V. 거만한 두 소녀 (Dua Gadis Arogan)

176 16 0
                                    

🎶Na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
na eureureong eureureong eureureong dae
Da mulleo seoji anheumyeon dachyeodo molla🎶

Terdengar bunyi dering ponsel Junmyeon berkumandang nyaring. Semua pengunjung perpustakaan menoleh. Menghunjamkan tatatap tajam kepadanya.

Sementara itu, Junmyeon malah tampak senang menjadi pusat perhatian. Ia tanpa ragu-ragu tersenyum pada Joohyun yang kini turut ingin memangsanya.

"Ssssh ...," desis mereka bersamaan.

Junmyeon mengangkat telepon dengan santai. "Yeoboseyo ... aaa, Jisoo-ya ... kenapa? Oke, tunggu aku di sana ya, aku akan segera datang ...." Junmyeon menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celana.

Saat Junmyeon hendak pergi, Joohyun mencegatnya.

"Tunggu. Kau mau ke tempat Jisoo? Aku ikut ...." Joohyun merapikan buku-buku yang tadi dibacanya lalu menatanya kembali ke atas rak.

Rupanya ia menguping percakapan Junmyeon, karena mendengar nama Jisoo disebut. Lagipula, Junmyeon sepertinya memang sengaja membesarkan suaranya agar seisi perpustakaan dapat mendengarnya.

"Kau berbicara padaku?" Junmyeon memasang tampang polos sembari menunjuk dadanya. Ia berniat membuat Joohyun kesal.

"Ya, aku berbicara padamu! Kau tuli, ya?" bentak Joohyun yang langsung diikuti pandangan menusuk dari para pengunjung perpustakaan.

Ia lalu mengecilkan volume suaranya. "Aku ingin bertemu Jisoo ...."

"Astaga, untuk apa kau bertemu dengannya sekarang? Aku dan Jisoo mau berkencan. Kau bisa merusak suasana nanti."

"Apa?!" Joohyun terperangah. "Jadi kau pacaran dengan Jisoo?"

"Benar." Junmyeon berlalu pergi, membiarkan Joohyun yang tampak terpedaya oleh ucapannya barusan.

"Astaga, apa itu benar? Malang sekali nasib Jisoo," batin Joohyun prihatin.

===


Taehyung melirik ke belakang, ke arah Taeyeon yang sedang duduk dengan anggun sambil menyilangkan kakinya di jok belakang taksi. Taeyeon membalasnya dengan tatapan galak.

"Apa yang kau lihat?!" bentaknya sinis.

Taehyung langsung berpaling ke depan, takut pada wanita yang sudah 'menganiayanya' tadi.

Sopir taksi tampak tenang dan tak mau ikut campur dalam situasi tak bersahabat dari dua orang penumpangnya itu. Sepanjang perjalanan, mereka membisu dan akhirnya taksi itu tiba di tempat tujuan.

"Mworago?!" pekik Taehyung yang terkejut melihat angka yang tercantum pada argometer. Seketika lututnya terasa lemas.

Taeyeon melemparkan tatapan melecehkan padanya. "Arasseo. Laki-laki miskin seperti dirimu pasti tak akan sanggup membayar ongkos taksiku."

Taeyeon mengeluarkan sejumlah uang dari dalam dompetnya, lalu menyerahkannya ke sopir taksi. "Ambil kembaliannya."

Taehyung melotot tak percaya karena Taeyeon tidak menginginkan uang kembaliannya, yang setelah dihitung-hitung cukup besar.

Taeyeon keluar dari taksi, kemudian disusul Taehyung.

"Gamsahamnida, Agassi."

Taksi itu melesat pergi dan meninggalkan dua orang mantan penumpangnya di depan restoran Prancis. Taeyeon menatap sinis ke arah Taehyung.

"Minggir kau!" Taeyeon mendorongnya ke tepi. Ia berlalu dari hadapan Taehyung dan masuk ke dalam restoran itu. Taehyung pun akhirnya hanya bisa terbengong-bengong di luar.

Cinderella's FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang