SEJAK REMAJA

5 0 0
                                    

        Saat dia mulai pindah ke tempat yang sama dengan saya, bermain bersama, belajar.
Saat di SMP teman yang dimiliki saya cuma dia
Sempat berteman dengan perempuan lain, tapi tidak ada yang bisa seasik dan senyaman saat dekat dengan dia.
Banyak kakak kelas, teman kelas yang tidak menyukai saya dikarenakan saya selalu bersama dia kemana pun, saat dia bermain bersama teman laki-laki yang lain, saya pun tetap ikut bersama dia.
Itu yang membuat banyak orang tidak menyukai saya. Sebenarnya saya tidak terlalu memperdulikan apa yang difikiran orang lain,
Saya tidak kenal mereka, mereka tidak kenal saya. Lalu untuk apa saya peduli dengan mereka? Urusan mereka suka saya atau pun tidak itu urusan mereka bukan saya.
Selagi tidak merugikan kedua pihak ya i don't care.
Hari berganti hari kami masih tetap bersama.
Sampai pada saat itu, seorang siswi pindahan masuk ke kelas. Dia mendekatinya dan bermain, jalan dan segala kegiatan dia lakukan bersama perempuan itu, dia tidak memperdulikan saya sedikitpun, bahkan menanyakan saya sudah makan atau belum pun sudah tidak saya dengar lagi dari mulutnya.
Saya tidak marah ataupun benci dengan dia bahkan dengan perempuan yang sudah merubah dia menjadi orang lain dimata saya.
Yang bikin saya marah pada saat itu adalah ketika perempuan itu melarang dia pulang bersama saya.
Sempat saya berbicara dengan perempuan tersebut,
        "Tolong kalau mau berteman dengan dia, jangan ubah dia buat melupakan saya.
Saya dan dia sudah bersama sejak kecil, dan saya hanya punya dia".

Namun perempuan itu tidak memperdulikan apa saya bicarakan dengan dia( orang ke3) sampai pada waktu itu, perempuan pindahan itu mengadu kepada kakak laki-lakinya yang merupakan kakak kelas saya dulu.
Si cewek itu mengadu hal yang tidak pernah saya lakukan padanya.
Kemudia kakaknya menghampiri saya, dan marah-marah bukan hanya marah-marah dia bahkan hampir memukuli saya di depan kelas.
Saat itu saya tidak bisa berbicara apapun karena saya tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Saat itu banyak omongan yang berhampuran kemana-mana sampai akhirnya pada telinga dia. Tidak saya habis pikir dia menghampiri kakak kelas( yang sudah marah2 tidak jelas :v )
Dihajar, ditendang dan di injak kakak kelas( anggap saja namanya setan)
Setan tidak bisa berbuat apa-apa adiknya cuma menangis melihat kakaknya di pukul habis-habisan. Mulai dari detik itu juga dia tidak meninggalkan saya lagi bahkan semenit pun.
Saat itu saya mulai menyukainya bukan sebagai sahabat lagi tapi sebagai seorang kekasih, saya menaruh cinta saya diam-diam dan rapih selama 3 tahun.
Sampai akhirnya kami lulus SMP dan masuk ke SMA yang sama juga.
Masa remaja saya pun indah jika bersama dia.

Judul Standar - Tulis Judul SendiriWhere stories live. Discover now