bagian sembilan

39 5 0
                                    

Perasaan sang kekasih campur aduk, bagaikan seseorang yang tengah mengaduk jajanan dodol yang sangat alot bin keras saat sudah mulai masak. Ketika ia mendapat panggilan dari Kak Riko, bukannya membaik, justru ia merasa seperti dijatuhkan dari langit dan hancur berkeping-keping.

"Apa-apaan ini?" Ujar sang kekasih terkaget-kaget melihat situasi yang ada di hadapannya.

"Lo gak tau selama ini dia kayak gini Fi?!" Kali ini Indra yang bertanya keheranan yang mengakibatkan munculnya kerutan di dahi lebarnya.

"......"

Sang kekasih hanya bisa mematung, ia tidak menyangka perbuatannya akan berdampak seperti ini kepada sang ketua.

Lihatlah, kondisi sang ketua buruk, sangat buruk. Setelah melihatnya secara langsung baru sang kekasih sadar, betapa berharga dirinya bagi sang ketua.

___

"Fi, coba nanti kamu bikin pengumuman buat anggota Lentera yang baru, suruh ngumpul di aula utama."

"Terus juga kamu bakalan mimpin briefing kali ini. So, prepare yourself!" Sang ketua telah memberi perintah.

"Ada apa Fer?"

"Bentar lagi ada acara tahunan Lentera. Kamu lupa?" Jawab sang ketua sambil menoleh ke arah kekasih sekaligus merangkap sekretarisnya.

"Emangnya ada apa?"

"Pokoknya jangan lupa bikin pengumuman, khusus buat para anggota baru aja ya." Tegas sang ketua sekali lagi.

Hmm, ada yang aneh deh kayaknya. Batin sang kekasih sambil berlalu keluar.

Meskipun sudah setahun lamanya ia bergabung menjadi anggota inti Lentera, herannya sang kekasih masih tak tahu seluk beluk acara tahunan Lentera.

"Eh, Kak In. Kakak lagi buru-buru gak?" Dengan sigap sang kekasih mencegat Indra yang terlihat akan menuju ruangannya.

"Enggak."

"Aku mau nanya, boleh gak?" Ujarnya sambil memberikan puppy eyes sebagai balasannya.

"Tanya aja." Jawab Kak Indra santai.

"Apa sih acara tahunan Lentera itu?"

"What?! lo gak tau, Fi?"

"Yee, santai aja dong Kak."

"Acara tahunan Lentera itu, dimana Lentera bakalan ngeluarin majalah edisi kita sendiri. Dan majalah itu tuh di susun sama anak yang baru masuk ke Lentera."

"Eh, anak yang baru masuk ke Lentera? Kan mereka baru masuk, kenapa langsung dikasih beban yang berat kayak gitu?"

"Lo pernah ikutan ekspedisi malam gak sih, Fi? Kok lo kayaknya gatau sama sekali?"

"Gatau ah, lupa gue Kak."

"Ya gitu deh pokoknya. Tanya pacar lo aja sono, gue lagi sibuk." Ujarnya ketus sambil meninggalkan sang kekasih sendirian.

"Idih, gitu tadi katanya gak sibuk." Sang kekasih hanya bisa mendengus jengkel.

"Tapi kalo gue nanya ke dia tuh pasti bakal kena semburan. Ah, gapapa deh daripada gue gatau. Malah jadi salah kaprah nanti."

Sang kekasih segera beranjak menuju ke ruangan sang ketua. Tidak seperti biasanya, ruangan tersebut kini kosong melompong. Sang kekasih gusar, karena waktunya hanya tersisa sedikit sebelum ia memimpin briefing acara tahunan Lentera.

LENTERA MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang