Jamuan dari keluarga kerajaan Inggris memang yang paling menyulitkan dibandingkan negara lainnya. Tidak hanya etiket, namun banyak sekali media yang matanya akan tertuju kepada mereka.
Yuri merasakan lelah yang sangat. Belum lagi ketika tadi Pangeran Charles —yang terkenal genit dengan perempuan-perempuan di sekitarnya— terus mengajak Yuri mengobrol, membuat wanita itu merasa sangat kelelahan. Sedangkan Kyuhyun hanya berbicara seadanya dengan Camilla dan sang suami.
Sang sekretaris, Hyerin, sudah menyiapkan berbagai macam vitamin dan obat untuk Yuri di atas nakasnya. Kyuhyun, berbeda dengan Yuri, belum kembali dari urusan di luar yang tidak membutuhkan Yuri di sampingnya. "Mrs. Cho, obat dan vitamin anda sudah siap." ujar Hyerin ke Yuri yang sedang menghapus riasannya.
Yuri bangkit dari kursinya dan langsung bertanya ke Seohyun yang juga berada di ruangan itu menemani Yuri. "Seohyun, kau sudah menyiapkan vitamin untuk Kyuhyun?" tanya Yuri. Seohyun menggelengkan kepalanya. "Ia meminta untuk tidak membawakan vitamin itu lagi." balas Seohyun.
Yuri meninggalkan kamar itu dan bergegas memasuki kamar di sebelahnya, dimana Kyuhyun tidur sendiri semalaman. Yuri mengeluarkan tas kecil di koper Kyuhyun yang selalu disiapkan oleh Yuri dan mengeluarkan beberapa tablet vitamin. Ia lalu menyiapkan obat itu di atas meja kerja yang ada di kamar tersebut sebelum kembali ke kamarnya.
Wanita itu meneguk kelima vitamin dan obat yang disiapkan oleh Hyerin lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur. Kepalanya yang sedikit pusing membuatnya merasa tidak nyaman. Inilah alasan Yuri mengurangi intensitas berpergian ke luar negeri baik untuk bekerja maupun tidak.
Hyerin masih sibuk menyiapkan pakaian Yuri besok di ruangan itu. Sesekali, ia memperhatikan wanita itu meringis kesakitan. "Mrs. Cho, tidakkah sebaiknya anda melakukan check-up sepulang dari Inggris?" saran Hyerin. Yuri tak membalas dan hanya meringis di kasur. Hyerin menghampiri Yuri. "Mrs Cho, akan kupanggilkan dokter pribadi Duta Besar Lim." kata Hyerin cepat.
Yuri menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, Hyerin. Aku masih bisa." rintih Yuri. Hyerin tidak bisa membantah apa kata Yuri dan berusaha mengurus pakaian Yuri dengan perasaan menyesal dan tidak enak. Setelah selesai mengurus segalanya, Hyerin perlahan meninggalkan kamar Yuri. Ia berpas-pasan dengan Kyuhyun di lorong.
"Hyerin, bagaimana dengan Yuri? Dia sudah merasa lebih baik?" tanya Kyuhyun yang dijawab dengan gelengan kepala Hyerin.
"Saya meragukan itu, Presiden Cho. Mrs Cho sejak tadi merintih terus dan baru saja memejamkan mata. Itu pun saya tidak yakin beliau sudah benar-benar tertidur. Beliau menolak dipanggilkan dokter." jawab Hyerin khawatir. Senyuman di wajah Kyuhyun perlahan menghilang dan ia mengangguk sebelum memasuki kamarnya sendiri untuk membersihkan diri.
Matanya tertuju pada vitamin yang disiapkan di atas meja untuknya. Tahu benar bahwa hanya Yuri yang akan memaksanya meminum vitamin itu. Setelah mandi dan mengurus berbagai hal kecil, Kyuhyun menghampiri kamar dimana Yuri beristirahat. Ia dapat melihat Yuri tertidur di atas kasur dengan selimut tebal menutupi tubuhnya. Dahinya mengerut seperti sedang menahan sakit.
Kyuhyun duduk di tepi kasur dan memeriksa suhu tubuh Yuri. Normal. Ia lalu memeriksa telapak tangan Yuri. Normal, tidak dingin atau panas. Kyuhyun lalu mencium kening Yuri. "Kau pasti sangat kelelahan. Istirahatlah, Yuri. Besok kita kembali ke Korea." ucap Kyuhyun lembut di telinga sang istri.
###
Kyuhyun dan Yuri sudah tiba di Bandara London Heathrow dan bersiap-siap kembali pulang. Keduanya bersalaman dengan seorang petinggi yang kemarin menyambut kedatangan mereka lalu berfoto bersama. Di sana, Kyuhyun langsung melindungi Yuri.
Sang fotografer kerajaan membuat kesalahan yang terlihat kecil; mengaktifkan flash kamera yang sangat ditakuti Yuri. Padahal, Hyerin dan Seohyun sudah bertukar 'protokol' dengan pihak kerajaan Inggris. Begitu foto diambil dan sinar itu muncul, Kyuhyun langsung memeluk tubuh Yuri dan membiarkannya membenamkan wajahnya menghindar dari sinar tersebut.
"Hng.. lampu."
"Presiden..""Istri saya trauma dengan flash. Bukankah di protokol sudah ada?" tanya Kyuhyun sedikit menggunakan nada tingginya. Yuri sudah menangis ketakutan. Ingatan buruk akan masa lalu berputar terus dalam ingatannya. Sang fotografer dan petinggi itu meminta maaf terus menerus. Kyuhyun langsung membawa Yuri menaikki pesawat dan menghilang begitu saja di dalam sana.
Jaket tebal di tubuh Yuri dirapatkan oleh Kyuhyun setelah keduanya duduk dengan leluasa. Tubuh Yuri bergetar kecil ketakutan. Ia menangis. Kyuhyun langsung memeluk Yuri erat dan menghapus airmatanya yang berjatuhan. "Jangan menangis. Maaf, Yuri. Itu ada kesalahan kecil dengan kamera. Tidak akan terulang lagi." Kyuhyun menenangkan.
Yuri pada akhirnya tertidur tepat ketika pesawat akan lepas landas di bahu Kyuhyun. Pria itu meminta bantuan seorang pramugari untuk mengatur kursi menjadi 'tempat tidur' mini. Kyuhyun menyelimuti Yuri agar wanita itu tidak kedinginan. "Hyerin biseo, katakan kepada Seo biseo bahwa mereka baru saja melanggar protokol penting." ucap Kyuhyun ke Hyerin.
"Berita mengenai hal tersebut sudah menyebar. Ada lebih banyak komentar positif mengenai anda dibandingkan negatif. Beberapa berpendapat bahwa anda benar-benar melindungi istri anda dari apapun dan bahkan mendapat julukan 'Malaikat Pelindung'." Seohyun menjelaskan kesimpulan dari berita yang cepat menyebar tadi. "Ada surat permintaan resmi dari istana mengenai kejadian yang baru saja terjadi." sambung Seohyun.
"Jam berapa Mrs. Cho bangun tadi pagi, Hyerin?"
Wanita itu memeriksa jadwalnya. "Beliau tertidur pukul dua belas malam dan terbangun pukul empat pagi. Itu artinya hanya ada waktu empat jam untuk beristirahat. Dua jam yang lalu beliau baru saja meminum vitaminnya dan sempat mengeluh bahwa tubuhnya lelah." Hyerin menjawab dengan lancar.
Kyuhyun menoleh ke Yuri dan memeriksa sang istri. Wanita itu memang cantik dan terlihat kuat dari luar dengan di dalamnya ia benar-benar memiliki kesehatan yang memburuk sejak pernikahannya.
"Sabar, Yuri. Kita segera kembali."
to be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Lady
FanficFirst Lady adalah 'third installment' dari prequel dan sequelnya, Mrs & Mrs Prime Minister dan The Candidate, mengenai kehidupan Yuri yang berubah setelah menjadi istri sang perdana menteri atas kepentingan politik, saling jatuh cinta terhadap satu...