Didalam sebuah kereta, Jaemin melihat sosok laki-laki yang sangat ingin ditemuinya, namanya Lee Jeno. Dengan tangan yang membentuk teropong, Jaemin melihat Jeno yang berdiri untuk memberikan kursinya pada seorang wanita hamil. lalu Jeno melangkah menuju pintu keluar kereta.
Jaemin buru-buru bangkit berdiri dan menyusul Jeno yang berdiri di dekat pintu kereta. Jeno tersenyum ramah melihat Jaemin yang terus memperhatikannya. Lalu Jeno mengalihkan pandangannya melihat keluar jendela.
Pandangan mata Jaemin tak sedikitpun berpaling dari wajah Jeno. Tentu saja Jeno menyadarinya, dia menoleh dan memperhatikan Jaemin dengan tersenyum penuh tanda tanya.
Kareta berhenti dan Jeno langsung berjalan keluar dari kereta.
"Duluan ya" ucap Jeno tanpa melihat ke arah Jaemin, dan hal ini tanpa sadar membuat Jaemin tersenyum sangat lebar.
Jaemin ikut keluar dari kereta dan pergi menyusul Jeno. Langkah Jeno sangat cepat dan membuat Jaemin sedikit kewalahan untuk menyusul Jeno.
"Lee Jeno!" Jaemin memangil Jeno dengan kencang, sehingga menarik beberapa perhatian orang-orang di stasiun.
Jeno menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Jaemin yang masih berusah mengejar Jeno "Ada apa?"
jaemin tiba-tiba gugup karena dirinya merasa jarak mereka terlalu dekat "I-itu a-aku su-suka padamu Jeno" Jaemin merutuki dirinya yang tiba-tiba bicara gagap.
Jeno jelas terkejut dengan pernyataan cinta Jaemin yang terlalu tiba-tiba, tapi dengan cepat dia mengubah ekspresinya "Terima kasih, tapi aku sudah pacar" jawab Jeno.
"Sudah kuduga" Jaemin tersenyum kecut mendengar jawaban Jeno.
Jaemin sudah bisa menebak akan seperti ini jadinya, tapi tenang saja karena Jaemin sudah mempersiapkan hatinya saat penyataan cintanya di tolak Jeno.
"Maaf" Jeno merasa tidak enak ketika melihat wajah Jaemin yang tadinya cerah dalam sekejap menjadi murung.
"Tidak apa tujuanku memang hanya ingin memberi tahu mu saja, sekarang aku lega. dan kuharap kit amasih bisa berbicara seperti biasanya sebagai teman"
"Ya, tentu saja" ucap Jeno sambil tersenyum.
...
Saat jam istirahat Jaemin bersama dengan kedua temannya pergi ke kantin sekolah, dan dari jauh mereka melihat Jeno sedang dikantin juga bersama temannya.
"Jeno masih keren seperti dulu ya" ucap Yangyang sambil menggoda Jaemin yang ada di sebelahnya.
"Aku tau dia keren, tapi bisakah kau diam saja, aku masih sakit hati gara-gara penolakannya tadi pagi" sahut Jaemin sambil mengerucutkan bibirnya dengan kesal.
"Ey walaupun kau ditolak Jeno, tapi kau kan masih punya Sungchan" Chenle ikut menggoda Jaemin.
"Aku hanya sebatas sahabat dengannya tolong camkan itu kawan-kawanku" bantah Jaemin.
'Pluk'
Tiba-tiba saja Sungchan menepuk pundak Jaemin dan teman=temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me? (NOMIN) [REVISI]
FanfictionApakah sesakit ini mencintai milik orang lain?