merenung saja tidak cukup

4.9K 531 79
                                    


Hallo semua...




Apa masih ada yang ingat dengan cerita saia?


.
.
.



Matoba hari itu termenung, sebenarnya ada banyak yang harus diurus jika mengingat dia adalah seorang pemimpin klan besar dari sebuah keluarga pembasmi youkai. Tapi, entah kenapa beberapa hal membuatnya merasa tidak tenang dalam beraktivitas.


"matoba-san, aku berangkat dulu." ujar natsume yang sedari tadi memperhatikannya dari depan pintu. Ia tidak begitu yakin apa yang membuat matoba kelihatan lesu seperti itu tapi sebaiknya jangan ditanya dulu.


Setelah beberapa saat termenung akhirnya matoba memutuskan untuk angkat bicara. "ah. Tunggu dulu, natsume!" pinta matoba tiba-tiba. Kakinya bergerak sendiri ke arah natsume.


Natsume berbalik. Menunggu matoba sambil memegangi tas sekolahnya. "iya?"


"aku.. Aku akan ke tempat pertemuan hari ini.. Jadi.. Jadi mungkin.."


"apa kau tidak akan kembali sampai petang?" potong natsume tiba-tiba. Matanya terus menatap matoba dengan penasaran. Tapi, matoba tidak bisa menangkap hal itu.



"yah.. Kemungkinan.. Paling lambat 2 hari aku baru kembali. Apa kau akan baik-baik saja?" tanya nya takut-takut. Ini pertama kalinya dia meninggalkan natsume demi pertemuan klannya dalam waktu lama.


Mendengar hal itu natsume tersenyum lembut. Matoba kelihatan khawatir dimatanya, padahal dua hari bukanlah waktu yang lama. "aku tidak apa-apa matoba-san.." jawabnya dengan nada pelan. Perlahan ia bergerak tak tenang, wajahnya memerah. "tapi... Kalau bisa.. Anu.. Maksudku.. Bukannya aku ingin mengganggumu tapi..."


"katakanlah... Aku akan mendengarkanmu."


"kalau bisa... Cepatlah kembali matoba-san..." wajahnya tertunduk sepenuhnya. Tapi, matoba bisa dengan jelas melihat seberkas warna merah muda menempel di kedua pipinya. Natsume menjangkau lengan baju matoba, menariknya dengan hati-hati menuju ke arahnya...


Wajah mereka semakin dekat dan guratan merah di pipi itu tampak semakin jelas. Bibir natsume hampir mendekati bibir matoba..











Bluuggggghhh!!!!


"hei! Matoba!!" suara itu menggema ke seluruh ruangan.



Merasakan ada berat di perutnya perlahan kesadaran matoba terkumpul. Memperhatikan sekelilingnya sejenak ia melihat sesosok kucing gemuk menginjak-injak selimutnya.



"kucing sialan. Kau merusak mimpiku yang luar biasa." keluh matoba.



"hah? Mimpi? Apa yang sedang kau mimpikan? Aku hanya mau membangunkanmu." sela nyanko-sensei tanpa rasa bersalah sedikit pun.



"bukan urusanmu. Kenapa kau ingin membangunkanku?"



"huh.. Aku ingin minta bantuanmu." nyanko-sensei masih dengan nada sombongnya menatap matoba dengan ragu-ragu.


"bantuan?"








.
.
.
.













"jadi begitulah matoba-san, maafkan aku. Tapi, aku akan pergi 2 hari untuk acara sekolah. Apa kau tidak masalah hanya berdua dengan nyanko-sensei? Soalnya mereka tidak mengizinkanku membawa hewan." natsume, masih dengan posisi meminta maaf hari itu memejamkan matanya dengan kuat, enggan melihat matoba.




i want you natsume! (matonatsu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang