DIGIMAN #3 - Misi Penyelamatan di Gubuk Tua

142 17 6
                                    

Selangkah demi selangkah, mereka mulai mendekati gubuk tua. Dibalik pepohonan mereka mengawasi gerak-gerik ketiga pemuda yang didekat gubuk. mereka belum berani untuk melakukan pergerakan.

Terlihat jelas dari kejauhan, salah satu dari pemuda tersebut memarahi si Kakek yang masih saja memberontak ingin melarikan diri.

"Dasar aki-aki bau taneuh. Cicing atuh tong loba teuing ceta, bisi dipodaran ku Aing!"

"Tong kitu atuh jabrig, lamun ieu aki-aki modar, urang moal meunang duit. Ngarti teu sia!"

"Muhun bos, bongan ngalawan wae, teu daek cicing."

"Geura bawa kajero jeung si Boim, bisi kanyahoan manten ku warga. Bisa barabe. Jug burukeun!" perintah bosnya sambil menunjuk ke arah gubuk tua.

"OK, bos." sambil memberi hormat pada bosnya.

"Buru keun, tong loba teuing gaya. Make ngahornat sagala"

Kedua anak buahnya cepat-cepat menyeret Kakek tua untuk segera masuk ke dalam gubuk. Si kakek tua terus meronta-ronta mencoba berontak tidak mau diajak masuk, suatu ketika pegangan salah satu pemuda tersebut terlepas, dan akhirnya ....

PLAK

Tangannya menampar keras ke arah pipi pemuda yang di panggil Jabrik. Mendapat tamparan itu, Jabrik kesal banget dan marah sekali sehingga akhirnya memukul tengkuk leher si kakek yang menyebabkannya langsung jatuh pingsan.

Melihat kejadian itu bosnya marah bukan main ke si jabrik.

"Ari sia, ceuk aing ge tong dinanaon. Tong dinanaon! Eh... kalah ka di tenggeul. Jadi we pingsan. Goblog siah. Goblog!!!" Sambil menendang bokongnya si Jabrik.

BUUUK

Si Jabrik Jatuh tersungkur ke tanah sambil memegang bokongnya .

"Ampun Bos... Ampun..."

"Panggul ka ditu. Bawa kajero. Burukeun." Perintah bosnya dengan nada tinggi.

"Iya Bos. Iya..." segera si Jabrik memikul kakek tersebut dan langsung membawanya masuk ke dalam gubuk.

"Bos, gimana atuh, itu aki-akina kalahka pingsan."

"Nyao, aing ge jadi puyeng. Teu ngadenge wae si Jabrik mah. Cing ari sia bisa teu ngubaran na. Kumaha we carana nu penting eling deui eta aki-aki teh. Geura kaditu cobaan jeung si Jabrig. Aing rek meuli heula roko"

"Siap atuh Bos." Boim masuk ke dalam gubuk dan Bosnya pergi meninggalkan gubuk menuju ke warung untuk membeli rokok.

Melihat kesempatan itu, Zein mengajak sahabatnya untuk segera masuk dan menyelamatkan sanderanya.

"Ayo temen-temen kita selamatkan kakek itu, mumpung pemimpinnya lagi pergi. Bil, sementara lu jaga-jaga di luar dan ingat tugas masing-masing, ya."

Mereka mulai mendekati gubuk. Sesampainya di depan gubuk, Billy berjaga-jaga diluar, Zein dan Dion masuk ke dalam gubuk.

Perlahan-lahan keduanya masuk menyelinap tanpa ketahuan oleh kedua pemuda yang ada di dalam gubuk. Kemudian mereka masuk ke dalam kamar dan mendapati kakek-kakek tadi yang terbujur pingsan ditempat tidur yang sudah lusuh.

"Dion... Cepat lu bawa kakek itu. Amankan di luar, sementara gua awasin kedua pemuda tersebut. Ngerti lu"

"Ok, Zein. Cetek eta mah. Biar gua bawa itu kakek"

Segera Dion membawa kakek itu keluar kamar dan perlahan-lahan keluar gubuk dengan Zein. Sewaktu mau keluar pintu gubuk secara tidak sengaja Dion menyenggol sebuah kaleng sehingga kaleng yang tersenggol tersebut jatuh ke lantai.

DIGIMAN - the superpower of digitalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang