Prolog.

1.2K 102 9
                                    

Cerita ini aku ambil dari plot kegiatanku di dunia roleplay. Jika ada yang mengira aku plagiat atau compas, itu tidak benar. Karena dunia plotku itu murni aku buat😌.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seo Changbin

"Stt, tenang aku akan menjagamu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Stt, tenang aku akan menjagamu"

"Jangan takut kau bersamaku sekarang"

"Aku akan membuatmu bahagia mulai sekarang"

Lee Felix

"Apa aku bisa dapat kebahagiaan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa aku bisa dapat kebahagiaan?"

"Maaf aku hanya bisa merepotkan kak"

"Terima kasih banyak kak"

---------

Felix pov

Di saat aku termenung di ujung ruang. Berselimutkan sayatan dingin angin malam ini. Paras yang seolah mencerminkan kebahagia-an, namun jiwa ini telah hancur berkeping-keping. Memang, dengan usiaku yang baru menginjak 16 tahun, tak seharusnya aku mengalami peristiwa yang teramat pahit. Namun inilah kehidupanku!         

Jam dinding tua di kamarku berbunyi hingga 12 kali tanda malam itu tepat pukul 00.00 WIB. Mata ini tak mau untuk memejam. Entah karena memang enggan untuk terlelap atau karena telingaku bising akan cekcok antara dua manusia paruhbaya berlain jenis. Yayaya, merekalah orang tuaku. Masih saja seperti anak kecil, tidak pernah bisa menyelesaikan masalah tanpa bertengkar. 

Seolah terbiasa mendengar mereka beradu mulut, aku hanya diam mengintip dari celah pintu kamarku. Batinku meronta seakan ingin melerai dan menghentikan pertengkaran itu. Namun, aku kembali berfikir atas resiko yang akan aku dapatkan jika melakukan kebodohan itu. Hingga pada suatu hari terdengar teriakan ayah beberapa kali kepada bunda

“Baekhyun, mulai sekarang kita cerai!” Tampak, eomma menangis mendengar perkataan appa. Disisi lain, aku hanya bisa terdiam melihat semua kejadian itu terjadi begitu saja. Tiba-tiba mereka menghamipiriku di balik pintu kamar dan menyuruhku untuk memilih untuk ikut appa atau eomma.

Tanpa pikir panjang aku langsung memutuskan bahwa aku akan ikut dengan appa. Eomma terlihat sangat kecewa atas keputusanku. Namun Eomma tak bisa melawan dan tak bisa berbuat apa-apa. Mulai sejak saat itu aku tinggal bersama Appa di Korea dan melarangku untuk menemui Eomma kandungku di Indonesia. Itulah awal dari kebahagianku yang mulai menghilang.
.
.
.

Yeay🙌. Lanjut ga? Vote and comment ya^^

Maafkan jika ada typo bertebaran:(

ChanglixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang