Ada Karena Terbiasa

25 1 4
                                    

Setahun berlalu...

Saat ini aku sudah benar-benar bisa melupakan Andra.
Kesedihanku benar-benar sirna.
Waktuku sudah tidak habis hanya untuk memikirkannya lagi.
Bahkan, punya waktu untuk memikirkannya saja tidak.
Yang ada aku malah hilang respect.

Kami sering bertemu, tapi perasaanku memang sudah biasa aja.

Nothing special.

Ya, gak ada lagi debaran seperti dulu saat bertemu.
Perasaan itu sudah hilang, menjadi biasa aja.
Tapi, sekarang hubunganku dengan Andra baik-baik saja walaupun sudah putus.
Dibilang dekat gak juga, cuma sering say 'hi' tiap bertemu.

Aku cuma bisa tersenyum.
Mengingat hal-hal konyol saat aku nangisin Andra.
Patah hati memang bikin semuanya jadi upnormal, hehe.

Setahun berlalu...
Saat ini aku duduk dibangku kelas 3 SMA.
Hari-hariku berjalan normal lagi setelah patah hati.
Bahkan..
Akupun gak pernah nyangka bisa lebih cepat dapat pengganti Andra.

Ya.
Sekarang aku sudah punya pacar 😊
Seseorang yang sekarang sedang membuatku kasmaran.
Someone who always try to make me happy.
Dan.. masih banyak lagi tentangnya yang kalo diingat suka bikin aku senyum-senyum sendiri.

Apa yang aku rasakan sekarang?
Yang aku rasakan sekarang,
Aku merasa bahagia, senang dan tenang bersamanya.

Ah,
Aku ba-ha-gia 😊

• • •

Tit.. tit.. tit..

Sebuah pesan masuk, segera kubaca.

"Nanti kakak jemput, pulang jam berapa? Ibu kakak ngajakin makan siang dirumah, bisa ya?"

SMS singkat datangnya dari ayank, duilleh ayank.

Tanpa pikir panjang, akupun mengirim balasan.

"Iya mungkin pulang jam 1 siang. Kakak jemput jam setengah 1 aja. Sippp, ntar adek makan dirumah kakak. Asikkk, makan enak."

Pikiranku melayang-layang ngebayangin masakan calon ibu mertuaku ini (ciyee, aamiinn). Calon ibu mertua ini emang paling jago masak. Masakannya selalu enak-enak. Kadang aku suka request mau dimasakin apa. Hihihi..

Hari-hariku berubah saat dia menjadi pacarku, terasa menyenangkan.
Bahagia bisa mengenalnya dan keluarganya yang super baik sama aku.

Ya. Namanya Yuga.
Kalian pasti sudah gak asing dengan nama itu.
Seseorang yang saat ini menjadi pacarku.
Seseorang dari setahun yang lalu menjadi tempat curhatku, tempatku menangis.
Seseorang yang kenal dengan sifatku sebelum kami benar-benar resmi jadian.
Bukan. Kupastikan Yuga bukan pelarianku semata karena ditinggalkan sahabatnya, Andra.
Bukan. Bisa kupastikan perasaanku ke Yuga benar-benar perasaan sayang, bukan karena pelarian, bukan karena pengen nunjukin ke Andra kalo aku sekarang sudah punya pacar, yaitu sahabatnya sendiri.

Karena memang aku ngerasain nyaman dengan Yuga. Aku ngerasain bila bersama Yuga, aku bisa jadi diriku sendiri. Aku gak perlu jadi orang lain. Bermula dari sekedar bercerita, intens berhubungan dan sampai akhirnya aku ngerasa terlewat nyaman saat bersamanya.

•••

Aku mencoba mengingat lagi, malam dimana Yuga "nembak" aku.

Awalnya aku merasa aku mulai suka dengan Yuga. Tapi aku pastikan lagi ini hanya sekedar suka biasa, bukan suka yang ingin memiliki. Cuma sekedar rasa suka, rasa tertarik yang ada tapi biasa saja. Ah, aku sendiri susah mendeskripsikannya.

Sepenggal Kisah Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang