November 2017
Awal mula saya mendengar nama Mas itu pada bulan ini. Teman satu kelas saya atau sebut saja Fahma adalah pelaku utama. Dia tidak sengaja menyeret nama Mas dalam percakapan makan siang kami.
“Mas IPA 5 dulu kakak kelasku waktu SMP. Masha Allah orangnya pendiam, nurut, pintar, sopan, kalau senyum beuh manisnya ngalahin glukosa,” kata Fahma waktu itu.
Saya merespon pernyataan Fahma dengan bertanya Mas itu yang mana. Fahma menjawab jika bertemu Insha Allah saya akan diberi tau.
Sempat saya membayangkan sosok yang digambarkan oleh Fahma tersebut. Dalam hati saya juga bertanya, apakah saya pernah bertemu dengan Mas sebelumnya? Sepertinya pernah, ketika saya memberikan surat dispen di kelas mbak Indri.
Obrolan singkat mengenai Mas sudah tamat. Saya pun tidak terlalu ambil pusing mengenai Mas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Mas dan Saya
Teen FictionSebuah cerita dari 'saya' tentang seorang laki-laki yang dia kagumi saat duduk di bangku SMA. Tidak ada kata 'kita' karena semua yang terjadi akan berakhir menjadi Mas dan saya. -- Sekadar cerita kosong. Hampir tidak ada dialog.