Terlihat bahwa buku diaryku tidak basah di bawah rintikan air hujan. Rambutku, tubuhku, dan semua pakaianku pun tak basah karenanya
"Seohyun!! Kau dimana? Apa kau sudah pulang? Kau janji menungguku di taman kan? Maaf aku pulang terlambat karena ada jam tambahan," teriak Yoona eonni di bawah rintikan hujan dengan payung merah mudanya yang cukup besar.
Bibirku sedikit terangkat. Aku mengerti dia tidak mengabaikanku, tapi akulah yang tidak bisa berhubungan dengannya.
Aku segera berlari berteduh di sebuah tempat di taman.
"Eonni. Aku disini," teriakku pada Yoona eonni.
Yoona eonni segera berlari menghampiriku.
"Kau disini rupanya. Sejak kapan? Tadi aku tak melihatmu," kata Yoona eonni.
"Mm, baru saja. Aku dari rumah temanku, karena kau lama sekali eonni," kataku kesal.
'Maafkan aku eonni, kali ini aku berbohong padamu.' batinku.
"Sudahlah, tidak perlu berbohong. Tadi aku melihatmu duduk di taman. Lalu tiba-tiba kau sudah tidak ada disana saat hujan turun. Jadi aku bersembunyi di dekat pagar sekolah untuk mengetahui apa yang terjadi."
"Hah? Jadi, eonni tahu?" tanyaku.
"Apa itu yang pertama kalinya?" tanya Yoona eonni penasaran.
"Mm, iya" dengan ragu, aku menjawab pertanyaannya.
"Wahh!! Aku tak menyangka ternyata hal seperti itu dapat terjadi pada siapapun," Yoona eonni bergerak dan memegang wajahku. Menggerak-gerakkan kepalaku ke kanan-ke kiri seperti mencari sesuatu.
"Ada apa eonni, apa yang salah dengan wajahku?" tanyaku.
"Mm, normal kok," Yoona eonni tersenyum santai.
"Eonni.." panggilku lirih.
"Ya?"
"Tolong rahasiakan hal ini. Jangan beritahu siapapun."
"Kenapa?"
"Jangan eonni. Aku mohon, hanya kau dan aku saja yang mengetahuinya, araseo?"
"Bagaimana dengan Yang di atas sana?"
"Oh, iya. Tiga, hanya tiga yang mengetahui hal ini."
"Araseo. Eonni akan merahasiakannya untukmu," kata Yoona eonni.
"Ayo pulang Hyun!"
"Ne eonni," aku pun membuka tasku dan mencari sesuatu.
"Apa yang kamu cari Hyun?"
"Payung.. Tapi, aku tidak membawanya eonni," kataku cemas.
"Buat apa payung? Kan Hyunie bisa menghilang, tubuhmu saja tetap kering," kata Yoona eonni dengan nada bercanda.
"Bagaimana saat naik bus nanti aku tiba-tiba terlihat melangkah di atas bus. Bukankah membuat orang-orang terkejut?" tanyaku.
"Bercanda Hyunie. Eonni membawa payung, tapi entahlah apa akan cukup untuk kita gunakan bersama."
Akupun merebut payung yang ada di tangan Yoona eonni dan membukanya. Mencoba memakai payung bersamanya.
"Nah eonni. Cukup kan? Lagipula aku kan masih kecil. Eonni juga belum besar."
"Ih, kau ini," kata Yoona eonni sambil mencubit pipiku.
Aku dan eonni pun berjalan bersama menuju halte bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Rain
Teen FictionKemampuan yang jarang dimiliki orang-orang, aku memilikinya. Apa aku salah akan hal itu? .. Mereka bisa berbuat begitu, mengapa aku tidak? Mereka boleh begitu, mengapa aku tidak? Siapa aku di mata mereka, dan siapa mereka di mataku mungkin memang...