5 • Gawat

2.5K 210 9
                                    

" Engg.. "

Haechan membuka matanya. Ia merasakan sebuah lengan melingkar di sekeliling tubuhnya. Ia menengok ke arah pemilik tangan tersebut.

" Mark hyung..? "

Sang pemilik nama tersebut membuka matanya perlahan.

" Hng? Echannie sudah bangun? " suara serak Mark sangat menggoda.

" Echan dimana? " otak Haechan berusaha untuk mencerna dimana ia sekarang ini.

" Kamarku, kenapa? " ucap Mark sembari mengeratkan pelukannya pada bayi beruang di sebelahnya ini.

" Kok bisa " tanya Haechan datar.

" Kau tadi tertidur pulas di mobilku, aku ingin membawa mu pulang ke rumahmu tapi aku lupa jalan kesana, jadi aku membawamu kesini. " jawab Mark tanpa membuka matanya.

" Kenapa tidak bangunkan aku? "

" Kau tidur terlalu pulas, aku tak tega membangunkan Baby Bear ku ini~ " Mark mengelus rambut Haechan dengan lembut.

Haechan meraih handphone nya yang ia taruh di saku celananya.

19.30 p.m

Itu artinya dia sudah 3 jam tertidur disini.

Haechan membuka LINE nya untuk mengecek apakah ada pesan yang masuk.

56 missed call from Jenono🐼

Mampus. Ia harus bilang apa ke Jeno?

Haechan pun membuka chatroom Jeno.

Jenono🐼
Echannie!!!
Sudah berapa kali ku telpon kenapa tidak diangkat??
Kau diapakan sama bule Kanada itu?
Kalau dia berani berani menyentuhmu, akan kutendang ia balik ke Kanada
Jawab Channieee
Aku sebentar lagi pulang dari rumah Yuta hyung, kau sebaiknya sudah di rumah sebelum aku sampai.

Haechan
Hehehe maaf baru balas Jenonoo~
Tadi Echan tertidur sebentar makanya tidak menjawab panggilan Jenono
Maaf yaaa~
Tenang, Mark hyung tidak menyentuhku kok, dia hanya mentraktir ku es krim hehe

Jenono🐼
Tertidur? Dimana? Di rumah bule Kanada itu?

Haechan
Tidak kok hehe tidak tadi aku tertidur di mobilnya hehe

(mampus aku kalau ketahuan!)

Jenono🐼
Aku sudah di jalan, kau sebaiknya sudah ada di kamarmu sebelum aku sampai.

Habislah nasib Haechan. Pasti sesampainya di rumah, Jeno akan mengomeli nya habis habisan. Haechan berbohong mengatakan bahwa Mark tidak menyentuhnya, nyatanya bule itu sekarang sedang memeluknya erat.

" Hyungieee bangunn! Antarkan Echan pulang sekarang! " Haechan menggoyang goyangkan tubuh Mark hyung agar ia bangun.

" Kenapa buru buru sekali Echan sayang? " tanya Mark, masih memejamkan matanya.

" Ishh Echan harus pulang sekarang! Kalau hyungie tidak mau antar, Echan naik taksi saja " Haechan melepaskan tangan Mark yang memeluknya lalu beranjak dari ranjang tersebut.

Mark menahan tangan Haechan, " Jangan, ini sudah malam, nanti kau diculik sama supir taksinya gimana? "

" Tidak, tidak akan diculik " ucap Haechan santai sambil menata rambutnya agar tidak acak acakan.

" Tidak, aku saja yang antar "

" Yasudah cepatt!! " Haechan mulai geram.

Mark tertawa gemas melihat Haechan yang sekarang sedang mengerucutkan bibirnya, ingin rasanya Mark mencicipi bibir nya itu.

" Iya iya Tuan putri, ayo " Mark bangun dari tempat tidurnya dan menggandeng Haechan keluar kamar.

Haechan segera masuk kedalam mobil Mark, sedangkan Mark malah santai. Jika memenggal kepala orang bukanlah suatu tindakan kriminal, Haechan pasti akan memenggal Mark sekarang ini.

" Cepat hyungg!! "

" Iya iyaaa, memangnya kenapa sih harus cepat cepat? " ucap Mark sambil menghidupkan mobilnya.

" A-ada urusan penting dirumahku, ayo cepat! " Haechan berbohong kepada Mark. Entah sudah berapa kebohongan yang Haechan ucapkan hari ini.

Mark terkekeh dan mulai mengendarai mobilnya menuju rumah Haechan. Sebenarnya Mark tidak lupa jalan ke rumah Haechan, itu hanya alasan agar ia bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan bayi beruangnya itu.

" Sudah sampai Tuan pu- "

" Terima kasih hyung! " Haechan segera turun dari mobil Mark dan bergegas masuk kedalam rumahnya.

Oh tidak, sepatu Jeno sudah ada di depan pintu, itu artinya Jeno sudah sampai.

Haechan masuk kedalam rumahnya secara perlahan, berharap Jeno tidak menyadari kedatangannya.

" Dari mana saja? "

Gagal, Jeno sudah menunggunya daritadi di ruang tamu.

" A-aku tadi dari m-minimarket membe- "

" Jangan bohong Echan, siapa yang mengajarimu berbohong hm? " Jeno berjalan mendekat ke arah Haechan berdiri.

Haechan berjalan mundur perlahan.

Tapi hasilnya nihil, Jeno dengan cepat mendorong tubuh Haechan ke dinding, memojokkan nya dengan tubuhnya.

" Katakan padaku, apa dia menyentuhmu tadi? " wajah Jeno yang hanya berjarak 5 cm dari wajah Haechan membuat Haechan bisa merasakan nafas Jeno.

" T-tidak, dia tidak me- "

" Bohong, aku mencium aroma nya di tubuhmu " Jeno mendekatkan wajahnya di perpotongan leher Haechan, mengendus setiap centi nya.

Tubuh Haechan gemetaran, suara berat Jeno benar benar menakutkan.

" Apa yang ia lakukan padamu? " tanya Jeno lagi sembari memberi kecupan kecil di sepanjang collar bone Haechan.

" Ia hanya memegang pundak- "

" Katakan yang sejujurnya Echan! Aku tau kau berbohong! " bentak Jeno.

Haechan semakin ketakutan, matanya sudah berair, kaki nya gemetaran.

" I-ia memelukku.. " ucap Haechan pelan sambil mengalihkan wajahnya dari tatapan Jeno, takut Jeno semakin marah.

Jeno menarik dagu Haechan agar kembali menatapnya. Lalu dengan kasar Jeno mencium dan melumat bibir manis Haechan.

Awalnya Haechan kaget dengan perbuatan Jeno, tapi akhirnya ia memberanikan diri untuk membalas ciuman Jeno.

Jeno tersenyum miring ketika Haechan membalas ciumannya. Nafsu nya semakin meningkat melihat bibir Haechan yang sudah memerah dan membengkak karena lumatan nya tadi.

Jeno memegang tangan Haechan, lalu meletakkan tangan mungil tersebut di atas penisnya yang masih terbalut celana itu. Adiknya sudah tegang ternyata.

" Kau merasakan itu Echannie? Kau yang menyebabkan 'adik' ku itu bangun.. " Jeno berbisik di kuping Haechan.

Haechan menelan ludah.

" Jadi kau harus membereskan hal ini, cukup patuh denganku dan panggil aku Daddy, mengerti? "





Tbc.

Prey • MarkNoHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang