Hangout

142 13 0
                                    

|Rumah keluarga Mizuki|

|Pagi pukul 06:20|

Aku sudah siap untuk pergi ke penerbit buku, sekarang aku tengah menunggu Kaneki Senpai untuk menjemput ku. Sambil menunggu Kaneki Senpai datang, aku mencoba mencari tempat makan yang enak dan murah. Ohiya ada meine* black card, jadi Gak perlu takut habis tehe~~

Ting... Tung...

Aku buka pintu, dan menemukan Kaneki Senpai sudah menungguku didepan pintu. Aku mengajak masuk Senpai kedalam rumahku, ayah, ibu, dan kakakku sudah berada di ruang tamu untuk mengintrogasi Kaneki Senpai. Kami duduk di sofa yang berbeda agar keluargaku tidak berpikir kalau kami ini pacaran, lagi pula hubunganku dengan Kaneki Senpai hanya sekedar Senpai dan Kouhai tidak lebih.

"Ehem.... Sudah berapa lama kalian berpacaran?"

"..."

Wajah Kaneki Senpai begitu merah seperti buah apel. Berbeda denganku yang biasa saja, dan lagi pula aku tidak merasakan apa-apa. Ayah yang melihatku biasa-biasa saja saat beliau menanyakan hal itu menghela nafasnya berat, beliau tampak frustasi dengan pemikirannya sendiri.

"Hubunganku dengan Kaneki Senpai hanya sekedar Senpai kepada Kouhainya, ayah."

Ayah, ibu, dan kakakku tampak sangat kecewa setelah mendengar penjelasan dariku.

"Ehem.. jadi, apa alasan Kaneki Kun mengantar adikku ke penerbit?"tanya kakakku mencairkan suasana.

"Alasanku mengantar Michiyo San ke penerbit untuk menemui Takatsuki Sen."jawab Kaneki Senpai.

"Baiklah, tolong jaga putriku Kaneki Kun."pesan ayahku sambil tersenyum.

Akhirnya interogasi keluarga sudah berakhir, dan kini kami diperbolehkan pergi bersama. Untuk mempercepat waktu, ayah mengizinkan aku mengendarai mobil milik beliau. Setelah aku masuk kedalam mobil, ayah meminta waktu sebentar kepada Kaneki Senpai.

"Kaneki Kun, bisa minta waktunya sebentar?"

Kaneki segera menghampiri ayahku yang berdiri di teras rumah sembari menyimpangkan tangan.

🌹

"Kaneki Kun, saya benar-benar meminta tolong padamu untuk mengajarinya tentang perasaan. Sejak kecil dia sudah dibebani oleh kenyataan bahwa dia adalah keturunan utama Clan Mizuki, sejak kecil... Dia terus berusaha untuk menjadi yang paling sempurna diantara yang paling sempurna. Hingga dia lupa kalau dirinya masih memerlukan perasaannya."

Kaneki terdiam mendengar perkataan ayah Michiyo, dia tampak tak percaya dengan apa yang barusan dia dengar.

'Apa itu artinya... Aku akan terus berada didekat Michiyo terus? Aku khawatir kalau dia tahu kalau aku adalah seorang Ghoul! Tapi hidupnya begitu hampa... Sebaiknya aku membantunya merasakan perasaannya!'batin Kaneki.

"Hai'! Aku akan berusaha keras untuk mengajarinya."jawab Kaneki.

Kaneki kembali menuju mobil yang didalamnya sudah berada Michiyo yang sudah menunggu dari tadi, didalam mobil. Michiyo menyetel lagu klasik, tampak jelas terlihat Michiyo sangat menikmati musik klasik beraliran J rock Sorrow. Saat Michiyo sedang fokus melihat jalan, Kaneki menyentuh pundaknya.

"Michi San, sehabis mengirim naskah ke penerbit. Bagaimana jika kita pergi ke toko buku?"

"Emmm... Boleh, tapi habis dari sana. Aku ingin ke Anteiku ✌"tambah Michiyo ramah.

This FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang