game sanaeha ep 10

1.5K 15 0
                                    

Thorsaeng datang mengunjungin Khae ditempat kerja, karena belakangan ini Khae tidak pernah menelpon dan melaporkan segalanya kepada dia lagi. Kepadahal Thorsaeng ingin mengetahui, apa mantan istri Wat sering datang berkunjung kerumah lagi.

Lalu saat Thorsaeng tahu bahwa Vi tidak lagi sering datang, maka itu berarti tandanya Wat telah memperjelas semuanya. Jadi menurutnya, ini adalah giliran Khae untuk memperjelas semuanya.



"Bagaimana aku belum jelasnya, hah?" tanya Khae. Dan Thorsaeng pun mengeluarkan sebuah kotak kecil yang dibawa nya. Lalu saat melihat itu, Khae protes, kenapa Thorsaeng membongkar barangnya.

"Khae. Kamu telah menikah dengan Khun Wat sekarang. Jadi itu berarti, kamu tidak perlu menyimpan barang itu lagi," kata Thorsaeng dengan tegas. Dan Khae pun terdiam.



Sesampainya dirumah, Wat menanyakan apa Khae belum pulang kepada Phai. Dan Phai pun menjawab belum, lalu dia menyarankan agar Wat menghubungin dan bertanya saja kepada Khae, karena akhir- akhir ini, Khae tampak seperti sakit.

"Aku tidak tahu ada masalah apa antara kalian berdua, tapi jika kamu membiarkanya seperti ini, akankah itu baik?" kata Phai. Dan Wat pun memikirkannya.



Dikantor. Khae sibuk menyelesaikan semua pekerjaannya, lalu saat dia melihat kotak putih yang dibawa oleh Ibunya tadi. Dia membuka kotak tersebut. Dan sambil tersenyum, dia melihat semua barang kenangannya bersama dengan Nai dulu. Lalu Khae mengingat perkataan Ibunya.

"Sejak Khun Wat telah memperjelasnya denganmu, kemudian kamu juga harus memperjelasnya."

Tepat disaat itu, Wat menelponnya. Jadi Khae pun menutup kotak putihnya itu dan mengangkat telpon dari Wat.



Wat mengajak Khae untuk makan malam bersama, karena sejak mereka menikah, mereka belum pernah keluar untuk makan malam bersama. Serta karena selama ini, bersama kliennya dia sering makan bersama, namun dengan Istrinya sendiri, dia hanya bisa melihatnya sebelum tidur. Jadi karena itu dia mau mengajak Khae untuk makan malam bersama. Dan mendengar itu Khae tersenyum senang.

"Bahkan jika aku harus memesan makanan cepat saji dalam perjalanan pulang, aku akan melakukannya. Selama kita bisa makan malam bersama. Denganmu. Maukah kamu ikut denganku?" tanya Wat.

"Hmm.. tapi bukan makanan cepat saji. Karena aku takut bakal gemuk," jawab Khae, setuju.

Dan mendengar itu, Wat tersenyum senang. Lalu dia mengatakan kepada Khae bahwa dia akan segera pergi menjemput Khae sekarang. Dan Khae mengiyakan.

Setelah selesai bertelponan dengan Wat. Khae langsung membuang kotak putih yang berisikan kenangan nya bersama dengan Nai ke dalam tempat sampah. Dan sambil tersenyum senang, Khae menantikan Wat yang akan menjemputnya.



Ditempat lain. Nai mengetuk pintu dan meminta maaf kepada Nok. Dia menjelaskan bahwa sebelumnya dia tidak ada maksud untuk mengambil keuntungan dari Nok. Namun Nok tidak mau mendengarkan alasan Nai sama sekali dan dia mengungkit tentang hari dimana Nai memintanya mengambilkan handuk, lalu karena itu dia jadi melihat sesuatu yang seharusnya tidak dilihat.

"Khun Nok. Aku sudah melupakan itu. Apa kamu belum melupakan nya?" balas Nai.

"Aku belum melupakannya!" balas Nok. Lalu saat sadar, dengan cepat, Nok segera memperbaiki kalimatnya. "Tidak, tidak! Aku sudah melupakannya. Aku tidak mengingat apapun."

"Kemudian aku akan melupakannya juga. Okay sekarang?" tanya Nai. Tapi Nok tidak menjawab lagi, karena saking malunya.

Lalu setelah agak lama, Nok pun menjadi heran, karena Nai tidak ada berbicara lagi. Maka secara pelan- pelan, Nok pun berjalan mendekati pintu untuk menguping. Dan tepat disaat itu, ternyata Nai sedang berusaha untuk masuk ke dalam kamar melalui jendela.

game sanaehaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang