperti meledek.
Mark masih berusaha untuk berdiri. Sungguh ini cukup memalukan.
Renjun mencoba membantu Mark dan memegangi tangannya. Perlahan Mark berdiri dan dipegangi Renjun. Renjun yang melihat Mark kesusahan hanya tertawa kecil.
"Hey Presdir.. Kenapa kau mengajakku bermain ice skating kalau kau saja tidak bisa? Hahaha dasar payah." Wow Renjun sudah berani mengatai atasannya.
"Yak apa kau bilang! Kau bilang aku payah?! Kemari kau!" Mark mencoba mengejar Renjun namun Renjun melesat cepat dengan sepatu ice skatingnya.
"Coba saja kalau kau bisa kejar aku!" Renjun memeletkan lidahnya mengejek Mark. Mereka bermain ice skating dengan gembira. Berkali-kali Mark mencoba berdiri karena terus jatuh. Sementara Renjun mengelilingi arena ice skating kesana-kemari.
Selama hampir dua jam mereka bermain ice skating. Hingga tempat itu sepi tidak ada pengunjung lain karena yang lain sudah pulang.
Mark dan Renjun duduk di pinggir arena ice skating. Keduanya beristirahat ketika sudah lelah bermain ice skating.
"Terima kasih ya.." Ini suara Mark yang memecah keheningan diantara keduanya.
Renjun menengok ke arah Mark. Tidak mengerti dengan terima kasih yang Mark maksud.
"Terima kasih karena sudah menemaniku hari ini.. Hari ini ulang tahunmu tapi aku yang senang.."
Sekarang Renjun mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekretaris Huang [MarkRen] ✔
Fiksi PenggemarBerawal dari hubungan atasan dan bawahan. Hingga cinta bersemi diantara keduanya.