Mini market

505 135 4
                                    

"Eh! Jangan ambil keranjang nanti belinya malah banyak." Taehyung menggerutu, menarik brutal lengan berotot Jeongguk.

Sedang Jeongguk tak mau ambil pusing, dengan patuh mengikuti Taehyung yang menariknya.

Sudah tertebak, pasti kekasihnya manisnya itu akan membeli banyak padahal tadi hanya akan membeli susu pisang. Oh, salahkan kaki jenjangnya yang malah menelusuri setiap lorong dan membeli makanan yang disukainya ataupun yang sedang diskon.

Dan Jeongguk harus rela menjadikan dirinya korban yang membawa semua makanan hasil jarahan tangan berjari lentik tersebut.

"Kak, aku ambil keranjang ya?"

Taehyung menggeleng tanpa menoleh, sibuk membaca wobler yang menuliskan beli 1 gratis 1 disertai gambar barangnya. Dirinya memastikan barang yang dilihat sama dengan wobler yang dipasang, takut-takut pegawai mini market salah menaruh.

"Assa! Nah udah. Nih pe— ASTAGA KOK BANYAK?!"

Jeongguk mendengus, sedang Taehyung menyengir lucu. "Aku ambil keranjang dulu deh." usulnya.

Jeongguk menahan tangan Taehyung. "Tunggu di sini, biar aku yang ambil. Jangan kemana-mana kak, nanti hilang."

Taehyung mendelik, menghujam punggung lebar Jeongguk yang mulai menjauh. Menggerutu jika dirinya tidak akan hilang, memang dirinya bocah apa?

Tak sadar jika memang dirinya seperti bocah, sangat menggemaskan dan menarik minat untuk diculik dan digulung dalam selimut.

"Wanginya lebih enak yang mana?" Taehyung agak sedikit mendongak, kekasihnya berdiri di belakang dirinya yang sedang berjongkok di rak parfum.

Jeongguk pun ikut berjongkok, mengambil posisi tepat di belakang yang lebih tua. Jika dilihat, dirinya seperti memeluk Taehyung dari belakang.

Taehyung mendekatkan salah satu parfum pilihannya ke hidung bangir kekasihnya. Hidung Jeongguk mengkerut, dan saat Taehyung mendekatkan parfum satunya Jeongguk menjauhkan wajah. "Nggak ada yang enak kak wanginya. Sabun bayi ditambah minyak telon lebih cocok buat kaka."

"Aduh!" Jeongguk mengaduh keras, mendapat geplakan brutal di lengannya. Sungguh, kenapa bisa tangan kecil Taehyungnya sungguh bertenaga?

Mata Taehyung menyipit tak suka, bibirnya juga mencebik. Walau begitu dirinya tidak jadi beli parfum, lebih memilih berjalan ke arah kasir.

Diam-diam Jeongguk tersenyum tipis. Taehyung menuruti kemauannya. Jujur saja, Jeongguk lebih suka Taehyung yang wangi minyak telon saat santai atau wangi berries yang manis saat mereka sedang keluar. Itu baru cocok untuk Taehyungnya, bukan aroma menyengat yang membuat hidungnya mengerut tidak suka.

"Jeon~ kok banyak ya aku belanjanya?" Taehyung bersembunyi di belakang punggung lebar kekasihnya.

Sedang Jeongguk tak menanggapi, hanya menggeleng pelan lantas mengambil dompetnya dari saku celana seragam. Taehyung bersorak dalam hati, kemudian mencium singkat tengkuk Jeongguk. "Aku sayang kamu~"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JJKTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang