Tugas Pertama

44 5 0
                                    

Farah berjalan gontai ke arah pintu rumahnya dengan perasaan yang kesal,ia harap sampai dirumah mama tiri dan saudara tirinya tidak membuatnya kesal seperti biasanya.

"Assalamualaikum!"

Tidak ada sahutan dari dalam rumah,suasana begitu sepi,Farah mengangkat bahunya acuh seolah tak peduli dengan keadaan rumah ini.

Farah berjalan ke arah kamarnya dengan langkah gontai ia membuka pintu kamarnya. Farah merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya.hari ini bisa dikatakan hari terburuk baginya.

"Kenapa gue ngomong kek gitu sih!" Farah merutuki dirinya sendiri sambil memijit pangkal hidungnya.rasanya berat baginya jika harus menjadi pesuruh Arkan selama satu minggu.

"Farah!"

"Farah!"

"Terus aja lo budek! budek beneran baru tau rasa" Teriakan dari luar kamar Farah membuat Farah kesal,dari suaranya ia sudah bisa menebak itu adalah suara dari saudara tirinya.

Farah mengeram kesal lalu berjalan keluar kamarnya

"Apaan?" ucapnya saat sudah berada didepan Regina dan Mila.

"Bantuin gue ngambil barang di bagasi mobil" Perintah Regina dengan wajah angkuh miliknya.

"Lo nyuruh gue?" Farah menunjuk dirinya sendiri.

Regina memutar bola matanya jengah "Yaiyalah siapa lagi"

Farah menyeringai "Gue bukan pesuruh! lo punya tangan kan? ambil aja sana barang-barang lo" Jawab Farah dengan santai.

"Farah!" Teriak Mila dengan suara naik satu oktaf.

"Gak usah teriak-teriak tante,ini bukan hutan" Sahut Farah sambil menatap sengit ke arah Mila.

Farah melirik beberapa paperbag yang ada ditangan Mila dan Regina "Banyak banget belanjanya"

Mila dan Regina menatap Farah dengan tatapan meremehkan "Yaiyalah! emang kita situ gak pernah belanja? Hahaha" Ledek Mila dan Regina.

Farah mendengar itu tertawa terpingkal-pingakal "Aduh tante ku yang tersayang dan saudara tiriku yang terkasih,coba kalian cek lemari aku baju-baju aku bermerek semua loh"

Mila dan Regina mengeram kesal Farah selalu mempunyai jawaban yang membuat mereka merasa tersindir.

Farah menyeringai seolah merasa puas,ia lalu berjalan kembali ke kamarnya tanpa memperdulikan Regina dan Mila.

"Dasar kampungan!" Teriak Mila dengan wajah kesalnya.

Farah menoleh sekilas ke arah Mila dan Regina "Kalo ngomong suka gak ngaca!" Jawabnya santai lalu melanjutkan langkahnya.

"Lama-lama mama gila gara-gara si Farah"

"Mama yang sabar ya! mending kita ke kamar cobain baju-baju ini"

Mila mengangguk lalu mengambil semua paperbag nya lalu berjalan ke arah kamarnya diikuti Regina dibelakangnya.

*****
Jam istirahat di habiskan Farah di dalam kelasnya ia tak ingin keluar kelas karena menghindari makhluk yang bernama Arkan.

Farah menundukan kepalanya di atas meja kelasnya sambil berdoa semoga Arkan lupa dengan perjanjiannya.

"Sampe kapan lo mau kayak gitu?" Tanya Dika yang merasa prihatin dengan Farah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Upik Abu Jaman NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang