Awal semester baru telah dimulai, setelah melewati libur panjang akhirnya Jaemin harus kembali ke sekolah. Jaemin melangkah pelan menyusuri koridor, sambil mengingat kejadian dimana dia ditolak oleh Jeno.
Setelah cukup lama menyusuri koridor, Jaemin bertemu kedua sahabatnya yang sedang memperhatikan papan pengumuman untuk melihat kelas mereka yang baru. Jaemin senang bisa sekelas lagi dengan sahabatnya tapi dia terkejut saat dia mengetahui kalau dirinya sekelas dengan Jeno.
Mereka bertiga segera menuju kelas dan melihat ke dalam kelas, ternyata Jeno sudah duduk dengan tenang di dalam kelas dengan sebuah buku di tangannya.
"Jadi kau masuk sekarang?" Yangyang bertanya dengan nada menggoda, dan Jaemin hanya menganggu sebagai balasan.
"Cepat sana, duduk di sebelahnya" Chenle mendorong tubuh Jaemin.
Tubuh Jaemin terdorong kedepan dan menabrak seorang laki-laki yang sedang berjalan keluar kelas.
"Ah maafkan aku, aku tidak sengaja" Jaemin segera membungkuk pada laki-laki itu.
"Tidak apa-apa" ucap laki-laki itu sambil terus memperhatikan Jaemin.
Laki-laki itu mengenali wajah Jaemin dan memperhatikan wajah Jaemin dengan sangat dekat.
"Kau yang ditolak cintanya oleh Jeno pada saat liburan musim semi kan?" seru laki-laki bernama Mark itu dengan suara keras dan membuat 1 kelas menoleh memperhatikan mereka berdua.
"Jangan keras-keras juga mengatakannya!" gerutu Jaemin malu karena semua memperhatikan dan menertawakannya, Jeno juga menoleh memperhatikan mereka berdua.
"Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" tanya Jaemin dengan rasa penasaran yang sangat tinggi.
"Saksi, aku adalah salah satu saksi yang melihat mu disana. Seluruh murid di sekolah ini juga sudah tahu semua" jawab Mark dengan sangat cepat.
...
Saat akan pulang Jaemin dan Jeno berpapasan saat akan keuar dari kelas. Jeno berhenti dan tersenyum pada Jaemin.
"Na Jaemin, mohon bantuannya untuk satu tahun ini ya" ucap Jeno secara tiba-tiba.
Karena terlalu terkejut, akhirnya Jaemin hanya mengangguk dan tersenyum menjawab ucapan Jeno.
"Baiklahlah kalau begitu sampai jumpa besok" pamit Jeno, dan dengan cepat sosok Jeno menghilang dari pandangan Jaemin.
Jaemin akhirnya berjalan menuju gerbang sekolah, tapi belum sempat kakinya menginjak lapangan sekolah, ada orang yang menepuk pundaknya.
"Hei, apa yang salah dengan Jeno?" seru sebuah suara yang berada tepat di telinganya.
Jaemin menoleh dan melihat laki-laki yang tadi pagi sudah membocorkan rahasianya, Lee Mark.
"Dia berbicara sangat santai denganmu, bukankah ego-nya terlalu besar?" lanjut Mark sambil berjalan bersama Jaemin.
"Bukan seperti itu masalahnya, dia hanya tidak ingin aku malu dan itulah sebabnya dia memperlakukan ku seperti biasa sama seperti yang lain" Jaemin berusaha tenang mengahadapi Mark yang menurutnya menyebalkan.
"Baiklah, aku menyerah" dan Mark menghilang begitu saja dari hadapan Jaemin.
...
Karena berita penolakan Jeno sudah menyebar disekolah maka Jaemin tiba-tiba didatangi oleh kakak kelasnya dan diajak ke grup kumpulan orang yang ditolak Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me? (NOMIN) [REVISI]
ФанфикApakah sesakit ini mencintai milik orang lain?