Xiyeon mengangkat badan dari sofa dengan malas, memencet kode dan membukakan pintu untuknya. Gadis itu datang dengan rambut sedikit berantakan. Ia melepaskan tali sepatunya dengan berpegang pada daun pintu.
"Selamat datang..."
Yuha mengangguk tanpa ekspresi, masih sibuk dengan sepatunya.
"Kukira kamu sudah tidur?"
"Kelum, sama sekali belum mengantuk," Xiyeon berbohong setengah kesal. Jelas sekali ia itu lupa pada janjinya.
Gadis itu mematung bingung, menyaksikan Xiyeon yang belum berpindah sementara ia akan masuk ruangan.
Lengannya meraih gagang pintu dan menutupnya, seraya mendorong tubuh Xiyeon pelan untuk masuk ruangan.
Tidak, kali ini Yuha harus dapat pelajaran.
"Kok diam saja?" tanya Yuha pada gadis itu.
Xiyeon masih mempertahankan posisi, melipat lengan didepan dada. Tatapan tajam ini seharusnya sudah membuat dia sadar, tapi dasar Yuha, dia masih menatapnya bingung.
"Hari ini kamu tidur diluar saja ya?" celos Xiyeon.
"loh ... kenapa?" Yuha menghampiri badannya, menarik kedua lengan Xiyeon kebawah.
"Kamu benar-benar lupa hari- mm!"
Matanya terbelalak. Yuha menabrakkan bibirnya pada milik Xiyeon, memagutnya lembut- terasa sedikit memaksa dengan menekannya.
Xiyeon masih bertahan dengan ego pada awalnya, namun lumatan gadis itu pada bibir atasnya mulai menggoyahkan pertahanannya.
Kini Yuha memiringkan kepalanya, mencari celah pada bibir kekasihnya itu untuk menelusupkan lidahnya. Telapak tangannya menangkup sisi kanan wajah Xiyeon, dengan jari jempolnya mengusap pipi itu perlahan.
Baru saja Xiyeon mau mendorong bahunya namun seperti membaca pikirannya, satu tangan Yuha menangkap pergelangan tangan Xiyeon dan malah mengalungkannya pada lehernya.
Dengan sengaja ia menggigit bibir bawah milik Xiyeon- oh, menariknya lembut seperti permen kapas baginya. Mengecap bibir atasnya sekali lagi sebelum memundurkan kepalanya, melepaskan ciuman keduanya perlahan.
Membuat nafas si gadis yang lebih muda sedikit tersengal. Namun dengan senyum nakalnya, ia menatap Xiyeon dan berkata,
"Aku tidak lupa... tolong jangan marahi aku karena pekerjaanku."
Dan selanjutnya tentu bisa ditebak, apa yang keduanya lakukan.
Tidak, tidak. Mari biarkan itu semua berada dalam pikiran saja.
![Evanescent ✔ Oneshoot [gxg]](https://img.wattpad.com/cover/150329482-64-k818744.jpg)