05.. Jealouse? Why? 🔞

937 59 53
                                    

Happy Readings~
------------------------------

Flashback mode On..

"Emmhh.. Oh! ahh.."

Slurrp!

"Sshh.. Jen! ah! ohh.. Yeahh.. hh.."

Jaemin meremas surai hitam Jeno yang berlutu didepannya, melampiaskan rasa frustasi akan keniknatan duniawi yang diberikan Jeno pada kejantanannya.

Tak dipungkiri itu sangat nikmat dan Jaemin akui lumatan dan hisapan Jeno pada kejantanannya benar-benar memnberikan sensasi menggelitik di perutnya, memancing sesuatu berkedut hendak memaksa keluar untuk kedua kalinya.

Jaemin meremas bahu Jeno kala pergerakan lidah Jeno menjadi semakin liar, menjilat, menghisap lubang urine nya. Berkali-kali Jeno menelan habis kejantanannya, menggigit kecil sesekali dan kembali bermain dalan tempo lumatan yang cepat. Membawa Jaemin kembali terbang kelangit.

Semakin tinggi dan tinggi, Jaemin mencapai batasnya dan osgasme mendera nya sambil menyebutkan nama Jeno dengan keras ketika muatan panas itu memenuhi rongga mulut Jeno.

Gluk!

Nikmat, Jeno menikmati rasa asin yang aneh dari cairan Jaemin dan menelannya tanpa sisa.

Jaemin merosot, tubuhnya segera di sambut Jeno. Kekasih cantik Jeno itu tersegal, nafasnya tak teratur dengan mata tertutup ia meraup udara dengan rakus. Jeno hanya tersenyum, ia tahu kekasihnya lelah setelah dua kali orgasme dan semua akibat sentuhan dan perbuatan Jeno.

Dikecupinya wajah cantik yang nampak amat lelah itu, rona merah di wajahnya benar-benat membuatnya dua kali lipat lebih cantik dan Jeno makin gemas saja padanya.

"Tidur?" tanya Jeno lembut sambil menyingkirkan helaian rambut caramel basah dari wajah sang kekasih.

Jaemin menatap sendu Jeno, nafasnya masih tak beraturan tapi ia berusaha untuk mengangguk sebagai jawaban pemuda itu untuk sang kekasih.

Jeno tersenyum lembut, membawa tubuh kekasihnya dalam gendongan bridal, mendudukkannya di salah satu kursi Jeno mengambil bathrobe dan memasangkannya pada dirinya dan Jaemin.

"Aku akan jalan sendiri." kata Jaemin cepat saat Jeno hendak mengangkatnya lagi.

Jeno memandang ragu tapi melihat Jaemin mengangguk Jeno akhirnya menyerah, memastikan kekasihnya berjalan dalam posisi yang aman, Jeno tahu Jaemin masih lemas tapi pemuda itu bersikeras akan berjalan dengan kedua tungkainya sendiri dan Jeno memilih untuk meloloskannya kali ini.

Sampai di kamar Jaemin langsung menghempaskan tubuhnya keatas ranjang, ia melihat Jeno berlalu ke kamar mandi dikamar mereka dan merasa aneh pada tingkah sang kekasih.

Kenapa Jeno kekamar mandi lagi? ingin mandi lagi atau bagaimana?

"Ahhh.. Jaem.. Emmhh.. sshh.. Ohh.."

Wajah Jaemin memerah, ia dapat mendengar desahan dan erangan Jeno yang menyebut namanya dari dalan kamar mandi.

Jeno ber Onani sendiri :")

Monochrome Fate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang