B

394 8 3
                                    

"Biarkan aku yang mengalah, hingga akhirnya kau sadar akan sebuah pengorbanan"

-

Belakangan hari ini, Geby selalu menemani Zeeya untuk memberikan makanan dan air mineral kepada cowo idaman Zeeya ke lokernya.

Geby merasa bingung dengan Zeeya mengapa ia melakukan itu untuk cowo yang sama sekali gatau kalo Zeeya yang ngasih semuanya.

"Zee, kamu ngapain kasih ke cowo itu barang ginian? Tiap hari lagi, menurut by kamu gaperlu ngasi gitu" ucap Geby dengan datar.

"Udahlah by, kamu itu gatau gimana perasaan aku, jadi kamu diem aja nemenin aku ya" jawab Zeeya.

"Tapi zee, kata bunda by kalo ada cowo yang gak hargain cewe harus di jauhin aja karna cowo itu gabaik, gitu kata bunda by" ceramah singkat.

"Bunda lagi bunda lagi, udahlah by kamu diem aja kamu gatau apaapa nih. Syuuttttt" jawab Zeeya sedikit kesal.

"Diam ya? Okey by diam nii.. Tutup mulutt, HAAAPPP" sambil menutup mulut mungilnya.

Sampai sekarang, Geby belum mengetahui sama sekali siapa cowo yang Zeeya suka itu. Karena Geby hanya menemani Zeeya saat meletakkan barang di loker saja bukan waktu Zeeya ketemu cowok itu.

Setelah meletakkan makanan di loker itu, mereka berjalan menuju kantin.

Suasana saat itu kantin sangat ramai, seperti biasa kalau ada lomba disekolah pasti sekolah lain akan nonton dan makan dikantin. Zeeya dan Geby memesan makanan disana.

"Zeeya mau apa? Biar by pesanin aja, terus Zeeya ambil tempat duduk" ucap Geby.

"Mie ayam aja deh by sama jus alpukat satu," jawab Zeeya sambil memberikan uang.

"Gak usah zee, biar by aja yang bayar.Zee ambil tempat aja gih, " sambil memberi kembali kepada Zeeya.

Zeeyapun pergi mengambil tempat untuk mereka makan, sedangkan Geby mengantri untuk membeli mie ayam dan jus.

7 menit kemudian....

Geby selesai mengantri makanan. Iapun membawaa 2 makanan dan 2 minuman untuk dirinya dan Zeeya. Ia berjalan dengan sungguh berhati hati.
Tetapi, saat ia memperhatikan jalan agar tidak tumpah makanannya itu.

Tiba tiba ada seseorang yang menabrak dirinya dari belakang, hingga makanan itu tumpah.

"Ihh, kan makanan by tumpahh. Kamu sihhh." marahnya sambil membersihkan makanannya yang tumpah.

"Guee? Lo aja yang jalan gak pakai mata makanya sampai kenak gue." jawabnya dengan ngegas.

"Kok by? Jelas jelas kamu yang nabrak by tadi, udah capek by ngantri tadi trus kamu malah numpahin semuanya. Tanggung jawab ihhh" lanjut Geby dengan nada manja.

Memang sih, suara Geby sangatlah menggemaskan, bagaikan suara anak anak. Tetapi bukan di imut imutkan, emang suaranya ya seperti ituu. Siapapun yang mendengar suaranya, mungkin akan gemas kepadanya.

"Apa tadi lo bilang? Tanggung jawab? Lo kok yang salah kok jadi gue?". Suasana dikantin menjadi hening saat melihat perdebatan antara Geby dan cowo itu.

Mereka bingung, kok bisa Geby berani berdebat dengan cowo seganteng dia.

Dari tempat duduk, Zeeya melihat Geby dan cowo itu. Dan ia langsung menghampiri merekaa berdua dengan buru-buru.

"By, kamu kenapaa?" tanya Zeeya. "Ini zee, dia nabrak by terus makanannya jadi tumpah deh. Dia yang salah loh zee, bukan by" jelas Geby.

"Hemm.. Maafin teman gue ya, masalah makanannya nanti biar gue aja. Maafin teman gue ya, nico" ucap Zeeya dengan lembut.

"Ih kok zee malah minta maaf ke dia? Kan dia yang nabrak by, bukan by yang nabrak dia" Geby merasa kesal disitu.

"Udah by, biarin aja. Makanannya bisa kita beli lagi nanti yaa" jelasnya.

Nicopun pergi begitu saja meninggalkan mereka, tidak ada rasa bersalah sedikitpun dimukanya karena telah menabrak Geby tadi.

***

Nico pov

Pertandingan basket telah berakhir. Seluruh siswa menuju kantin untuk makan siang. Termasuk semua anggota tim basket. Nico dan Rey menuju kantin sama sama. Rey memesan makanan dan Nico mencari tempat duduk.

Nico berjalan mencari tempat duduk, tak jauh dari Rey, Rey berteriak memanggil nama Nico.

"Nicoo, lo mau pake bakso apa engga?" tanyanyaa.

"Pakee dan banyakk ehh" jawabnya sambil berjalan menghadap belakang.
Tibatiba,

BBBRRUUUUUKKKKK........

Nico menabrak seseorang dihadapannya.

Ia melihat seorang cewek mungil, cantik, putih dan menarik.

"Lumayan juga nih cewe," ucapnya dalam hati.

Tetapi, kok bisa ada cewe yang berani kepadanya? Biasanya semua cewe disekolah ini, kaku ketika berhadapan dengannya.

Namun, cewe yang satu ini beda, dia berani terhadapnya. Nico semakin penasaran dengannya.

Saat perdebatan itu terjadi, teman cewe itu datang untuk meleraikan mereka. Namun, Nico bingung dengan kata "by" yang ia ucapkan.

Apakah namanya by? Ia penasaran, tetapi ia tak mungkin bertanya, entar dibilang kepo pulak gue. Jadi dia hanya memendam pertanyaannya itu.
Nicopun pergi meninggalkan mereka. Nico malas menjadi pusat perhatian dikantin itu, jadinya ia pergi saja dari sana.

Rey pun datang ke tempat duduk Nico sambil membawa makanan mereka.

"Lo ngapa co? Ko tadi gue liat lo ada debat eh sama Geby?" tanya Rey. "Geby? Oh jadi yang tadi namanya Geby". "Lo ngapa smaa dia?" tanyanya lagi.

"Gapapa, tadi gue nabrak dia aja sih. Btw, tu cewe polos banget. Dia aja berani debat samaa gue" jelas Nico.

"Tuh cewe ga tenar sih, cuma gue sering liat dia sama Zeeya aja. Seriusan lo dia berani debat sama lo?  Biasakan cewe yang udah natap mata sama lo itu langsung kaku gabisa ngapa ngapain kan?" ucap Rey lagi.

"Makanya, penasaran gue sama tuh cewe" ucap Nico.

Merekapun lanjut memakan makanan mereka tadi.

Penasarann?

Ayooo, sambung bacanya sampai akhir yaa.

Semangaattt abangg and kakaaa💪

@mudzillahza

M I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang