Chapter 7

4.9K 396 10
                                    

Sekolah Jaemin mulai penuh dengan hiasan dan pernak-pernik festival sekolah, tiap kelas membuat stand yang berbeda-beda. Dikelas Jaemin, mereka membuka stand rumah hantu dan Jaemin memakai cosplay seperti vampire.

DI sisi lain Mark sedang berjalan-jalan melihat Haechan sedang diganggu kakak kelas, Haechan nampak ketakutan karena gerombolan kakak kelas itu menarik-narik tangannya. Mark sedikit khawatir lalu pura-pura pergi ke tempat Haechan untuk menawarkan brosur, tapi gerombolan itu menolak dan mendorongnya.

Mark buru-buru menarik tangan Haechan dan mengajaknya lari, dan tentu saja gerombolan itu tidak tinggal diam dan mengejar mereka.

Sementara itu di stand rumah hantu di kelasnya, Jaemin dan Jeno giliran menjaga stand mereka, tapi tidak ada satupun pengunjung yang datang.

"Gak ada pengunjung sama sekali ya" kata Jaemin dengan pelan

Jeno mengangguk, "Sepertinya akhir-akhir ini kamu kehilangan semangat"

"Nggak kok, ayo kita kerja lagi aku akan mencoba berteriak" Jaemin lalu naik ke atas kursinya dan mulai berteriak "Rumah hantu sudah dibuka! Silahkan berkunjung rumah hantu disini sangat menyenangkan loh!"

"Apakah karena kamu tidak mau bersama denganku" ucap Jeno tiba-tiba, Jaemin kaget dan berhenti berteriak.

"Meskipun gak banyak membantu tapi aku ingin jadi penyemangatmu seperti apa yang sudah kamu lakukan untukku"

Jaemin tidak menanggapi kata-kata Jeno, dia mulai berteriak lagi "Kami memiliki rumah hantu. Silahkan datang dan bermain bersama-"

Saat Jaemin mau naik ke atas meja, kakinya agak tersandung dan hampir jatuh. Jeno langsung memegang tubuh Jaemin agar tidak terjatuh.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Jeno khawatir, karena malu dan bingung bersikap didepan Jeno, Jaemin langsung berlari pergi meninggalkan Jeno yang terbengong.


...


Mark dan Haechan terus berlari sampai di parkiran sepeda.

"Terima kasih sudah membantu ku" ucap Haechan dengan nafas tersenggal

"Tidak masalah"

"Aku sangat senang, aku memikirkan banyak hal tentang dirimu dan tentang Jeno" ucap Haechan lirih

"Jika aku tidak lari pada saat itu, mungkin aku tidak akan kehilanganmu, seandainya pada saat itu aku lebih berusaha. Jadi sekarang aku serius untuk mengejar Jaemin" kata Mark lalu pergi, "Aku pergi dulu"

"Tunggu!" cegah Haechan,  "Aku sudah berbicara dengan Jaemin, aku bercerita kalau aku yang merusak persahabatanmu dan Jeno"

"Apa?!" Mark kaget mendengarnya.

"Aku pikir dia akan berhenti mendekati Jeno" Haechan memalingkan pandangannya

"Jadi karena kau begitu sangat menyukai Jen-"

"Tidak, yang aku cintai itu adalah kamu, Mark" sahut Haechan

Mark bertambah kaget mendengar pengakuan dari Haechan, "Apa yang sedang kau bicarakan? Apa kau sudah lupa tentang apa yang telah kau lakukan? Saat kau bersama ku, kau dan Jeno melakukan-"

"Ciuman itu akulah yang memaksa untuk berciuman dengannya" Haechan membongkar kejadian beberapa tahun lalu itu.

"Aku tahu kamu tidak bisa memaafkan ku, tetapi Jeno tidak salah apa-apa. Jika kau tahu aku tidak serius tentang hubungan ku dan kamu. Kamulah yang pasti sangat tersakiti, jadi aku tidak mengatakan apa-apa padamu"

Can You Love Me? (NOMIN) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang