D

270 9 2
                                    

"Dengan senyummu, dapat membuatku semangat untuk membangun sebuah kebahagiaan."

-

Dering telpon itu membangunkan aku dari tidurku yang nyenyak sekali malam tadi. Aku terkejutt,

"Drrr.. Drrr.. Drrr.. Drrr.. Drrr.. "

"Siapaa sih? Pagi pagi telpon, ganggu orang aja." Nico terbangun dari tidurnya dan bergegas mencari hpnya dan mengangkat telpon.

"Selamat pagii sayangg, bangunn gihh. Udah jam segini, kamu harus pergi sekolah, jangan sampai kamu telat ya. Kamu jangan lupa sarapan ya sayangg" ucap seseorang dari telpon itu.

Siapa lagi kalo bukan Anya, karena dialah yang selalu mengganggu Nico setiap hari dan itu membuat Nico sangat risih kepadanya.

Nico : "Apa sih lo pagi pagi bising bangett,"
Anya : "Aku cuma bangunin kamu sayang, jangan sampai telat kamu ya,"
Nico : "Suka hati gue dong, gue yang telat ngapa lo yang ribet."
Anya : "Sayang, kamu kok gitu sih? Udah gih kamu mandi, aku tunggu disekolah ya sayang."
Nico : "Pacar bukan, emak bukan, tetangga bukan, berisik amet lo kayak mak mak komplek, nenek gue aja ga seribet lo. Jijik gue lama lama"

Nico langsung mematikan telpon tersebut.

Ia pun bangun dari tempat tidurnya dan langsung mandi. Setelah mandi, ia menuju ruang makan. Disana sudah ada Papa dan Mama Nico.

"Pagi pa, ma" sapaa Nico.

"Pagi co, makan gih ini ada roti" saut sang mama.

"Nico bawa aja rotinya ya ma, nanti Nico makan di jalan aja." sambil mengambil roti yang tersedia diatas meja.

Nico langsung menyalami papa dan mamanya, kemudian langsung bergegas menuju mobilnya yang terparkir di garasi mobilnya.

Iapun pergi menuju arah sekolahnya.

Sesampainya disekolah ia langsung memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah.

Nicopun berjalan sendirian menuju arah kelasnya, saat di koridor tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.

Nico kaget dan melepaskan pelukannya,

"Maksud lo apa? Gatel badan gue lo peluk. Najis" marah Nico.

"Kamu kenapa sih sayang? Kok jahat banget mulutnya," goda si cewe itu.

"Eh lo diam! Lo tau gak, dengan lo kayak gitu lo buat gue benci sama lo dan nganggap lo cewe murah!" tegasnya dan ia langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Sementara Anya menangis ke pelukan Amalia mendengar perkataan Nico.

"Liat aja, gue bakal balas dendam sama dia!" jelasnya.

Nico langsung pergi menuju kelasnya.

***
Bel istirahat berbunyi,

"TRIIINGGGGG......"

Nico menuju arah keluar kelas, dan menuju kantin bersama Rey.

Namun saat di jalan, ia berpapasan dengan Zeeya dan Geby.

"By, kok muka lo pucet?" tanya Nico.

M I N ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang