"Meeting apaan dah?" tanya Indra sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sebab, baru saja ia masuk sudah dicekoki dengan adanya rapat mendadak.
"Acara tahunan Lentera." Jawab partnernya singkat. Emang kapan mulainya? kok gua jadi bego gini sih habis cuti tiga hari? sesal Indra dalam hati.
"Lo mau disitu terus sampek buyutan?" sang ketua menegur Indra yang masih setia berada di depan pintu sambil melamun. "iya, nih gua masuk!" Jawabnya sarkas.
"Lo kenapa sih Ndra? orang habis keluar kota kok malah jadi rada sengklek gini?" tanya sang ketua mengejek tanpa merasa berbasa-basi lagi. "Ye,elu kok jadi nistain gua gini sih?" protesnya sambil menjitak kepala sang ketua pelan.
"Ye, elo juga tuh jadi baperan, kek anak cewek tau gak?" apaan tuh 'baperan'? ah... bodo amat lah sama perkataan dia. Dahi Indra berkerut cukup lama setelah mendengar ucapan sang ketua.
"Nistain aja terus Ferr, gua ikhlas setulus hati, nih liat aja tuh sendiri hati gua berkata 'ikhlas' ke elo, liat gak lo?" Jawab Indra dongkol sambil menekankankan kata 'ikhlas' lantas berjalan mendahului sang ketua. "Ye, nih anak yang awalnya udah miring jadi tambah sengklek ae habis cuti." Maki sang ketua sangat lirih.
"Gak usah bicarain gua di belakang deh Ferr, gua tuh apal banget sama tabiat lu." Ucap Indra tanpa menghadap kepada lawan bicaranya. "Ahehehe, gue ketauan ya?"
"Ya iya, orang elo kalo nyinyir udah kayak toa aja." Hina Indra dengan tampang polosnya.
"Sat, elo kalo ngomong suka bener ya!" Umpat sang ketua sambil menoyor kepala Indra pelan.
___
Siang itu, keadaan di ruang meeting sudah mulai ramai. Dewan inti beserta pengurus harian juga sudah siap untuk memulai rapat hari ini. "Fi, sudah pada datang semunya belum?" tanya sang ketua kepada kekasihnya memastikan.
"Kayaknya sudah Ferr." Jawab kekasihnya mantap.
"Oke, langsung mulai aja deh kalo gitu."
"Ehem..."
"Makasih sudah sempat hadir semua siang hari ini. Sebelumnya saya minta maaf karena mengadakan rapat dadakan. Tanpa berbasa-basi lagi, mari kita mulai rapat siang hari ini, Jum'at tanggal 27 November." Rapat tahunan itupun resmi di mulai oleh ketua organisasi Lentera Merah.
Setelah dua jam lamanya para peserta rapat berada di dalam ruangan lima kali lima meter yang penuh sesak tersebut, akhirnya meraka dapat bernapas lega setelah berada di sana cukup lama. "Hasil akhir rapat hari ini akan diumumkan besok jika tidak ada halangan." Sang ketua mengakhiri pertemuan hari ini dengan senyuman yang mengembang di bibirnya demi keramah tamahan dan kesopanan kepada yang lainnya.
"Kamu yakin besok bisa ngumumin?" tanya sang kekasih segera setelah semua peserta rapat sepenuhnya meninggalkan ruangan.
"Kenapa emang?" tanya sang ketua dengan dahi berkerut.
"Kamu lupa besok ada apa?" sang kekasih berhenti melangkah mendengar respon dari sang ketua.
"Apaan sih? langsung to the point aja deh." Jawab sang ketua ketus.
"Praktikum bunda!" jawab kekasihnya sambil melipat tangan di depan dada. "Alah, orang juga masih..."
"Masih apa? hah? pura-pura gak tau?" timpal kekasihnya menegaskan. "Aduh, gimana ini Fi? gue lupa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA MERAH
HorrorSebuah organisasi bentukan pemerintah, sudah berdiri sejak tahun 1900-an hingga kini. Banyak lika-liku yang telah dialami dalam organisasi tersebut. Banyak kejadian janggal terjadi di sekitar mereka. Hingga suatu hari kejadian puluhan tahun silam ke...