SMART BOY VS COOL GIRL✔

CHAPTER 5 ; MULAI DEKAT

"kringgggg" suara alarm weker sudah berbunyi sejak tadi.

Tetapi shinta belum bangun juga dari tidurnya. Sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 dan itu artinya shinta akan telat kesekolah pagi ini.

"shintaa!! Bangunnn sayang! Kamu nggak sekolah emang?! Sekarang udah jam setengah tujuh sayang! Ujar widiya yang sedang kalangkabut membangunkan shinta yang sedang tertidur pulas. "apaan sih,mama. Shinta masih ngantuk tau! Sepuluh menit lagi deh?!" ucap shinta dengan mata nya yang masih lima watt.

"gabisa gitu sayang! Itu temen kamu udah nungguin di depan" ujar widiya seraya menunjuk ke arah depan rumah. "temen siapa sih,ma? Sherly? Putri?" jawab shinta dengan menebak nebak siapa yang sudah menunggunya di bawah. "bukan mereka sayangg!" jawab widiya. "lah terus siapa?" tanya shinta. "mama juga nggak tau, tapi yang pasti cowok"

"cowok?" ujar shinta dalam hati.
"astaga! Gafa, iya itu gafa. Mampus gue bakalan di katain abis abisan nih" ujar shinta dalam hati.

"mama suruh dia duluan aja deh ma. Bilang aku lagi kurang enak badan" suruh shinta.

"loh kok gitu? Emang nya Kamu lagi sakit, nak? Sahut widiya. "nggak ma, ntar aku kesekolah di antar supir aja. Soalnya aku udah ke siangan nih, takutnya dia ikutan telat karna nunggu shinta" jelas shinta.

****

Pagi ini, matahari sudah berada tepat diatas kepala shinta. Dengan hati yang gelisah, setelah turun dari mobil. Shinta langsung bergegas lari ke arah gerbang sekolah.

Dilihat nya gerbang sudang terkunci rapat dan di jaga oleh guru matematika yang killer itu.

"duhhh, mati nih gue. Mimpi apa gue semalem sampai telat begini. huaaa, mama!!" teriak shinta dalam hati.

Sementara itu, bu elin si guru matematika yang killer itu sedang berjaga di gerbang sekolah.

Shinta berjalan menuju gerbang sekolah dengan muka tertekuk.
Setiba nya di gerbang sekolah, shinta menyapa bu elin dengan hormat.

"selamat pagi bu, maaf saya terlambat hari ini" ucap shinta dengan suara nya yang sedikit gemetar.

"selamat pagi juga shinta, kamu lihat ini jam berapa?" tanya bu elin sambil tersenyum licik. "jam 07.45 bu" ucap shinta sambil melirik jam tangan merah muda yang melingkar di pergelangan tangannya.
"itu artinya kamu telat lima belas menit shinta!" tegur bu elin. "i..iya maaf bu" jelas shinta dengan sedikit gemetar.

"lari keliling lapangan dua puluh kali shinta! Cepat!" suruh bu elin dengan nada yang sedikit meninggi.

"dua puluh kali bu?!" ceplos shinta karena kaget mendengarnya.
"iya, kanapa? Mau ngabantah saya kamu?!" ucap bu elin.

"e..eng..enggak bu!" ucap shinta yang segera bergegas menuju lapangan sekolah.

Sementara itu, sherly dan putri sedang panik pasalnya sahabat nya itu tak kunjung sampai di kelas nya.

"duhhh, gimana nih put? Kok shinta belum datang juga sihh!" ucap sherly kepada putri dengan muka yang sedikit cemas. "gue juga nggak tau nih, di telpon malah kagak di angkat. Jangan jangan di telat deh nih" jelas putri kepada sherly.

⭐⭐⭐⭐

"hufttt, capek banget gue. Mana baru sepuluh puteran lagii, masih ada sepuluh puteran lagi.

Gue bener bener udah nggak kuat lagi" ucap shinta seketika pandangan nya buram dan setelah itu gelap.

"shinta! Bangun shin! Woyyy shinta pingsan nihh, tolongin dong" ujar salah satu murid yang melihat shinta jatuh di atas lapangan.

Melihat keadaan itu, gafa menghampiri nya.

"shinta?" ucap gafa karena terkejut. Ia langsung menggendong nya menuju uks. "shinn, lo kenapa bisa begini sihh?" ucap putri. "dia pingsan pas dihukum bu elin di lapangan,tapi sekarang dia udah baikan kok" jalas gafa. "oalahh" ucap sherly.

"yawdah kalau gitu gue balik ke kelas dulu ya. Shin? Cepet sembuh ya."ucap gafa sembari membalikkan badannya ke belakang.

Tapi seseorang menahan pergelangan tangannya.

"ada apa shin?" tanya gafa
"gaf, makasih ya lo udah mau bantuin gue" gumam shinta. "yaelah,santai aja kali" jelas gafa sambil tersenyum samar kepada shinta.

Segini dulu aja yaa.. Maap maap nih kalo banyak typo nya hihi.. Doain aja semoga update nya lancar terus. Amin.

Salam author,

Alyartnairfdllh