Malam ini, malam dimana nantinya Rey akan pulang.
Ella duduk termenung menatap keluar jendela dari kamar, malam ini juga ia tidak bisa tidur. Terlalu banyak pikiran yang terngiang ngiang sekarang ini.
Saat sedang asyik melamun tiba tiba suara deruan mesin mobil memasuki pekarangan rumah ini menandakan bahwa Rey sudah pulang.Sontak Ella beranjak dari duduknya dan melihat ke bawah, dimana mobil Rey terparkir sekarang
--
Rey masuk menyeret kopernya, dilihatnya rumahnya yang gelap dan sepi ini,
Mungkin semua orang sudah tidur, begitupun Ella.
Batinnya.Saat Rey menyalakan saklar lampu ruang tengah ia dikejutkan oleh kehadiran ayahnya yang duduk disofa sambil menyesap kopinya.
Melihat anaknya yang datang ,ayah Rey langsung beranjak berdiri"Kemana saja kamu selama ini? "Tanyanya tegas mengintimidasi
"Aku ada kerjaan bisnis ayah di Bali"jawab Rey santai
"Bohong"Ayah mengelak dengan suara kerasnya hingga Ibu Rey pun menghampiri arah sumber kegaduhan malam ini
"Jadwal pekerjaan kamu semuanya ayah yang pegang, apa kamu lupa! Kamu seenaknya mencancel semua jadwal meeting dan mengatakan bahwa kamu ini sibuk. Sibuk apa ayah tanya? Sibuk dengan wanita ular mu itu? Apa dia tidak cukup lima tahun memeras uangmu heh? "
Sungut ayah meluapkan amarahnyaTelinga Rey sudah panas mendengar ucapan menyakitkan ayahnya oleh kekasinya, ia tak terima jika Lucy direndahkan didepannya apalagi orang itu adalah ayahnya. Sudah cukup kesabaran Rey habis.
"Rey sudah dewasa, tolong jangan ikut campur lagi urusan pribadi Rey. Dan pernikahan konyol ini? Cukup untuk Ayah dan Ibu terlibat, selebihnya kumohon jangan ikut campur "
Jawab Rey juga dengan nada menahan emosi"Apa katamu, dasar anak tidak tahu diuntung" sebelum Ayah Rey melayangkan pukulan tepat di wajah tampan Rey, Rey terlonjak karena dengan tiba tiba seorang perempuan memeluknya, mencoba melindunginya dari kepalan tangan Ayah Rey.
Ella mendekap erat laki lakinya itu seperti membentengi nya agar siapapun tak boleh menyakiti ataupun menyentuhnya,
"Jangan ayah, jangan sakiti Rey"mohon Ella parau di depan dada Rey,
Gadis itu memeluk erat Rey seakan akan Rey sangat berharga bagi hidupnya"Berterimakasih lah pada istrimu"ujar ayah langsung melenggang pergi menarik tangan Ibu Marina
Tanpa Rey sadari ternyata Ella menangis tergugu didalam dekapannya,
"Ella.. "Rey mencoba melepas pelukannya, dilihatnya mata Ella yang memerah"Kamu kenapa menangis? "Tanyanya
Ella tersenyum dan mengusap pelan air matanya,
"Aku mengkhawatirkanmu"
Bohong.Padahal Ella mendengar semuanya,
Mendengar saat Ayah menyebut wanita yang lima tahun sudah dulu bersama Rey membuat dadanya kian sesak"Sudahlah, aku tidak apa apa. Ayo ke kamar"Rey mengajak Ella berjalan keatas menuju kamarnya
Setelah merapikan semuanya Ella kembali mendekati Rey, Ia sedikit berjinjit lalu mengecup sekilas bibir Rey,
"Aku merindukanmu"bisiknyaRey hanya tersenyum lalu mengangguk,
Apa apaan itu? Respon laki laki bodoh saat dicium oleh seorang gadis. Dasar!Rey sedikit aneh, mengapa Ella tidak marah padanya atau bertanya sesuatu hal mungkin?
Ah atau jangan jangan ia tidak mendengar ucapan ayahnya tadi saat mengamuk?
Baguslah kalau begitu.---
Pagi ini pagi yang cerah, Ella meminta ijin pada Ibu Marina keluar mencari udara.
Mungkin dengan ini mampu menghilangkan kepenatan dalam pikiran yang Ella rasakan, hatinya juga sedikit tenang saat melihat pemandangan taman, anak anak kecil yang tertawa, bunga bunga yang Indah mekar hingga saat sampai di areal pertokoan ia melihat lihat,