Sekeluarnya dari kamar mandi, aku dikejutkan dengan sosok tinggi besar di hadapanku. Ia menggunakan jaket bertudung warna hitam.
"Aa-" mulutku dibekap olehnya.
"Sstt. Jangan berisik" kata orang itu kemudian membuka tudung jaketnya.
"O-oppa?"
"Iya ini aku" jawab namja itu yang tentunya ia orang yang kukenal.
"Oppa, sedang apa disini?"
"Jadi begini.. Kamu sekarang sedang sendiri kan?"
"Apa maksudnya oppa? Single? Dan kenapa pula kamu begitu penasaran oppa?" tanyaku sebal.
"Bukan begitu Hyun-i sayang. Aku akan memberi tahu kamu sekarang. Jadi begini, eonni, appa, dan eommamu sedang tidak di rumah. Mereka sedang mengurus urusan terkait calon sekolah eonnimu di Seoul besok. Informasinya mendadak dan seharian ini kamu hanya di rumah sebentar dan mereka tidak sempat menceritakan, juga mengajakmu," jelasnya panjang, lebar, kali tinggi, lengkap sudah, benar-benar menyebalkan.
"Araseo, tidak masalah. Lagipula aku juga tidak mau ikut, aku harus ulangan tiga mata pelajaran dalam dua hari besok," kataku.
"Baiklah belajarlah yang rajin ya Hyun-i! Oppa mau tidur dulu," kata laki-laki itu melangkah ke kamarku.
"Kyuhyun oppa!! Kamu mau menginap?" tanyaku yang dibingungkan oleh perkataan namja itu, Kyuhyun.
"Iya. Eonnimu tadi menelponku, menyuruhku menginap di rumahmu," sejenak ia menghentikan langkahnya.
"Astaga, baru datang sudah mau tidur saja," batinku.
-FYI Kyuhyun itu sepupu dari anak samchonku, alias sepupu dari sepupuku, kami saling mengenal karena ia juga teman sekelas Yoona eonni. Jadi ia sering kerja kelompok dengan eonniku dan tahu struktur isi rumahku.
"Maaf tapi bisakah oppa tidur di kamar tamu? Itu ada di sa-," Kyuhyun oppa meletakkan telunjuknya tepat di bibirku dan membuatku terkejut.
"Tapi aku takut, kamar tamu kan jarang dipakai. Eonnimu pernah menceritakan sesuatu-"
"Oppa!! Kalau begitu tidur saja di kamar eonni!" kataku berusaha menahan amarah dengan kesabaran yang turah-turah ini.
"Iya Hyun-iii?.. Aku tidak mau, aku takut," jawab Kyuhyun oppa dengan ekspresi memohon.
"Baru kali ini aku menemukan namja yang penakut. Ya sudah deh, aku tidak mau repot-repot membujukmu. Dengan syarat, oppa tidur di kasur bawah," kataku. FYI kasurku itu kecil tetapi berbentuk double bed, jadi bagian bawahnya bisa ditarik.
Kyuhyun oppa tersenyum dan langsung masuk ke kamarku meletakkan tas yang dibawanya. Ia pun pamit menonton tv di ruang tamu dan kupersilakan. Tidak jadi langsung tidur ternyata.
Pukul 9 malam ia kembali ke kamarku. Astaga, bagaimana jika nanti dia tau keburukanku saat tidur 😬.
"Tidurlah Hyun-ii. Kamu sudah belajar 2 jam lebih. Istirahatkan tubuhmu.. Oppa tidur dulu ya, selamat malam, mimpi indah untukmu," katanya.
"Ne oppa. Mimpi indah."
Aku belajar hingga jam menunjukkan pukul 12 malam. Aku belajar dengan sistem kebut semalam yang sebenarnya tidak efektif dan membuat lelah. Jujur, itu juga karena aku tidak bisa tidur akibat ada orang lain di kamarku yang membuatku tidak bisa tidur dengan bebas.
Astaga Yoona eonni.. Kenapa ia harus menyuruh Kyuhyun oppa sih? Apa ia tidak punya teman yang lain? Heran deh..
"Hyun-ii...." tiba-tiba Kyuhyun oppa terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Rain
Teen FictionKemampuan yang jarang dimiliki orang-orang, aku memilikinya. Apa aku salah akan hal itu? .. Mereka bisa berbuat begitu, mengapa aku tidak? Mereka boleh begitu, mengapa aku tidak? Siapa aku di mata mereka, dan siapa mereka di mataku mungkin memang...