Berawal dari senyum di bibirmu .Hati ini telah memilih siapa yang pantas untuk singgah.-Gavin
*****
"Vin ikut gue bentar deh."
Suara itu berasal dari salah satu teman Gavin. Sedangkan Gavin dia memang belum lama sekolah disini. Setelah semester satu kelas sepuluh lalu Gavin pindah ke sma Kusuma Bangsa. Dan benar saja setelah ada kepindahan Gavin, satu sekolah dibuat geger oleh ketampanannya.
"nggak kalo ke kelas Jesica lagi. Lo gak ada capeknya ya ngejar tu anak, enek gue! "
"Tau lo! Cewek tu banyak von ngapain lo masih ngejar Jesica sih."
Itu juga teman Gavin bahkan masih terikat sebagai keluarga, Jovin namanya.
"Kok lo berisik, yang gue ajak kan Gavin. Bentar doang vin ayolah."
"Udah vin ikut aja daripada ntar malah bunuh diri."
"Eh susu tumben lo di pihak gue, tiap hari kek."
Yang satu itu spesial. Namanya Bima Sakti Malviano. Lebih sering dipanggil milky way atau sering juga dipanggil susu. Dia paling gila dari ke tiga teman Gavin lainnya.
"Dihh ngarep!"
Gavin terlihat menghembuskan napas kasar. Sepertinya dia harus mengalah kembali. Gavin beranjak dari duduknya dan berjalan keluar kelas mendahului temannya.
"Buruan, jadi kagak?"
"Iya iya. Ah lo mah udah baik, ganteng lagi!"
"Terserah lo von."
Devon yang berjalan bersisihan dengan Gavin hanya cengengesan.
Mereka berdua kini berada di depan kelas Ipa dua, kelas Jesica. Devon masuk begitu saja tak peduli jika ada anak yang marah karena sikap tidak sopannya. Diikuti Gavin yang kali ini juga ikut masuk ke dalam kelas.
Terlihat Devon celingukan disana. Gavin juga terlihat tidak mempedulikan keadaan temannya, memilih bersender di dekat pintu. Tidak lama setelah Gavin melihat perempuan yang memiliki senyum menawan seketika mampu mengalihkan perhatiannya untuk selalu memandangi senyum itu.
Terlihat Devon yang akhirnya memilih bertanya kepada perempuan bersenyum manis itu.
"Mel, Jesica kemana? kok gak ada."
"Eh Von, lo siapanya Jesica emang hah?!"
"Gue cuman nanya Melody. Kasih tau kek yaaaa?"
"Cari aja ndiri ampe ketemu."
"Yahhh jangan gitu dong mell. Kasih tau dong plisssss plisssss kali ini aja yaaa melll."
"Bawel, Lo gak ada usaha emang! Jesica gak berangkat nganterin bokap ke bandara."
"Yaahhh, Sepi dong ni hari .Ya udah lah gue balik dulu."
"Bodo"
Ucap gadis yang diketahui bernama Melody sambil mengedikkan bahu.
"Eee busett cewek disini emang judes semua"
Devon berjalan menjauh dari perempuan tadi dan berjalan menuju pintu dimana Gavin terlihat seperti orang terhipnotis.
"Ayo vin balik. Jesica nya gak berangkat"
Gavin masih terpaku pada Melody.Telinganya seperti tuli, suara-suara di sekitar tidak terdengar lagi. Devon pun berhenti melangkah dan mencoba memanggil untuk kedua kali. Dan yang ketiga bahkan Devon harus menepuk bahu Gavin untuk menyadarkan temannya itu, dan nihil.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVIN
Teen Fiction"Denger lo semua!! gue Gavin dan gue pacarnya Melody. Kalau ada diantara lo semua yang berani nyentuh dia, bakal gue kubur idup-idup!!" ***** "Gue yang namanya Melody. Kenapa panggil-panggil nama gue. Mau nyuruh gue biar putusin Gavin? Lo itu cuma s...