Taehyung berusaha menjalani kehidupan dengan cara dan langkah yang terbaik. Suatu cara bertahan hidup yang benar. Bukan dengan cara yang orang lain katakan benar.
Ini hidupmu, bukan hidupnya atau mereka. Hiduplah dengan caramu yang bisa membuatmu bahagia. Jangan membohongi dirimu ataupun mereka.
Ketahuilah, disetiap hatinya, terselip percaya bahwasannya: Tuhan selalu mempunyai pilihan dan cara yang terbaik untuk menguji umatnya. Sejauh mana umatnya akan tetap teguh berdiri walau dalam terjangan ombak dan terpaan angin yang maha dahsyat. Apakah dia akan mampu berdiri dan bersabar atas semua itu, atau berbalik arah dan menyerah?
Pecundang! Kalian berdua sama saja jahatnya. Lebih baik aku hidup sendiri daripada satu diantara kalian yang nantinya bisa membuatku mati berdiri.
Bisakah tetap bertahan menghadapi segala guncangan, atau bahkan menyerah dengan keadaan yang mencekam?
Tuhan menitipkan napas padanya. Dan dia hadir ke dunia yang akan membawanya kedalam dunia yang suram.
Walau suram sekalipun, tidak ada hak untuk mengakhiri hidup! Jangan jadi pengecut hanya karena masalahmu yang kau bilang setinggi gunung itu!
Terkadang, dia berpikir kehadirannya di muka bumi ini seolah membawa malapetaka. Kelahirannya tidak diharapkan oleh keluarga. Kehadirannya membuat keluarga membencinya.
Mampukah Taehyung bertahan? Walau dia tidak diharapkan? Banyak cacian, hinaan dan sumpah serapah yang sering kali dia dengar?
Itu dulu. Kata mereka yang tidak menyukai ibu dan ayahnya bersama.
Sampai kapankah Taehyung dapat bertahan dengan semua kehidupan nestapanya?
Apakah boleh Tehyung merasakan bahagia? Sebentar saja ....
Taehyung itu sebenarnya anak yang ceria. Mata terangnya selalu menampilkan binar cahaya. Tak pernah dirinya menampilkan cahaya matanya yang meredup. Terkecuali pada malam hari yang gulita.
Taehyung itu pintar dan pandai menyembunyikan air mata.
Karena ... air mata akan menjadi bumerang baginya.
Karena air mata akan memperlihatkan kesusahan dan kesulitanku. Dan aku akan hidup dengan caraku.
Biarpun cercaan begitu senang menarik ulur hatinya. Tak pernah lelah masuk dalam indra pendengarnya.
"Sialan! Terkutuklah dirimu!"
"Aku mencoba berhati-hati untuk tidak membuat masalah, tapi mengapa selalu saja aku yang dianggap bermasalah?"
"Sudahlah, Tuan besar, Tuan muda sudah terlihat kepayahan dan kedinginan. Jangan biarkan dia berdiri lebih lama lagi di luar."
Tuan Besar melirik tajam.
Tawanya sumbang. Matanya memicing, seolah ingin mencengkeram leher sang bawahan yang berani menyuruhnya tanpa sopan."Maaf. Saya hanya ...."
"Pergi dari hadapanku sekarang!"
🍁🍁🍁🍁🍁🍁

KAMU SEDANG MEMBACA
Till The End My Breath
Fiksi PenggemarTaehyung tak pernah lelah dengan hidupnya. Walau sering kali takdir hidup selalu menempatkannya ke dalam posisi yang terlampau mencekam. Taehyung tak akan lelah. Karena dia akan menunggu tanpa lelah sampai Tuhan Menjemputnya. Dia mempunyai pelbagai...