love and tears 8

3.2K 329 87
                                    

Sudah seminggu sejak kepergian ayahnya namun duka mendalam masih dirasakan jieun ia terus terusan menangis dan menyendiri membuat jungkook ikut merasakan sedih yang dialami sang istri, meskipun belum lama mengenal ayah jieun namun jungkook sudah menganggapnya sebagai ayahnya sendiri.

Baik jungkook maupun ibunya telah berusaha membuat jieun agar lebih tegar dan sabar menghadapi semua ini biar bagaimanapun juga hidup masih terus berlanjut dan jieun mempunyai keluarganya yang baru, cepat atau lambat kematian memang akan datang menghampiri.

Saat ini jieun sedang menatap bintang bintang dibalkon kamarnya dan lagi lagi air matanya terus mengalir mengingat sang ayah dan ibunya yang telah pergi meninggalkannya.

"ibu...ayah..apa kalian bahagia disana?? Aku sangat merindukan kalian😭"

"dan aku merindukanmu" ucap jungkook yang tiba tiba saja datang menghampiri jieun dengan memeluknya dari belakang menenggelamkan wajahnya di ceruk leher jieun membuat gadis itu terkejut.

"kau tau..sudah seminggu ini kau tidak memperhatikanku"

"jeon" jieun membalik tubuhnya menghadap jungkook menatap suaminya dengan perasaan bersalah karna ia telah lalai menjadi seorang istri yang baik seperti nasehat ayahnya sewaktu masih hidup.

"kau menangis lagi hm..." jungkook mengusap lembut air mata jieun yang mengalir dipipinya.

"a..aku😢"

"kau tau...ayah akan bersedih disana jika melihatmu seperti ini, kau sudah terlihat seperti mayat hidup yang kehilangan arah hidupmu, bahkan kau tidak memperdulikan suamimu ini" ucap jungkook membuat jieun tertunduk merasa sangat bersalah pada suaminya.

"maafkan aku jeon, aku belum bisa menjadi istri yang baik untukmu"

"kau adalah istri yang sempurna untukku" jungkook menarik tubuh mungil itu kedalam dekapannya menciumi puncak kepala sang istri seraya menepuk pelan pundak jieun  memberikankannya ketenangan.

"kumohon jangan bersedih lagi.....ayah dan ibu diatas sana pasti akan sedih jika  melihatmu seperti ini, kau tidak ingin melihat mereka bersedih bukan? Lagipula kau masih mempunyai aku..., aku ini suamimu, bergantunglah padaku, berbagilah semua kelu kesahmu bersamaku karna aku bukan orang asing dihidupmu, kita ini suami istri jangan merasakan kesedihanmu sendirian, berbagilah bersamaku, arassoe!" jieun hanya menganggukkan kepalanya dan mempererat pelukannya, ia benar benar sangat beruntung memiliki suami seperti jeon jungkook yang begitu baik kepadanya.

"jeon..."

"hm"

"boleh kukatakan sesuatu padamu?"

"kau ingin mengatakan apa?"

"aku sangat beruntung memiliki suami sepertimu, kau begitu baik padaku, kau tau kurasa aku akan sangat menyesal jika waktu itu aku menolak lamaran ini"

"jangan berkata seperti itu, dalam hal ini kita berdualah yang beruntung karna telah dipertemukan oleh tuhan dan telah mengizinkan aku untuk menjadi suamimu"

"jeon...( mendongakkan kepalanya menatap jungkook) kurasa aku telah jatuh hati padamu"

Jungkook tak dapat menyembunyikan betapa bahagianya ia mendengar ucapan jieun barusan, kata itu membuatnya merasakan ribuan kupu kupu baru saja menggelitik hatinya apakah itu petanda jika ia juga telah jatuh cinta pada istrinya itu??, entah setan apa yang merasukinya tiba tiba saja jungkook mengikis jarak diantara mereka sedangkan pandangan mereka tidak terlepas satu sama lain masih setia dengan posisinya, hingga sesuatu yang lembut menyapu permukaan ranum jieun membuatnya tersadar dan mengedipkan matanya beberapa kali biar bagaimanapun juga ini adalah ciuman pertama kalinya bagi jieun, hingga hal ini sukses membuat jantungnya berdegub dua kali lebih cepat dari biasanya bahkan tanpa sadar ia meremas erat piyama sang suami, jungkook menyadari kegugupan istrinya ia lantas melepas ciumannya dan menatap jieun dengan tersenyum.

Love and Tears ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang