3 • Bingung

2.1K 251 19
                                    

Setelah Jeno memasukki mobilnya, ia mendapatkan telepon masuk dari mama nya Haechan.

" Halo tante? "

" Jeno, apa kau sudah pulang? "

" Sudah tante, aku baru saja mengantar Haechan pulang. "

" Ah syukurlah "

" Ngomong ngomong kenapa tante telepon Jeno? "

" Ah iya, tolong jaga Haechan sampai tante pulang ya, kalau bisa menginap saja, tante sudah tinggalkan sejumlah uang di atas kulkas. Bilang pada Haechan kalau tante ada urusan kerja mendadak yang mengharuskan tante untuk keluar kota, tenang hanya 4 hari, jadi tolong kau jaga Haechan selama tante pergi okay? "

" Okay tante, tidak masalah "

" Terima kasih Jeno-ya, kau memang menantu idaman "

*beep*

Jeno terkejut mendengar kalimat terakhir yang terucap dari mulut mamanya Haechan.

Jeno menjernihkan pikirannya dan segera pulang kerumah nya untuk mandi dan membawakan beberapa camilan kesukaan Haechan dari rumahnya.

/time skip/

" Echannie~ Jenono datang~ " ucap Jeno sambil membawa beberapa kantongan berisi cemilan favorit Haechan.

" Jenono! Apakah semua snack itu untuk Echan? " mata Haechan berbinar.

" Tentu saja sayang~ " Jeno mengusak rambut Haechan.

Percayalah, mereka tidak memiliki hubungan lebih dari sekedar teman dekat dari kecil. Tapi sikap mereka terhadap satu sama lain sudah melebihi orang pacaran.

Haechan hendak mengambil salah satu bungkusan snack nya tapi tangannya ditahan oleh Jeno.

" Kau boleh makan semuaaaa snack ini kalau sudah mandi " ucap Jeno.

Haechan mengerucutkan bibirnya, " Tapi Echan mau makan snack nya sekarang Jenonoo~ "

" Kau harus mandi dulu baru Jenono perbolehkan untuk makan semua snack ini ya.. "

Haechan mengangguk, mau tidak mau ia harus menuruti kata Jeno.

Jeno menggendong Haechan masuk kedalam kamar mandi lalu mendudukan nya di pinggiran bathtub.

" Echan tidak mau mandi pakai air dingin " ucap Haechan.

" Baiklah " Jeno menghidupkan keran air panas nya lalu mengisi bathtub tersebut sampai setengah lalu mencampurnya dengan air dingin agar suhu nya pas.

" Apakah kurang panas Echannie? " Jeno bertanya kepada Haechan.

Haechan menyelupkan tangannya kedalam air, " Tidak, sudah pas kok "

" Yasudah, buka bajumu " ucap Jeno.

Haechan lalu mulai membuka satu persatu kancing di seragam sekolahnya. Satu persatu pakaian yang menempel di tubuhnya mulai lepas.

" H-haechan, cepat masuk kedalam bathtub sebelum airnya dingin " ucap Jeno gugup karena melihat keadaan Haechan yang sekarang sudah polos tanpa sehelai kain pada tubuhnya.

Haechan dengan girang mendudukan dirinya di dalam bathtub yang sudah berisikan air hangat itu.

Ah sialan, kenapa air ini bening? Aku jadi bisa melihat tubuhnya dengan jelas. Ucap Jeno dalam hati.

Haechan yang melihat Jeno yang sedaritadi diam mulai geram, " Ayo mandikan Echan, Jenono, nanti airnya dingin! "

Jeno pun mengumpulkan nyalinya untuk menatap tubuh indah Haechan. Leher nya yang jenjang, pinggang nya yang ramping, paha dan dada nya yang mulus, dan... adiknya yang sangat menggoda untuk di mainkan.

Prey • MarkNoHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang