Cogan lewat

460 42 22
                                    

Happy Reading♡

"Houuhooo.... cogan Syaa cogann.. amsyonggg ganteng bangett parahhh..." heboh Bella -sahabat Asya-

"Anjirr.... Sya lihat itu dehh cogannya nengok ke kitaaa.... aaaaaaa parah parahhh..." tak kalah dengan Bella, Giva-sahabat Asya juga- berteriak heboh sambil loncat loncat di depannya.

Asya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kedua sahabatnya itu. "Udah dehh, pada lebay amat. Amat aja gak lebay, tapi alay."

"Si dodol emang." Asya hanya cengengesan menanggapi Bella.

Mereka -Asya,Bella,Giva- sedang berada di halte bus menunggu para cogan lewat sekaligus menunggu jemputannya. Tak jarang, mereka mendapat tatapan sinis dari siswi lain yang melewati mereka. Tetapi, mereka hanya tidak menanggapinya.

"WOYY, COGANNN!!" teriakan melengking bersumber dari mulut Asya sukses membuat orang-orang yang berada disekitar mereka menoleh. Tak terkecuali orang yang dipanggil Asya tadi. Cogan! Ya cogan. Asya meneriaki cowok kuliahan yang menaiki motor sportnya dengan gaya cool. Itu sukses membuat Asya leleh saat melihatnya.

"Ehh dodol! Kalau mau teriak bilang dulu napa!" protes Bella sambil mengusap usap telinganya yang berdenging.

"Kampret emang," tambah Giva.

Asya hanya terkekeh lalu menjulurkan lidahnya. "Habisnya cowok tadi keren banget. Jadinya kan jiwa bar-bar gue meronta-ronta," Bella dan Giva hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Yahh, Pagan (Papa Ganteng) gue udah jemput lagi, gak bisa godain cogan lewat lagi kan," ucap Asya cemberut sambil menatap ke arah mobil hitam yang mulai mendekatinya.

Giva dan Bella mengikuti arah pandang Asya, "yaudah sih, besok kan masih bisa." kata Giva

Asya hanya mengerucutkan bibirnya dan berjalan masuk ke mobil, "yaudah gue duluan, bye! Jangan kangen, kangen itu berat kamu gak akan kuat biar tayo saja." ucapnya sambil menyengir memamerkan gigi rapinya.

"TAYO APAAN?!"

Asya hanya cekikian mendengar jawaban kompak dari sahabatnya. Sampai-sampai ia tidak tahu bahwa yang menjemputnya bukan pagannya.

"Ehhh abang ganteng, gue kira papa." ucapnya saat menoleh ke samping

"Papa lagi sibuk, makanya gue yang jemput" Asya hanya ber-oh ria membalasnya.

•••

21.15

Asya dan keluarganya sedang berkumpul di ruang keluarga. Tak jarang mereka tertawa dengan lelucon garing yang dibuat Asya.

"Pah, masa tadi aku lihat cogan keren banget. Aku refleks teriak dong. Terus-terus dia noleh ke Asyaaa!!! Aaa seneng banget pokoknya." Ucapnya sambil menggebu-gebu.

"Lebay lu." saut Kenan sambil menoyor kepala Asya.

"Gak pake toyor berapa sih, Bang?" sengitnya melirik sinis Kenan.

Narhes dan Liony hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya yang penggila cogan, "kamu ini Sya, di rumah aja ada cogan ngapain cari-cari lagi sih?"

"Ya ampun mama ku yang cantik, bosen ah itu-itu aja. Mending cari yang lain, kan enak cuci mata setiap hari gak pake sabun yang sama." balasnya sambil menaik turunkan alisnya diakhir kalimat.

"Anak gadis gak boleh nyuci mata segala, nanti kebablasan nyuci kuping."

"Papa ih garing."

"Gak papa yang penting gak gosong." Asya hanya memutar bola matanya jengah.

ArvasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang