-Hush (Everglow)-

761 58 7
                                    




"Untuk pertandingan minggu depan ternyata kita punya batas anggota yang akan didaftarkan, karena hanya bisa mendaftarkan sepuluh siswa, maka akan bapak bacakan siapa saja yang akan mengikuti kompetisi tingkat provinsi,"

Yiren mengepalkan tangannya. Lagi lagi seperti ini, pemilihan diantara anggota klub pemandu sorak yang diikutinya sejak kelas satu. Selalu saja membuat ia berdebar -kenapa tidak daftarkan saja semuanya? Ia ingat bulan lalu ketika kompetisi antar sekolah pun tidak bisa ia ikuti karena namanya tidak disebutkan.

Yah kompetisi memang ajang pengakuan diri diantara para murid, diam-diam memangnya siapa yang tidak mau nama dan biodata dirinya dipajang di majalah sekolah dalam artikel? Juga diwawancarai oleh televisi sekolah? Menyenangkan bukan menjadi sedikit lebih populer?

Bapak guru mengambil beberapa kertas dari atas kursi, membuka lembarannya. Peluh membasahi pelipis Yiren, cuaca siang ini terik. Ditambah dengan latihan keras yang hampir berturut-turut bahkan diluar jam sekolah.

Cepat bacakan saja pak!

"Kim Doyeon,"

"Kim Heejin,"

"Park Siyeon,"

Nama terus disebutkan, satu persatu siswi berjajar di bagian depan barisan.

Tujuh, delapan, sembillan, Yiren menghitung dalam hati. Sial, namanya belum juga dipanggil. Namun ia yakin, tentu saja ia akan diikutsertakan untuk kompetisi kali ini.

Dan nama terakhir..

"Dan murid ini, dengan dedikasinya yang bapak cukup hargai, maka kali ini akan bapak jadikan sebagai kapten untuk perlombaan ini,"

Wah, luar biasa. Akhirnya pak guru mengakui kehebatannya setelah sekian lama. Yiren tersenyum mantap, merapikan bagian bawah kemejanya, bersiap untuk melangkah.

Hingga,

"Anggota terakhir sebagai kapten ialah, Heo Yoorim,"



Apa?

Tunggu sebentar!



Yiren menoleh cepat ke barisan belakang, tepat dimana gadis itu berdiri.



Dia? Yang benar saja!



Yoorim masih terdiam tidak percaya hingga salah satu teman disebelahnya sedikit menyenggol lengannya, ia pun segera maju ke barisan depan, melangkah tergesa.

"baiklah, teman-teman kalian dibarisan depan kali ini akan mewakili sekolah, bapak harap yang lainnya tetap berlatih keras seperti biasa di sekolah selama perlombaan berlangsung, untuk latihan hari ini cukup sekian."



______





Yiren membuka kunci lokernya dengan kasar, mengambil pakaian gantinya kemudian membanting pintu loker hingga suara besinya menggema di ruangan ekskul, membuat anggota lainnya menoleh ke arahnya.

Menyadari itu, Shuhua yang tadinya acuh jadi menghampirinya, "heh, kau kesal karena tidak dipilih lagi? Lihat aku! sudah tiga kali tidak dipilih, masih santai saja-"

"-itu sih kau! Buat apa kita latihan keras jika tidak mengikuti perlombaan, tentu saja aku kesal!"

"Yah tenang saja, toh kau tidak sendirian, limabelas yang tidak dipilih, jadi tidak masalah, kan?"

"Masalah bagiku -sejujurnya aku tidak masalah dengan Doyeon, dia memang cantik, juga Heejin, tapi-" Yiren memotong kalimatnya, duduk di kursi dengan kesal.

Evanescent ✔ Oneshoot [gxg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang