Jisoo mengeratkan syal yang dikenakannya sambil terus melangkah menuju supermarket. Lokasi yang ditujunya itu sebenarnya tidak terlalu jauh dari rumahnya dan hanya menempuh waktu lima menit dengan mengendarai mobil. Hanya saja, tak ada seorang pun yang bersedia mengantarkannya ke sana sehingga ia harus rela berjalan kaki di tengah cuaca dingin yang begitu menggigit.
Saat sedang memilih sayuran, Jisoo mendadak pusing. Ia menunduk dan berjongkok menahan sakit yang semakin parah menyerangnya. Disekanya darah hangat yang mengalir perlahan melalui hidungnya. Jisoo hendak menangis. Ia tak tahan lagi dengan penderitaan yang selama ini dirasakannya.
"Gwaenchanayo?" sapa kasir yang sedang menangani belanjaannya. Jisoo tersenyum simpul dan mengangguk lemah.
Di luar, tampak dua orang berseragam sibuk menambah stock sayuran untuk supermarket. Salah satunya berdiri di atas box mobil pengangkut dan pria yang lain menyambut paket sayur yang dilemparkan temannya.
"YAA! Kim Taehyung! Tangkap dengan benar!" kesal pria bertubuh kurus dari atas mobil. Baru saja pria yang dipanggil Kim Taehyung itu melakukan kesalahan yang menyebabkan sayuran yang dilemparkannya meleset ke tanah. "Hei, kau mau ke mana?"
Taehyung rupanya kehilangan konsentrasi karena melihat ada orang pingsan di depan pintu supermarket. Buru-buru dihampirinya orang tersebut dengan panik, dan ternyata itu adalah seorang gadis.
"Hei, gwaenchanayo??" Taehyung mengangkat sedikit tubuh gadis yang tergolek lemah itu. Ia lalu memutar posisi badan gadis itu yang tadinya tertelungkup ke lantai.
Seperti terkena sengatan listrik, raut wajah Taehyung seketika pucat pasi. Ia terkejut melihat wajah yang sangat tak asing baginya.
"Su-hye ...," desisnya. Dadanya berdegup kencang. Ia buru-buru memanggul gadis yang sedang tak sadarkan diri itu dan membawanya masuk ke dalam mobil.
"Hei, siapa dia?" tanya teman Taehyung kebingungan melihat Taehyung mengangkut gadis asing.
"Kita harus segera membawanya ke rumah sakit," Taehyung memutar kunci mobil dan bersiap menancapkan gas. Namun, teman Taehyung buru-buru mencegahnya.
"Apa yang mau kau lakukan? Apa kau sudah gila? Kerjaan kita belum selesai!"
"Itu bisa kita urus nanti! Orang ini sangat butuh penanganan medis, kita harus menolongnya segera!"
Melihat tampang serius yang ditunjukkan Taehyung, akhirnya Jung Hoseok—teman Taehyung menurut dan kembali naik ke box belakang mobil pengangkut. Taehyung melajukan mobil itu dengan kecepatan maksimal yang mampu ditempuhnya, yakni 80km/jam.
===
Joohyun memasang tampang dingin di meja makan. Ia berdua dengan ayahnya tengah menikmati hidangan penutup makan malam bersama. Gadis itu terus menatap makanan di hadapannya dengan tak berselera.
"Joohyun anakku, kenapa hari ini kau terlihat tak bersemangat? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Presdir Bae penasaran.
Joohyun hanya menggeleng singkat lalu menyuapkan sesendok puding ke mulutnya. Ia bertekad menanyakan kejadian tadi pagi untuk mendapatkan penjelasan.
"Appa, apa kau berniat menjodohkanku lagi?" Joohyun buka suara setelah sekian lama bungkam.
"Tidak. Apa sekarang kau sudah menginginkan seorang pendamping hidup?"
Joohyun mendecakkan lidahnya, mengejek jawaban yang barusan dilontarkan ayahnya bagai lelucon. "Appa, kau tak perlu berpura-pura. Aku sudah tahu semua rencanamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella's Friend
FanfictionApa jadinya kalau bukan Cinderella yang jadi pemeran utamanya? Melainkan teman dari seorang gadis Cinderella di zaman modern. Lebih-lebih gadis itu sangat angkuh dan arogan. Apakah dia bisa meraih cinta tulus dari pangeran baik hati sama seperti ki...