Tengggg
Bel pulang berbunyiSteven pun langsung ke kelas pacarnya yang tak lain adalah nasya.
"Hallo pacar". Sapa Steven
Nasya hanya mengangkat alisnya.
"Gue anterin pulang ya." Ajak Steven
"G g gue udah ada janji sama sindy." Nasya mengeles sambil menunjuk arah Sindy.
"Apaan sih lo sya kan kita gak ada janji." Ucap Sindy heran
"Dasar si Sindy gak bisa di ajak kompromi" batin Nasya
"Udah lah gue tahu lo pasti ngeles kan? Udah cepet." Steven menarik tangan Nasya.
Sesampainya di parkiran
"Cepet naik." Suruh Steven.
"Mau kemana?" Tanya Nasya
"Anterin lo pulang lah."
Nasya pun naik dan mereka pun berangkat.
Di perjalanan
"Katanyalo mau nganterin gue pulang? Kok arahnya bukan ke arah rumah gue sih?" Tanya Nasya heran. "Apa jangan-jangan lo mau macem-macem lagi sama gue. Pliss deh kita kan baru satu hari jadian awas aja kalo lo macem-macem." Ucap Nasya
"Apasih lo negatif thinking terus sama gue. Lo laper kan?" Tanya steven
Tak lama perut Nasya bersuara
"Tuh kan lapar. Yaudah kita ke cafe dulu."mereka pun mampir ke cafe.
Sesampainya di cafe.
Nama cafe itu adalah steven cafe.
Mereka pun turun dari motor besar steven."Stev" panggil Nasya
"Hmmmm" steven hanya bergumam
"Ini cafe punya lo?" Tanya Nasya
"Bukan. Ini cafe punya bokap nyokap gue." Jawab Steven
"Ishhhh lo yah maksud gue itu." Nasya memukul Steven.
"Udah lah gue laper cepet!"
Mereka pun masuk ke dalam cafe
"Selamat datang den Steven." Sapa salah satu barista.
Steven tak menghiraukan omongan barista tersebut.
"Steven itu ada yang nyapa lo!" Nasya menyenggol lengan Steven.
"Udah biarin aja."
"Ishhhh dasar cowok sok cuek sok dingin kegantengan banget lo." Nyinyir nasya.
"Tapi lo suka kan?"
Nasya tak bisa berkata-kata. Nasya hanya bisa mengalihkan pembicaraan.
"Udah lah ayo duduk." Nasya menarik tangan steven dan kemudian mereka duduk.
Tak lama kemudian pelayan melayani nasya dan Steven.
"Ehhh den steven." Sapa pelayan itu.
"Sya lo mau apa?" Tanya Steven pada Nasya.
"Gue toracafe aja."
"Toracafe dua." Pinta steven.
Pelayan itu pun meninggalkan steven dan nasya.
Tiba-tiba Steven memegang tangan Nasya. Nasya kaget dengan tingkah Steven.
"Steven lepasin tangan gue. Malu tau diliatin banyak orang." Ucap Nasya.
"Sya lo beneran kan sayang sama gue?"
"Steven lo apa-apaan sih. Lepasin gue stev. Mau gue di liatin."
"Pokoknya lo harus jawab gue. Lo beneran sayang sama gue kan?"
"IYA STEVEN GUE SAYANG DAN CINTA SAMA LO."
KAMU SEDANG MEMBACA
cold boy VS cold girl
Teen Fiction"Dingin adalah caraku untuk memikat hatimu." ~Steven Reynan~ "Membuat orang lain kecewa itu sungguh mengasyikan" ~Anasya Nasution