Taman

71 20 17
                                    


embun lembut menyentuh bumi, jiwa perlahan terbangun dari mimpi, burung burung mulai terbang meninggalkan sepi, cahaya mentari mulai mengintip dari balik gorden putih seakan ingin tau aktifitas gadis sang pemilik kamar

Annisa yang semulanya tidur dengan balutan selimut tebal seketika merasa terganggu dengan cahaya mentari yang menyilaukan matanya

Dengan perlahan gadis itu membuka matanya ,setelah kesadarannya terkumpul gadis itu bergegas melihat jam dinakas , seketika gadis itu masih duduk diam, sesaat setelah itu dia teringat akan aktivitas rutinnya di setiap pagi di hari minggu

Gadis itu segera berlalu menuju kamar mandi untuk mandi dan ambil wudhu lalu menunaikan ibadah sholat subuh

Setelah menunaikan segala kewajibannya gadis itu segera turun ke ruang makan untuk meminta izin sang bunda untuk berlari pagi

"Pagi bundaa" sapannya dengan penampakkan senyum semanis mu gkin sembari duduk disebelah bundannya

"Pagi sayang , anak bunda udah rapi nih ,mau lari pagi ya "

"Iya bun, aku boleh pergi kan bun" ucap annisa sembari memakan potongan roti terakhirnya

"Iya boleh ,tapi jangan lama lama ya nak" uca audy bunda annisa sembari mengelus punggung anaknya

"Iya bunda , yaudah anni berangkat dulu bun ,assalammualaikum bunda " ucapnya sembari mengecup pipi sang bunda

"Waalaikumsalam nak"

🍂🍂

Sesampainnya ditaman kompleks annisa terus berlari lari kecil mengitari taman, Gadis itu terus berlari hingga satu jam lamannya ,lama kelamaan annisa merasa lelah dan lapar, dia memutuskan untuk mampir ditempat penjual bubur yang ada di dekat taman

"Mang pesen bubur sama teh angetnya satu ya mang " ucapnya kepada mamang penjual bubur dipinggir taman kompleks

"Iya ,tunggu sebentar ya neng"

"Iya mang"

Smbari menunggu buburnya datang annisa memutuskan untuk bermain gadgetnya ,tanpa disadarinnya ada seorang lelaki yang duduk disebelahnnya ,merarasa terabaikan lelaiki itu berdehemm untuk menyadarkan annisa akan keberadaannya

"Ekhemmm"

Mendengar deheman seseorang disebelahnnya annisa segera mengankat kepalannya untuk melihat siapa yang duduk di sebelah nya

"Abis lari pagi ya nis" ucap lelaki itu untuk memulai pembicaraannya

Annisa yang merasa canggung hanya menjawab dengan deheman
"Hmm"

"Lo udah mesen belom nis?"
Sesaat annisa akan menjawab pertannyaan lelaki itu, bubur pesanan annisa sampai didepan mereka

"Udah"ucapnya sembari menunjuk bubur yang ada di hadapannya

Lelalki itu hanya tersenyum menanggapi jawaban annisa yang teramat singkat itu.

"Mang saya mesen bubur sama teh angetnya satu ya mang" ucap lelaki itu kepada mamang penjual bubur

"Iya aden, tunggu sebentar ya"

Tak perlu waktu lama untuk menunggu,pesanan laki laki itu akhirnya datang , sebelum melahap makanannya lelaki itu menoleh ke annisa yang makan dengan lahap dan tenang ,lalu lelaki itu segera melahap buburnya hingga habis tak bersisa

"Dit gua duluan ya " ucap annisa sembari berdiri dan mengeluarkan uang dari kantong treningnya dan membayar makanannya kepada mang ujang

"Eh ,bareng aja nis ,gua udah selesai ini " ucap radit sembari membayar makanannya dan mengejar annisa yang sudah berada beberapa langkah didepannya

"Elah nis ,buru buru amat si lo ,capek tau ngejer lo"ucapnya dengan napas ngos ngosan setelah menyamai langkahnya dengan annisa

"Lo aja yg kelamaan " ucapnya ketus di iringi dengan lirikan ekor matanya pda radit

"Yaudah iya gua yang salah "

"Tu tau"

"Nis "

"Hmm"

"Gua kangen sama lo"

Deg , gua juga kangen lo dit ,tapi keadaannya udah beda gumamnya dalam hati

"Aneh lo dit "

"Lah?kok aneh si nis ?"

"Gua didepan lo juga ,masih aja kangen "

"Elah bukan itu maksud gua nis, gua kangen main bareng , becanda bareng dan hal hal lain yang biasa kita lakuin " ucap radit dengan memegang kedua bahu annisa dan menatapnnya tepat di manik mata gadis itu

Hfffttt
Annisa menghela nafas pelan ,teramat sangat pelan

"Kan udah ada kinanti dit , lo lakuin aja bareng kinanti "

" Kalo sama kinanti kan beda niss , gua rindunya samao "

"Denger gua dit ,gua gamau di cap sebagai pho di hubungan lo dan kinanti, dan mending sekarang kita temenan ga berlebihan dit " ucapnnya menatap mata elang milik radit yang tampak sendu

"Nis..

"Yaudah dit, udah jam 9, gua duluan ya, nyokap udah nyariin "

Setelah mengucapkan kalimat tersebut dengan satu tarikan nafas, annisa segera berjalan menjauhi radit menuju rumahnnya

Maaf kalo ceritanya gaje
Maklumin ya
Uni cerita pertamaku

Votenya ya 💙

KaltherzigTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang