Sari

21 1 0
                                    


6 bulan sudah... Menjalani hari-hari penuh keceriaan, penuh tawa, penuh canda bersamanya, Yuga Wicaksono. 6 bulan? Waktu yang lumayan untuk mengenal satu sama lain. Kusangka, hubungan yang kujalani dengan Yuga selama hampir setengah tahun ini selalu didasari kejujuran dan kepercayaan. Tapi ternyata tidak...

Tiba-tiba saja hari itu, sibuk merhatiin Yuga yang lagi asik berkutat dengan Komputer. Bingung harus ngapain, akhirnya terbesit dipikiranku untuk meriksa Handphone Yuga. Dan sebagai pacar yang merasa memiliki Yuga seutuhnya, aku merasa punya hak untuk tau apa isi Handphone Yuga.

"Boleh pinjam hape gak?" Tanyaku sambil menyodorkan tangan.
"Pinjam aja." Jawabnya tidak menoleh, masih sibuk mengerjakan tugas kuliahnya.

Dimulai dari memeriksa kontak, aman. Galeri, aman. SMS, aman. Log panggilan, aman. Dan entah kenapa aku iseng membuka satu aplikasi yang saat itu lagi ngetren dikalangan pengguna Handphone Nokia. SeleQ, itu nama aplikasinya. Anak generasi 80-90'an tentunya gak asing sama aplikasi satu ini.

Dan kudapatkan sesuatu yang benar-benar bikin aku badmood di handphone Yuga. Kalian tau apa itu? Foto mantan Yuga. Dia save di folder yang benar-benar gak bisa ditemukan orang, kecuali aku. Ya begitulah, namanya aku pacar posesif, meriksain handphone sampai ke akar-akarnya.

Baiklah. Kupertegas lagi.

Foto mantan Yuga!

Cantik, putih, imut dan berwajah oriental.

Argghh..!!!

Seketika aku kesal bukan kepalang. Apa maksudnya ini? Dia nyimpan foto mantannya di file yang paling tersembunyi. Untung aku punya bakat detektif, kalo gak? Pasti foto ini bakalan dia simpan lama di Handphonenya!

Maksudnya apa? Aku kan sudah jadi pacarnya? Sudah hampir setengah tahun? Dia belum bisa move on? Aku sibuk bertanya-tanya dan menggerutu dalam hati.

Yuga pun selesai mengerjakan tugasnya, mematikan komputer, menoleh kepadaku dan memandangku dengan ekspresiku yang bener-bener gak sedap diliat.

"Kenapa raut mukanya cemberut gitu?" Tanyanya heran sambil mendekat kepadaku.

"Nih!" Ucapku ketus sambil menyodorkan handphonenya yang langsung muncul foto sang mantan.

"Cantik ya. Sampai masih disimpen segala. Di folder paling dalam lagi." omelku dengan wajah yang benar-benar ketus.

Yuga pun mulai salah tingkah berusaha menjelaskan "Bukan gitu. Ini cuma kelupaan hapus, karena ada difolder paling dalam" jelasnya berusaha meyakinkan.

Aku cemburu, rasanya pengen nangis ditempat, tapi aku tahan.

"Yaudah, aku pulang dulu ya." Siang itu aku memang sedang berada dirumahnya. Sepulang sekolah, aku singgah kerumah Yuga karena ibunya memasakkan serundeng jagung, makanan kesukaanku.

Setelah pamit dengan Ibu dan Adek-adeknya, aku mengendarai motor dengan laju, berharap bisa segera sampai rumah. Pengen nangis sejadi-jadinya.

Hiks... Alasan!!!
Mungkin dia belum bisa move on dari mantannya?
Mungkin aku cuma pelarian?
Batinku marah.

•••

Sesampainya dirumah...

Kurebahkan tubuhku diatas kasur sambil menangis. Handphoneku berkali-kali berbunyi, telepon masuk dari Yuga tapi tak kujawab.

Tangisku reda, akupun tertidur, merasa mengantuk setelah puas menangis.

Seharian itu aku tak merespon telepon dan SMS dari Yuga. Aku masih amat sangat kesal, marah dan kecewa dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sepenggal Kisah Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang