My One and Only

111 18 7
                                    

Waktu berlalu begitu cepat kali ini.

Ya, semua karena seorang Hwang Minhyun memaksakan dirinya untuk bekerja lembur, hari demi hari. Alasannya hanya satu, agar dirinya tidak larut dalam kesepian yang semakin menyiksanya. Dan bisa segera pulang.

Minhyun menatap keluar jendela, melihat lampu-lampu yang menyala indah di bawah sana. Dari ketinggian ini, semua itu tampak begitu indah. Begitu menenangkan. Minhyun ingin segera terlelap, tapi tiba-tiba ia mengingat sesuatu.

Surat Jaehwan. Ada satu surat terakhir yang belum dibaca Minhyun. Minhyun tentu saja tidak ingin melewatkan surat terakhir itu. Akhirnya, ia mengambil selembar surat yang ada di tasnya. Surat dengan amplop berwarna merah muda itu terasa berbeda dari yang lainnya. Selain warnanya yang manis, surat itu dihiasi dengan foto Minhyun dan Jaehwan yang ditempelkan di depannya.

Ah, senyum Jaehwannya manis sekali. Belum lagi pipi mandunya yang menampilkan lesung pipi yang ingin Minhyun usap-usap, rambut cokelatnya yang ingin sekali Minhyun sentuh, dan bibir chery tipisnya yang ingin Minhyun kecup setiap saat.

Minhyun ingat sekali setiap moment dibalik foto itu. Foto yang diambil ketika mereka sedang berada di sebuah restoran sederhana di New York. Saat Minhyun merangkul Jaehwan-nya dari samping sambil mencium sebelah pipinya.

Sepertinya Minhyun harus mengucapkan terima kasih kepada hyungnya yang telah mengabadikan momen indahnya tersebut.

Sadar bahwa ia sudah cukup lama menatap foto mereka, Minhyun akhirnya membuka amplop itu dan mulai membaca surat terakhir dari Jaehwan.

*

*

*

My One and Only...

Minhyun hyungkuuuuu, hehe apa kabar? Aku harap hyung baik-baik saja ya. Tolong jangan memaksakan diri.

Aku tahu hyung orang yang rajin, tapi tolong jangan berlebihan ya. Aku tidak mau hyung kelelahan dan sakit. Aku tidak mau melihat hyung pulang dengan kondisi sakit, nanti aku akan khawatir sekali huhh :(

Hyung...

Minhyun hyungku satu-satunya yang paling kucinta, tahu tidak?

Aku sangat sangat bersyukur aku memiliki hyung dalam hidupku.

Aku bersyukur saat itu aku bertemu dengan hyung.

Aku bersyukur karena pada akhirnya aku tetap bersama Minhyun hyung.

Saat cinta pertamaku dulu kandas begitu saja dan membuatku sangat bersedih, kupikir aku tidak akan bisa lagi menemukan seseorang yang aku cintai begitu dalam.

Jjaeni's Letters (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang