10.. Blood and Tears

289 35 45
                                    

Happy Readings~
------------------------------

Flashback mode On..

"Uughh.."

Sshhh...

Drakaina menyeringai. Sudah ia duga Petter akan bergerak cepat untuk melindungi Trein. Maka dari itu ia mengincar Trein dan bukannya one on one dengan Petter.

"Kak?! kau tak apa?!" Trein panik melihat kekasihnya nampak meringis; menahan gejolak rasa perih, panas dan sakit yang mendera sekujur punggung lebarnya.

"Sshh.. Aku baik. Sebentar lagi juga akan sembuh." kata Petter berusaha bangkit. Ia tak menyangka Drakaina benar-benar menjadikan Trein sebagai incaran.

Nampaknya ini memang pilihan yang salah.. seharusnya Petter menarik Linxui saja untuk jadi pasangan agar kekasihnya tak kenapa-napa.

Kalau Linxui sih yang kenapa-napa Petter malah bahagia :)

Petter menatap Drakaina bersama pasangannya. Melihat seringaian diwajah pria blonde itu; jelas ini memang direncana.

Apa yang diincar Drakaina?

Siapa pasangan Drakaina itu?

Bukankah ia bisa menantang Petter diluar? atau bisa saja ia mengincar Trein diluar pengawasannya kan? Kenapa repot-repot dia merencanakan penyusupan ini?

Pasti ada maksudnya..

Apa yang di lakukan Akademi Flotust? tidak cukupkah perang tahun lalu juga di sebabkan oleh muridnya?

Ck! Akademi ini akan segera menjadi black list pemerintah dunia sihir kali ini.. Jelas sudah keterlibatan mereka dalam membuat kekacauan.

Ada-ada aja.. Orang baru damai mereka malah memicu perang -__-

"Criss, sepertinya ini bukan main-main." Drake memberitahu Alpha kelompoknya.

Criss mengangguk. "Sebenarnya ini memang bukan main-main. Kalau kalah, mereka juga akan mati, melihat situasi.. Acara ini malah dipandang menarik. Siapa sangka akan melihat pertarungan dua monster kuat dilapangan secara resmi yang di publikasikan keseluruh dunia sihir? aku jamin tak ada yang ingin menghentikan mereka untuk menampilkan tontonan berharga mahal seperti ini."

Criss memicingkan pandangan ke lapangan, pemandangan yang sangat tak mengenakkan baginya tapi menarik di mata orang lain.

Hahh.. Apa Criss masih berbentuk manusia pulang nanti ya? dia tak ingin mengira bagaimana reaksi Brian jika mengetahui Trein kenapa-napa..

Tidak, Brian pasti juga menonton acara ini dan Criss menjamin.. Petter lah yang akan paling sakit menerima amukan calon Luna kawanan mereka itu jika sampai Trein kenapa-napa.

Alamat si Criss ngak dapat jatah ini.. -__-"

"Apa yang diincar si sialan itu?" Lisa dari balik layar kaca datar menatap sengit wajah Drakaina yang terpampang nyata dihadapannya.

"Pasti ada yang direncankananya." Mia disamping Lisa bicara.

"Mana Falba?" tanya Anea pada teman-temannya.

"Tidak tahu. Sebelum kompetisi dimulai dia sudah menghilang." Marimo menjawab dengan nada datarnya.

"Ckckck.. Pasti dia juga merencanakan sesuatu.." Rara berspekulasi, hapal sangat dia pada kelakuan si laba-laba.

Monochrome Fate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang