Sejak kecil saya dan dia sudah bersama, mulai dari bayi hingga dewasa saat ini. Kami banyak menghabiskan waktu bersama, masa kecil saya bersama dia pun dimulai saat dia tinggal bersama saya. Ibu bapaknya bekerja di salah satu kota di daerah saya, sejak saat itu pula saya selalu bersama dia.
Hari demi hari pun berlalu, saya hanya memiliki 1 teman yaitu dia. Ibu dan bapak tinggal terpisah dari saya sejak saya kecil, sehinggal satu-satunya teman yang saya miliki cuma DIA.
Usia demi usia sudah kami lalui bersama, ulang tahun pun selalu bersamaan.
Saat berusia 5 Tahun kami sudah memasuki Salah satu Taman kanak-kanak terbaik.
Dia tidak akan membiarkan saya sendirian di sekolah, saat dia main saya harus bersama dia.
Dimana ada Dia disitu ada saya.
Hari demi hari, usia demi usia saya dan dia masuk di salah satu sekolah dasar yang berdekatan dengan TK kami.
Bermain, belajar segala macam hal yang dia lakukan juga saya lakukan.
Mulai dari bermain bahkan hobby yang di lakukan laki-laki juga saya lakukan.
Kami tumbuh dan berkembang bersama,
Saat beranjak kelas 4 kelas kami berbeda, dia tidak fokus dalam berlajar bahkan menerima pelajaran pun sudah tidak konsentrasi, pada akhirnya dia di pindahkan di kelas yang sama dengan saya. Mulai dari situ semua guru bahkan teman-teman tidak bisa memisahkan saya dan dia disekolah.
Hal-hal yang pernah saya lakukan bersama dia tidak akan saya lupakan sampai kapan pun.
Ada hal yang dia katakan dan tidak akan saya lupakan,
"Nanti kalau sudah dewasa jangan berubah, bukan berubah wujud tapi berubah sifat dan sikap. Kalaupun saya nanti lebih memilih teman baru, lebih sering bermain dengan dia, percayalah tidak akan ada yang bisa menggantikan kamu"Entah apa yang ada di pikiran bocah kelas 6 SD saat itu, saya berfikir mungkin dia bakalan masuk SMP yang berbeda dengan saya.
Waktu pun berlalu dan ketakutan yang saya fikirnya selama ini pun terjadi, Tempat yang akan dia belajar selama 3 Tahun berbeda dengan saya, bahkan kota yang kami tinggal pun juga ikut berbeda.
Dia pergi bersama ibu dan bapaknya, rumah terasa sepi, yang biasanya bermain dan melalukan hal apa saja berdua tidak saya lakukan dengan dia lagi.
Hari berganti hari saya pun sudah tidak semangat buat melakukan apapun sampai akhirnya saya sakit demam selama 1 minggu, sempat dibawa ke dokter tapi itu tidak membantu suhu demam saja semakin hari semakin memanas, keluarga saya panik.
Selang beberapa hari Dia datang menjenguk saya, selepas dari bertemu dia saya sudah mulai membaik.
Saya perfikir mungkin karena sejak kecil saya bersama dia dan saat terpisah salah satu bakalan sakit (kata orang tua).
Dia tidak mau terpisah dengan saya lagi, sampai akhirnya dia pun ikut masuk disekolah yang saya tempati.
Mulai dari situ saya dan dia selalu bersama.
YOU ARE READING
Judul Standar - Tulis Judul Sendiri
Historia CortaSejak remaja ini saya menceritakan masa dan kisah SMP saya bersama Dia (Fridolin). Kisah ini saya buat dari sudut pandang saya sebagai si perempuan. Nama saya Fridolin Nama dia perempuan juga Fridolin Saya bercerita seakan akan saya menjadi si f...