02 | Couple Goals?

5K 672 59
                                    

┏━━━━━━━━━━━━━━━┓

SECRET LIFE OF THE JEONS
ii. COUPLE.GOALS?

┗━━━━━━━━━━━━━━━┛

Mereka bilang mom and dad adalah definisi dari couple goals yang sesungguhnya.

Tapi aku sama sekali tidak setuju. Mereka belum tahu saja jika di rumah hal-hal kecil saja bisa jadi bahan pertikaian mereka.

Seperti pagi ini, saat aku sedang fokus menonton Phineas and Ferb di tv tiba-tiba saja mommy teriak-teriak seperti ada kebakaran hanya karena daddy yang lupa menekan tombol flush pada toilet.

Sedangkan daddy yang tidak mau disalahkan bukannya meminta maaf malah membuat emosi mommy semakin terpancing. Belum lagi suara tangis Cooky yang membuat aku langsung sakit kepala.

Seperti yang aku ceritakan barusan, rutinitasku di pagi hari tidak terlalu menyenangkan.

Pertikaian itu akan selesai jika salah satu dari mereka lelah berdebat─yang biasanya selalu daddy yang menyudahi─dan setelahnya mereka akan bersikap seperti biasa saja, seakan-akan tidak ada perdebetan diantara mereka sebelumnya.

Aneh.

Apa memang kehidupan berumah tangga akan selalu seperti itu? Kalau iya, aku bersyukur karena itu artinya orang tuaku tidak aneh.

"Morning beautiful!" sapa mommy yang berbalut kaos berwarna putih belel milik daddy yang terlihat kebesaran di tubuhnya yang langsing─kaos itu adalah kaos yang di pakai daddy saat BTS Love Yourself world tour sembilan tahun yang lalu─dan dipadukan dengan celana tidur panjang berbahan satin berwarna merah.

Harus kuakui, dengan penampilan mommy yang biasa-biasa saja seperti saat ini, apalagi dengan rambutnya yang ia cepol asal masih terlihat sangat cantik di mataku.

So, aku tidak heran jika daddy sampai cinta mati dengan wanita yang sekarang sudah duduk di sebelahku.

"Hasil ujian baletnya gimana? Kata daddy kamu narinya bagus banget loh. Sampe beberapa orang tua murid yang duduk di sebelah daddy bilang kalau kamu bisa dapat peran black swan di pentas nanti."

Aku tersenyum ketika mendengar perkataan mommy barusan. Tidak kaget juga mendengar pujian yang ditunjukkan untukku. Bukannya aku sombong, tapi guru baletku sendiri bilang kalau aku tetap berlatih seperti saat ini atau bahkan lebih, aku bisa menjadi prima ballerina di usia muda.

Aku sangat bahagia waktu guruku berkata demikian. Bagaimana tidak? Menjadi prima ballerina adalah cita-citaku. Dan aku bisa membayangkan diriku sepuluh tahun lagi akan tour keliling dunia untuk mementaskan tari balet. Sama seperti mommy dan daddy yang melaksanakan tour dunia mereka beberapa tahun yang lalu, bahkan sampai saat ini. Hanya saja mereka bernyanyi dan menari. Sedangkan aku hanya menari.

Sebenarnya, selain menari balet aku juga pandai memainkan alat musik seperti piano dan biola. Afterall, orang tuaku adalah musisi. Akan sangat aneh jika anak mereka tidak dapat memainkan alat musik atau minimal pandai menyanyi.

Tapi hal seperti itu hanya aku jadikan hobi saja. Aku sudah jatuh cinta dengan balet dan akan serius menekuninya sebagai profesi.

SECRET LIFE OF THE JEONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang