Tok tok tok
Sindy mengetuk pintu rumah Nasya."Ehh kak Sindy. Ayo masuk ka." Aqila adiknya Nasya membukakan pintu dan mempersilahkan Sindy untuk masuk.
"Ehhh Aqila. Kak Nasya mana?" Tanya Sindy pada Aqila.
"Bentar ya kak, Aqila panggilin dulu." Aqila pun pergi ke kamarnya Nasya.
"Woyy kakak jelek ada yang nyariin tuh"
"Siapa?" Tanya Nasya.
"Kak Sindy." Jawab Aqila.
"Yaudah langsung ke kamar kakak aja gitu." Suruh Nasya.
"Dih bilangin aja sendiri siapanya Aqila wleeee." Ucap Aqila sambil mengeluarkan lidahnya dan kemudian lari.
"Dasar bocahhh." Kesal Nasya.
Nasya pun menemui Sindy di ruang tamu.
"Hayyy Sin udah lama?" Tanya Nasya basa-basi.
"Nggak kok. Jadi kan kita ke toko buku?" Tanya sindy.
"Jadi lah. Yuuu berangkat!" Ajak Nasya. "Aqila jangan lupa kalo keluar rumah kunci pintunya." Teriak Nasya.
"Oke kakak jelek." Balas Aqila
Sindy dan Nasya pun meninggalkan rumah.
Sesampainya di toko buku.
"Sya lo beli buku apa?" Tanya sindy.
"Udah lah gue ini aja yuuu pulang keburu sore." Ucap Nasya.
Mereka pun ke kasir.
"Kemana lagi sya?" Tanya sindy.
"Pulang aja yuuu." Pinta nasya.
"Yaudah yuuu." Sindy pun menyetujuinya.
Di pertengahan jalan
Brettttttt
Nasya tercebret genangan air yang ada di pinggir jalan."Woyyyy berhenti lo!" Teriak Nasya marah-marah dan menemui si pengendara mobil itu.
Pengendara mobil itu keluar dan ternyata adalah Steven.
"Lo lagi lo lagi gue bosen ketemu lo terus." Ucap Nasya sambil menggelengkan kepalanya.
"Yaudah kalo lo gak mau ketemu gue kenapa lo samperin gue tadi?" Tanya steven yang memasang tampang watados.
"Lo tuh ya serasa gak punya dosa banget." Kesal Nasya.
"Emang nya gue punya dosa sama lo hah?" Tanya Steven.
"Barusan." Balas Nasya cuek.
"Hah barusan? Kapan? Jam? Menit? Detik?" Tanya Steven .
"Ihh Steven gue kesel banget sama lo. Liat nih baju gue kotor kena genangan air sama lo." Nasya memperlihatkan bajunya yang kotor karena ulah si Steven.
"Ohh gitu doang kali repot amat." Ucap steven cuek.
"Tapi gue malu baju gue kotor semua entar kalo gue lewat orang-orang nyangka gue itu orang gila kayak lo." Kesal Nasya.
"Emang lo orang gila. Baru nyadar lo udah lah lo ganggu waktu gue aja." Steven tak menghiraukan Nasya dan malah masuk ke mobilnya.
"Stevennnnnnnnn awas lo yah." Nasya kesal dengan kejadian tadi.
Steven pun melajukan mobilnya yang cepat secepat kilat.
"Sin gimana ini baju gue kotor semua." Ucap nasya sambil memasang muka datar dan kesal.
"Gue heran ya sama lo dengan Steven pasti di mana-mana ribut terus. Jangan-jangan lo jodoh sama Steven." Ledek Sindy.
"Jodoh? Gak dan gak akan pernah."
"B aja dong."
"Buruan balik gue kesel banget sama tuh orang pokoknya gue harus balas dendam."
"Gak usah balas dendam sya gak baik tau." Sindy mengingatkan.
"Bodo amat"
Sesampainya di rumah Nasya.
"Sya gue pulang ya." Pamit Sindy.
"Nggak mampir dulu Sin?" Tanya Nasya.
"Nggak lah udah sore"
"Yaudah lo hati-hati di jalannya."
"Siap"
Sindy meninggalkan rumah Nasya.
Sedangkan Nasya memasuki rumahnya."Ya Allah kak kenapa baju kakak kotor?" Tanya Aqila.
"Tadi kakak kecepretan air." Nasya menjawab dengan cuek.
"Sama siapa? Kapan? Dimana? Mengapa? Bagaimana?" Tanya aqila.
"Dasar bocah banyak banget pertanyaannya. Udah lah kakak ke kamar dulu." Nasya pun pergi ke kamarnya.
"Dasar remaja jaman sekarang di tanya malah pergi gak baik tuh." Aqila kesal.
"Assalamualaikum"mamah Ajeng memberi salam.
"Waalaikum salam mah." Aqila menjawab salam.
"Kak Nasya mana sayang?" Tanya mamah Ajeng pada Aqila.
"Di kamarnya mungkin mah dia kesel abis kecepretan air." Jelas Aqila.
"Hah kecepretan air? Sama siapa?" Tanya mamah Ajeng.
"Gak tahu mah Aqila nanya juga gak di jawab sama kak Nasya."
"Yaudah mamah mandi dulu ya sayang gerah." Mamah ajeung pun meninggalkan aqila dan menuju ke kamarnya.
"Assalamualaikum"papah rudi memberi salam.
"Waalaikum salam." Aqila menjawab salam.
"Nak mamah mana?" Tanya papah Rudi.
"Mamah barusan ke kamar pah." Jawab Aqila.
"Yaudah papah ke kamar dulu ya."
"Iya pah."
Papah Rudi pun pergi ke kamarnya.
Malam pun tiba.
"Makan malam sudah siap." Teriak mamah Ajeng dan mereka pun menuju meja makan. Mereka pun duduk di kursi dan makan malam.
"Sya kata Aqila kamu abis kecepretan air?" Tanya mamah Ajeng.
"Iya mah." Nasya menjawab cuek.
"Sama siapa?" Tanya papah Rudi.
"Pokok nya ada deh pak cowok ngeselin banget." Jelas Nasya singkat.
"Yaudah mah Nasya ke kamar ya." Nasya meninggalkan meja makan dan langsung ke kamarnya.
"Gue harus bikin steven kapok gangguin gue." Batin Nasya.
Vottmen😍
KAMU SEDANG MEMBACA
cold boy VS cold girl
Ficção Adolescente"Dingin adalah caraku untuk memikat hatimu." ~Steven Reynan~ "Membuat orang lain kecewa itu sungguh mengasyikan" ~Anasya Nasution