Semua terasa berlalu begitu cepat. Semenjak Shownu, sopir yang gadis itu sayangi pergi meninggalkan kediaman si gadis tanpa alasan.
Hari terus berganti. Jam terus berdetak. Justru membuat hati dan pikiran si gadis tidak berjalan sesuai kehendak.
Mengurung diri berhari-hari, terhitung sudah 3 hari hanya berada di kamar.
Suara ketukan pintu tak henti-hentinya terdengar. Dari pelayan, sekretaris pribadi, bahkan Ibunya, dia seakan tak peduli.
Si gadis mendadak menjadi sangat lemah, tidak berdaya, dan seperti bukan dirinya saja.
Perasaannya terlalu sakit. Setelah tahu fakta sebenarnya.
Persetan dengan itu semua, si gadis berharap Shownu memerjuangkannya. Entah, mungkin si gadis terlalu murah berada di pelukan Shownu.
Tok.. Tok.. Tok
Suara ketukan pintu kembali terdengar. Si gadis masih enggan bergeming dari tempat tidurnya. Sedikitpun tak ada niat untuk membuka pintu kamarnya barang sedikitpun.
Lapar?
Dia bahkan sudah tidak bisa merasakan makanan jenis apapun. Dia hanya minum air putih, dan susu kotak yang tersedia di kulkas kecil kamarnya. Dan itu sudah si gadis lakukan selama 3 hari."Nak, buka pintunya"
Suara yang begitu familiar. Suara yang gadis itu rindukan. Suara yang hampir 2 tahun ini tidak pernah menghiasi ruang pendengarannya.
Dengan sigap, si gadis menyibak selimutnya. Dia seakan tidak bisa berpikir lagi.
"Ayah... " ucapan pertama si gadis ketika pintu pertahanan kamarnya terbuka.
Tanpa diminta, si gadis langsung memeluk Ayahnya. Haru air mata mengalir deras di pipinya.
"Maafkan Ayah" lirih seorang pria paruh baya itu sembari mendekap hangat anak perempua yang dia rindukan juga.
"Maafkan aku juga, Ayah. Maaf, sampai tidak menyadari bahwa Ayah sudah sadar" si gadis masih terisak sembari mengucapkan maaf tiada henti.
Mereka melepas pelukannya. Si gadis masih terus terisak.
"Banyak yang harus kita bicarakan, Nak. Bersihkan dirimu, lalu sarapan bersama" ucap Ayah si gadis lembut.
Dentingan piring sejak tadi sudah tidak terdengar. Keduanya siap untuk mencurahkan segala kegundahannya.
"Bolehkah Ayah memulainya?"
Si gadis hanya mengangguk. Terlihat sekali jika dirinya merasa akan ada berita besar yang harus didengarnya.
"Dua tahun yang lalu, seorang teman lama menemuiku di kantor. Dia datang bersama anak laki-lakinya yang begitu tampan menurutku...."
Terdengar helaan napas sang Ayah sebelum melanjutkan pembicaraannya.
"Ayah merasakan ada sesuatu yang panas menjalar di tubuhku. Teman lamaku itu menembakkan sesuatu. Dan setelah itu semua gelap"
Si gadis cukup tertegun dengan penuturan Ayahnya.
"Apa.. Maksud Ayah.. Dia?" tanya ragu si gadis.
"Ya, dia adalah Ayahnya Shownu beserta Shownu"
Si gadis semakin kalut. Dia harus menelan kenyataan pahit yang sesungguhnya.
"Ayah tidak bermaksud membuatmu tambah bersedih, Nak. Ayah sudah tahu semuanya. Maaf membuat hidupmu berat selama dua tahun ini" ucap sang Ayah dengan nada menguatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE NIGHT || SHOWNU
Fanfiction[COMPLETE] This is beautiful one night for me.. when the first time...meet you..