✨chapter 1

44 10 4
                                    

Hari ini adalah hari minggu jadi gadis berambut panjang itu masih setia dengan ranjangnya yang sangat nyaman
.
.
.
.
Tepat jam delapan jam weker yang berada di atas nakas kamar gadis itu berdering nyaring membuat gadis itu terlonjak kaget dan sontak bangun dari tidurnya dan mulai menyiapkan diri untuk hari minggu ini.ya,gadis itu Agatha.

***

Selesai membersihkan dirinya,Agatha memilih baju yang ada di lemarinya,dia berencana akan pergi ke taman dekat rumah yang hanya sekedar jalan jalan pagi.
Agatha memakai baju atasan warna pink dan celana hitamnya tak lupa ia juga memakai sepatu snekers fav nya sungguh sangat sederhana.setelah semua selesai Agatha berdiri di depan cermin besar kamarnya,ia melihat dirinya sebentar dan tak lupa ia juga memberi sedikit lip gloss pada bibirnya agar tak terlalu terlihat pucat pada minggu yang cerah ini

Agatha sekarang sudah siap dan sesampainya di bawah Agatha hanya melihat bi Iren,pemandangan yang sudah biasa dia lihat

"Bi,papa sama bunda kemana kok ngak keliatan sekarang kan hari minggu?"

"Yah gitu non,kayak biasa.katanya mereka ada meeting dadakan tadi pagi pagi banget udah berangkat" balas bi Iren

"Oh okelah bi,udah biasa juga"lirih Agatha pada bi Iren

Agatha sudah berjalan menuju ke luar rumah untuk pergi ke taman,tapi Agatha terhenti oleh ucapan bi Iren

"Tunggu non,bibi lupa tadi bilang.kata papa kamu sore ini dia bakal ke luar negeri lagi.jadi,dia ntar pulang cuman untuk jemput bajunya"

"Lagi?"

"Yang sabar ya non,hidup itu butuh proses untuk bahagia" ucap bi Iren menyemangati Agatha

"Tak pa lah bi.nanti Agatha mau bicara sama papa juga bunda" ucap agatha walaupun ia ragu dengan kata katanya

Agatha kembali melanjutkan langkahnya untuk pergi ke taman.

***

Jam tangan peach Agatha masih menampakan pukul setengah sepuluh.sekarang Agatha sedang duduk dan menikmati segarnya pagi setelah berkeliling di taman tadi.
Dan tiba tiba....

DORRRR

"Copot eh copot" reflek mulut Agatha mengucapkan kata itu karena terkejut oleh seseorang

"Siapa sih ngejutin aja,kira kira dong" celoteh Agatha

"Lebay lo Tha gue kejutin gitu aja lo langsung ceramah gimana ntar gue ada rencana mau prank elo"celetup Feby

"Halah,gue mah udah sering lo prank kan,untuk gue sabar trus untung lo cantik untung lo sahabat gue untung lo-" Agatah belum selesai dengan celotehannya sudah dipotong oleh feby

"Ngk usah banyak ngomong yaa,rusuh w dengernya"

"Dasar penggemar tayo"kesal Agatha

"Lo kenapa lagi sih Tha,melamun teruss padahal matahari aja senyum kalah lo sama matahari" ucap Feby dengan pedenya

"Sok bijak lo,dasar bunglon" timpal Agatha dengan cengirannya

"Ya ngak gitu juga kali.tapi ngak pa-pa juga lo bilang gue bunglon,kan bisa berubah warna" ucap Feby dengan kepedean melampaui batas

Agatha hanya bisa geleng geleng melihat kelakuan jones satu ini

"Tha?"

"Tha?" Feby melambaikan tangannya di depan wajah Agatha

"Tha?ngeliatan apa sih lo sampai gue panggil kagak denger" ucap Feby penasaran dengan Agatha dan mencari objek yang dilihat oleh mata Agatha

Setelah tau apa yang Agatha lihat Feby tersenyum jahil
"ngaku lo Tha,lo ngeliatin Rafa ya.ngak berenti dari tadi"ucap feby seraya mencolek tangan Agatha jahil

Gue tau lo suka sama Rafa dan gue gak bakal biarin lo jadian samaan dia. Feby berbicara dengan hatinya

"Ihh,apa sih lo.makin hari makin ga jelas"timpal Agatha pada temannya yang jahil sekaligus konyol itu.

"Lihat tu Tha,Rafa keliatan cool banget tuu.habis lari pagi lagi,keringatnya buat dia tambah cool lagi.kalau gini makin banyak aja ntar yang suka sama babang Rafa" ucap Feby sambil melirik jahil pada Agatha

'Betul,dia memang ganteng banget' ucap Agatha dalam hati

"Tha gue kasih tau yaa,kalau lo suka sama seseorang tu kejar,perjuangin jangan lo lihat dari jauh aja padahal hati lo bergejolak untuk dia"

Dan gue bakal jadi yang pertama buat dia. Feby melanjutkan kata kata nya dalam hati sambil melihat nanar ke arah Agatha,tersenyum manis bak bidadari ke Agatha

Agatha hanya tersenyum pada Feby,karena walaupun jahil dan konyol dia tetap sahabat Agatha yang paling pengertian tanpa Agatah ketahui satu hal tentang Feby yang memiliki hati iblis tapi berperilaku manis di depan Agatha,hanya di depan Agatha.

"Semangat Agatha!" Ucap Feby antusias

***

Jam di rumah mewah itu sudah menunjukan pukul 4 sore.dari siang tadi Agatha hanya membaca novel,ngemil,di kamar dan menonton acara tv fav nya.yaa,tujuan utama Agatha adalah menunggu Papa dan bundanya pulang

Setelah sekian lama akhirnya yang dinanti datang jugaa,dengan gerakan terburu buru

"Pa?" Agatha bermaksud memanggil papa nya

"Bun?" Ucapan Agatha tak seorang pun yang mendengarkan

"Kenapa setiap hari kalian gituin Agatha,Agatha lelah sama semuanya.Agatha sedih bun,pa" gumam Agatha dalam hati.hati nya terasa perih dan matanya sudah panas

"Kapan,kapan kalian nganggap Agatha disini.Agatha ada sama kalian di sini tapi,kenapa semuanya kayak gini" isak Agatha sambil melangkah menuju kamarnya

Sementara di dapur bu Iren hanya melihat Agatha dengan merasakan apa yang Agatha rasakan.

"Yang sabar non Agatha" lirih bi Iren sangat kecil saking kecilnya tak bisa di dengar siapapun terkecuali dirinya.

***

Chapter ini masih tahap awal jadi mungkin masih belum kerasa feel nya,tapi bagi yang udah baca,baca terus ya sambil epilog nya😃

Guys guys umur kalian berapa?

Seperti biasa for next 20+ vote,please🐣

AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang