game sanaeha ep 3

1.4K 18 0
                                    

begitu bangga dengan Nok. Dia memuji ide Nok yang menggunakan alasan pesta Full Moon untuk menjebak Wat agar membatalkan janji nya dengan si Ratu kecantikan, yaitu Khae.

“Kamu tidak seharusnya melakukan itu, sayang. Aku kasihan padanya. Pimolkhae mungkin berharap untuk mengumumkan bahwa Wat adalah miliknya didalam majalah itu. Dan kamu menghancurkan mimpinya. Oh kasihannya Pimolkhae!” kata Vi sambil tersenyum senang.

“Mengapa kamu mengasihanin Pimolkhae sampai tersenyum,” balas Nok sambil tersenyum juga. Lalu sambil tertawa, Nok dan Vi ber high five dengan gembira.

Nok menjelaskan bahwa ini adalah balas dendam nya, karena Khae telah mempermalukannya kemarin malam. Dan Vi pun mengingatkan bahwa untuk melawan Khae, Nok tidak boleh menggunakan emosinya, tapi gunakan lah kepintaran.

“Lihat! Hari pertama kamu menggunakan otakmu. Kamu mendapatkan Ayahmu kembali. Kerja bagus, putriku!” puji Vi.

Nai yang baru pulang kerja, tanpa sengaja mendengarkan pembicaraan Vi serta Nok yang berada di ruang tamu. Namun dia hanya diam saja dan tidak menyela mereka berdua.

“Apa kamu pikir Pimolkhae akan menemanin Ayah juga?” tanya Nok, ketika teringat akan sesuatu. Dan sambil tersenyum penuh ide, Vi menatap pada Nok. Lalu seperti mengerti dengan rencana  Vi, maka Nok pun tersenyum.

Seorang wanita datang menemui Khae dan Ibu Khae (Thorsaeng). Dia berterima kasih karena Khae serta Thorsaeng telah memperbolekan Beauty Channel untuk merekam disini. Dan dengan sikap ramah, Thorsaeng balas berterima kasih, karena Dao telah memilih toko mereka untuk masuk ke dalam program nya.

Lalu Dao pun mengundang Khae untuk tampil sebagai bintang tamu di programnya juga. Karena begitu banyak fans yang mengirim kan email kepada mereka dan ingin mengetahui rahasia kecantikan Khae.

Dan sebelum Khae sempat bersuara. Thorsaeng dengan bersemangat, langsung menyetujui penawaran yang diberikan oleh Dao. “Tidak masalah. Untuk program mu, Khae akan menceritakan semua rahasianya. Benar kan, sayang?”

“Kapan kamu akan datang untuk melakukan shooting?” tanya Khae dengan ramah.

“Besok,” jawab Dao. Dan mendengar itu, Khae menjadi terkejut serta terdiam.

“Dia bersedia. Untuk Khun Saengdao, dia selalu siap. Itu benar kan, Khae?” tanya Thorsaeng dengan sedikit nada paksaan. Dan dengan terpaksa, maka Khae pun tersenyum.

Di café. Vi berkumpul bersama Dao dan seorang temannya (berambut pendek). Disana Vi mengatakan bahwa dia telah menduga kalau Khae serta Thorsaeng tidak mungkin menolak tawaran Dao, sebab mereka berdua ingin menjadi terkenal.

“Terima kasih ya, Nong Dao. Karena sudah mau memberikan waktu di dalam program mu untuk mewawancarai mereka berdua,” kata Vi dengan senang.

“Tidak apa, sis. Lagian, waktu toko Pimolkhae ditayangkan, tidak ada seorang pun yang akan menonton TV. Karena itu sedang liburan panjang. Dan itu bagus bagiku untuk bisa menghabiskan waktu,” balas Dao. Dan mendengar itu, Vi serta temannya tertawa keras.

“Apa kamu tahu, Nong Dao memasang hastag #Nokteam,” tambah seorang teman Vi.

Tiba- tiba teman Vi teringat bahwa dalam merekam program, Dao hanya membutuhkan waktu sehari. Sedangkan Wat akan berada di pulau selama beberapa hari. Dan mereka khawatir, Khae akan menyusul Wat.

Dao lalu menjelaskan agar mereka tidak perlu khawatir, sebab normalnya memang merekam itu hanya butuh waktu sehari, tapi bila ada sesuatu yang salah, maka mereka harus merekam ulang lagi.

“Dao. Apapun yang kamu inginkan, silahkan. Dan kirimkan aku bon nya, aku yang akan membayar semua nya itu,” kata Vi menawarkan Dao untuk membeli apapun, sebagai ungkapan terima kasihnya.

game sanaehaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang