01. What kind of dream is this?

427 28 2
                                    


Seorang wanita bersiap pergi menuju tidurnya, malam sudah cukup larut untuk menyudahi hari ini. Segala beban akan ia lepaskan dalam tidurnya.

Sedikit mengintip ke sudut jendela yang basah dengan rintik hujan. Wanita itu sedikit termenung menyoal sebuah kenangan. Hujan memang kadang mengisyaratkan hati menjeritkan kerinduan di setiap desau nya.

Wanita itu tersenyum sebelum memandangi Dream Catcher warna hitam esksotik kesukannya sedari dulu.
"Ibu, ayah, aku rindu" ucapnya menyentuh bulu angsa yang menjadi hiasan dibawah dream catchernya. Berharap orangtuanya singgah di mimpi untuk sedikit mengurangi rindu.

Wanita itu memejamkan mata, menuju mimpi dan membuang jauh-jauh beban yang ia pikul setelah hidup selama 4 tahun sendirian setelah ditinggal orang tuanya secara misterius. Mereka hilang tanpa jejak, tanpa kabar, dan tanpa pamit.

"Rosè"

Rosè menoleh mendapati senyum manis yang sangat ia rindukan. Ia berlari kearahnya, memeluk sosok yang ia rindukan dengan erat.

"Ibu, Rosè rindu" ucapnya parau, menahan tangis.

"Lihatlah kesana, dia menunggumu" ucap ibu Rosè menunjuk ke arah padang perdu yang tertiup angin malam.

"Dia siapa? Rosè tidak mengenalnya"

Ibu Rosè kembali tersenyum, "Dia akan menjagamu. Hiduplah dengan baik, Rosè"

"Rosè tidak kenal pria itu, ibu" ucapnya parau, melihat cahaya ibunya yang perlahan memudar.

Dalam tangisnya Rosè menghampiri pria yang ditunjuk ibunya. Rosè membelalakkan matanya menatap pria ini.

Dia bukan pria, tapi tokoh animasi.

"Rosè, perkenalkan namaku Harry" ucapnya sembari tersenyum.

Rosè masih berusaha mencerna pikirannya baik-baik, apakah dia manusia?

"apakah kau manusia?" ucap Rosè.

Harry kembali tersenyum, "Bukan, aku malaikat pelindungmu, Rosè"

"Aku tidak percaya dengan hal seperti itu, berhenti bergurau" Rosè tertawa kecil.

"Aku tidak bergurau, Rosè dengarkan aku. Tolong" Harry memegang kedua pundak Rosè dan menatapnya lekat-lekat.

"Ulangi kata-kataku. Kau hanya punya satu kesempatan" ucap Harry. Memejamkan matanya sebentar lalu mengucapkan beberapa kata.

"Im Namen von Licht und Dunkelheit kommst du ins Universum, um nach grünen Edelsteinen zwischen dem Kohlenmeer zu suchen. Steh auf und finde diese Person"

Rosè mengulangi kata-kata Harry walau dengan terbata-bata. Setelahnya ia melihat Pria tampan itu menghilang dibalik senyumnya.

"Nyonya"

Mata Rosè mengerjap, mengumpulkan kesadaran saat seorang pelayan membangunkannya.

"Anda memiliki meeting pagi ini Nyonya, tuan Jhon sudah menunggu" ucap pelayan itu.

Ah mimpi lagi?

Rosè bergegas bersiap-siap untuk bekerja. Dia menemui temannya sedari ia lulus dari sekolah akhir.

"Sudah menunggu lama, Jhon?" tanya Rose, masih buru-buru mengscek tasnya sembari menuruni tangga.

Jhonny mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk melihat i-Pad nya.

"Lumayanlah, ayo berangkat".

Rosè mengangguk, dia cepat-cepat berjalan meninggalkan Jhonny, meeting tinggal 30 menit lagi sedangkan jalanan Berlin pasti sangat padat.

Dream catcher ❌ LTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang